Berita Sosial Masyarakat Irak - Low-fat-diet-recipes

Low-fat-diet-recipes.com Situs Kumpulan Berita Sosial Masyarakat Irak Saat Ini

Kemitraan Sosial dan Pemberdayaan Komunitas di Irak

Kemitraan Sosial dan Pemberdayaan Komunitas di Irak

Kemitraan Sosial dan Pemberdayaan Komunitas di Irak – Kemitraan sosial dan pemberdayaan komunitas telah menjadi poin fokus penting di Irak, membentuk landasan untuk pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan. Artikel ini akan membahas bagaimana kemitraan sosial dan pemberdayaan komunitas di Irak tidak hanya memberikan solusi lokal terhadap tantangan, tetapi juga merintis jalan menuju perubahan positif yang lebih besar.

1. Kemitraan Sosial sebagai Enabler Perubahan

Kemitraan sosial di Irak mengacu pada kolaborasi antara sektor pemerintah, bisnis, dan organisasi masyarakat sipil untuk menciptakan solusi berkelanjutan terhadap masalah sosial. Melalui kemitraan ini, inovasi dan sumber daya dapat diintegrasikan untuk mengatasi tantangan kompleks seperti pengangguran, ketidaksetaraan, dan akses terbatas terhadap layanan dasar.

2. Pemberdayaan Komunitas sebagai Fondasi Pembangunan Lokal

Pemberdayaan komunitas di Irak mendorong partisipasi aktif warga dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka. Program pemberdayaan melibatkan pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pembangunan kapasitas lokal. Hal ini memberikan komunitas kontrol lebih besar atas nasib mereka sendiri dan membangun fondasi yang kuat untuk pembangunan lokal.

3. Pelibatan Sektor Swasta: Kontribusi pada Kesejahteraan Komunitas

Kemitraan sosial di Irak juga melibatkan sektor swasta dalam upaya pemberdayaan komunitas. Banyak perusahaan melibatkan diri dalam proyek-proyek pembangunan berkelanjutan, memberikan dukungan finansial dan teknis untuk inisiatif yang meningkatkan kesejahteraan komunitas tempat mereka beroperasi. Ini menciptakan sinergi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Kemitraan Sosial dan Pemberdayaan Komunitas di Irak

4. Inovasi Teknologi dalam Pemberdayaan: Membuka Peluang Baru

Pemberdayaan komunitas di Irak semakin didorong oleh inovasi teknologi. Program-program digital, aplikasi, dan pelatihan online memperluas akses ke informasi dan sumber daya bagi komunitas yang mungkin terpencil. Teknologi juga digunakan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan proyek dan program pemberdayaan.

5. Keberlanjutan Lingkungan: Pemeliharaan Sumber Daya Alam

Kemitraan sosial di Irak juga mencakup upaya untuk mencapai keberlanjutan lingkungan. Inisiatif ini melibatkan komunitas dalam pelestarian sumber daya alam dan pengembangan praktik-praktik ramah lingkungan. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga melindungi warisan alam untuk generasi mendatang.

6. Peran Pemerintah: Menyokong Kemitraan dan Pemberdayaan

Pemerintah Irak memiliki peran kunci dalam mendukung kemitraan sosial dan pemberdayaan komunitas. Kebijakan yang mendukung kemitraan sektor publik-swasta dan memberdayakan komunitas menjadi landasan untuk pembangunan yang berkelanjutan. Transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat menjadi fokus utama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan inklusif.

7. Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Meskipun kemitraan sosial dan pemberdayaan komunitas di Irak telah mencapai banyak pencapaian, masih ada tantangan yang harus diatasi. Konflik, ketidakpastian politik, dan ketidaksetaraan ekonomi tetap menjadi hambatan. Namun, melalui kemitraan yang kuat dan fokus pada pemberdayaan komunitas, Irak memiliki peluang untuk mengatasi tantangan ini dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua warganya.

Kesimpulan: Merajut Masa Depan yang Lebih Baik Bersama-sama

Kemitraan sosial dan pemberdayaan komunitas di Irak menciptakan landasan untuk pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat lokal, Irak merajut masa depan yang lebih baik. Kunci keberhasilan terletak pada kerjasama berkelanjutan, inovasi, dan tekad bersama untuk mengatasi tantangan dan menciptakan perubahan positif yang akan dirasakan oleh seluruh komunitas.…

Refleksi Perubahan Sosial Irak Menghadapi Masa Depan

Refleksi Perubahan Sosial Irak Menghadapi Masa Depan

Refleksi Perubahan Sosial Irak Menghadapi Masa Depan – Irak, sebuah negara dengan sejarah yang kaya, telah mengalami perubahan sosial yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Artikel ini akan merefleksikan perubahan sosial di Irak dan bagaimana masyarakatnya menghadapi masa depan yang penuh tantangan dan peluang.

1. Perubahan dalam Struktur Keluarga: Dinamika dan Adaptasi

Perubahan sosial di Irak tercermin dalam dinamika struktur keluarga. Tradisi keluarga yang kuat dan patriarki mulai mengalami evolusi. Perubahan ini mencakup peran wanita yang semakin terbuka dan lebih aktif dalam berbagai sektor masyarakat. Keluarga di Irak mengalami adaptasi terhadap tuntutan perubahan global dan lokal.

2. Pendidikan sebagai Pilar Transformasi: Peningkatan Kesadaran

Pendidikan menjadi salah satu pilar utama dalam perubahan sosial Irak. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pendidikan, masyarakat mulai memberikan nilai lebih pada pengetahuan dan keterampilan. Lebih banyak individu, termasuk perempuan, mengakses pendidikan tinggi dan berkontribusi pada berbagai sektor, dari bisnis hingga sains.

3. Peran Wanita dalam Masyarakat: Pemberdayaan dan Kesetaraan

Perubahan sosial di Irak juga tercermin dalam peran yang semakin meningkat bagi perempuan dalam masyarakat. Mereka tidak hanya aktif di ranah domestik, tetapi juga di sektor-sektor profesional dan politik. Inisiatif pemberdayaan perempuan telah menjadi fokus, membantu mengurangi kesenjangan gender dan memberikan kontribusi berharga pada pembangunan nasional.

Refleksi Perubahan Sosial Irak Menghadapi Masa Depan

4. Globalisasi dan Teknologi: Menghubungkan Irak dengan Dunia

Dengan berkembangnya teknologi dan globalisasi, Irak menjadi semakin terhubung dengan dunia luar. Akses mudah ke informasi dan komunikasi melalui internet membuka peluang baru. Masyarakat Irak dapat mengakses berita, tren, dan informasi global, memperkaya perspektif mereka dan memberikan kontribusi pada dialog global.

5. Tantangan Sosial-Ekonomi: Perjuangan Masyarakat Menghadapi Krisis

Perubahan sosial di Irak juga mencakup tantangan sosial-ekonomi, terutama yang terkait dengan konflik dan ketidakstabilan politik. Masyarakat Irak terus berjuang untuk mengatasi dampak krisis, seperti pengangguran dan ketidakpastian ekonomi. Namun, semangat dan ketahanan masyarakat terus mendorong perubahan positif.

6. Inklusi Sosial: Masyarakat Adat dan Minoritas Bersatu

Inklusi sosial menjadi salah satu tujuan utama Irak, dengan masyarakat adat dan minoritas bersatu dalam keragaman. Program-program inklusi dan penghargaan terhadap keberagaman budaya memperkuat persatuan di tengah tantangan konflik etnis dan sektarian.

7. Peningkatan Kesejahteraan: Pembangunan Infrastruktur dan Layanan

Perubahan sosial di Irak juga mencakup upaya untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pembangunan infrastruktur dan peningkatan layanan publik. Program pembangunan dan investasi dalam sektor kesehatan, pendidikan, dan perumahan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Kesimpulan: Masa Depan yang Penuh Tantangan dan Peluang

Refleksi perubahan sosial di Irak menunjukkan bahwa masyarakatnya telah beradaptasi dan berkembang dalam menghadapi masa depan yang dinamis. Meskipun dihadapkan pada tantangan, Irak juga memiliki potensi besar untuk pertumbuhan dan kemajuan lebih lanjut. Dengan memanfaatkan perubahan sosial sebagai pendorong inovasi dan inklusi, Irak dapat melangkah maju dengan keyakinan dan harapan akan masa depan yang lebih baik bagi semua warganya.…

Keterbukaan Terhadap Teknologi Baru di Kalangan Lansia Irak

Keterbukaan Terhadap Teknologi Baru di Kalangan Lansia Irak

Keterbukaan Terhadap Teknologi Baru di Kalangan Lansia Irak – Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat, tidak hanya generasi muda yang terlibat aktif, tetapi juga kalangan lansia di Irak mulai memperlihatkan keterbukaan terhadap teknologi baru. Artikel ini akan membahas bagaimana lansia di Irak mulai merangkul era digital, mengeksplorasi manfaat teknologi, dan bagaimana hal ini membuka peluang baru dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.

1. Pendidikan dan Kesadaran Teknologi: Mengatasi Ketakutan Awal

Salah satu kunci keterbukaan terhadap teknologi di kalangan lansia Irak adalah pendidikan dan peningkatan kesadaran. Program pelatihan dan workshop yang diselenggarakan khusus untuk lansia membantu mengatasi ketakutan awal terhadap teknologi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat dan cara penggunaan perangkat teknologi, lansia merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk mengadopsi teknologi baru.

2. Keuntungan Kesehatan: Monitoring Kesehatan secara Digital

Teknologi baru telah membawa perangkat kesehatan digital yang dapat memberikan manfaat besar bagi lansia. Aplikasi kesehatan dan perangkat pelacak membantu mereka memantau kondisi kesehatan, mengingatkan jadwal obat, dan menyediakan informasi kesehatan yang berguna. Ini tidak hanya meningkatkan kesadaran kesehatan, tetapi juga memungkinkan akses yang lebih cepat dan mudah ke layanan kesehatan.

3. Komunikasi dengan Keluarga: Melestarikan Hubungan

Teknologi memainkan peran penting dalam menjaga hubungan antara lansia dan keluarga, terutama jika ada anggota keluarga yang berada di tempat yang jauh. Aplikasi panggilan video dan media sosial memungkinkan lansia untuk tetap terhubung dengan anak cucu mereka, berbagi momen kehidupan sehari-hari, dan merasa tetap terlibat dalam kehidupan keluarga meskipun berjauhan.

Keterbukaan Terhadap Teknologi Baru di Kalangan Lansia Irak

4. Pembelajaran Online: Peningkatan Keterampilan dan Wawasan

Banyak lansia di Irak mulai mengakses pembelajaran online untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan mereka. Kursus online dan platform edukasi memberikan kesempatan untuk terus belajar, bahkan setelah pensiun. Hal ini tidak hanya menjaga pikiran tetap aktif tetapi juga membuka pintu bagi pengetahuan baru dan hobi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Pembayaran Digital: Kemudahan dalam Transaksi Keuangan

Adopsi pembayaran digital dan perbankan online semakin menjadi tren di kalangan lansia Irak. Meskipun mungkin awalnya ada kekhawatiran terkait keamanan, namun semakin banyaknya layanan keuangan yang aman dan mudah diakses membuat lansia mulai beralih ke pembayaran digital. Ini memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan tanpa harus berurusan dengan uang tunai.

6. Hiburan dan Koneksi Sosial: Eksplorasi Dunia Digital

Lansia di Irak juga mulai menggali dunia hiburan digital. Streaming musik, menonton film dan serial, serta terlibat dalam komunitas daring memberikan mereka akses ke hiburan yang beragam tanpa harus meninggalkan kenyamanan rumah. Ini tidak hanya memperkaya hidup mereka tetapi juga membantu mengatasi rasa kesepian dengan terlibat dalam komunitas online.

7. Inklusi Digital: Mengatasi Kesenjangan Generasional

Adopsi teknologi oleh lansia di Irak juga membantu mengurangi kesenjangan generasional. Dengan memahami dan menggunakan teknologi, lansia dapat merasa lebih terlibat dalam dunia yang semakin terhubung, sementara generasi muda dapat membantu mereka memahami cara terbaik memanfaatkan teknologi.

Kesimpulan: Langkah Positif Menuju Masa Depan Digital

Keterbukaan terhadap teknologi baru di kalangan lansia Irak adalah langkah positif menuju masa depan digital yang lebih inklusif. Dengan pendidikan dan kesadaran yang terus meningkat, lansia dapat mengatasi ketakutan awal dan menikmati manfaat teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan terlibat dalam berbagai aspek teknologi, mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih mandiri, sehat, dan terhubung dengan dunia di sekitar mereka.…

Dampak Konflik Bersenjata terhadap Kesejahteraan Sosial Irak

Dampak Konflik Bersenjata terhadap Kesejahteraan Sosial Irak

Dampak Konflik Bersenjata terhadap Kesejahteraan Sosial Irak – Konflik bersenjata yang telah melanda Irak selama beberapa dekade memiliki dampak mendalam terhadap kesejahteraan sosial masyarakat. Meskipun Irak sedang berusaha untuk pulih dari pengaruh traumatis konflik, masih ada tantangan besar yang harus diatasi untuk mengembalikan stabilitas dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Artikel ini akan mengulas dampak konflik bersenjata di Irak dan upaya yang dilakukan untuk memulihkan kehidupan sosial masyarakat.

1. Pengungsi dan Kelompok Rentan: Tantangan Masyarakat Terdampak

Salah satu dampak paling merugikan dari konflik bersenjata di Irak adalah munculnya jutaan pengungsi dan kelompok rentan. Banyak keluarga kehilangan tempat tinggal, mata pencaharian, dan seringkali anggota keluarga mereka sendiri. Ini menciptakan tantangan serius dalam pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan layanan kesehatan.

2. Kerusakan Infrastruktur: Merosotnya Kualitas Hidup

Konflik bersenjata telah menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur Irak, termasuk rumah sakit, sekolah, dan jaringan transportasi. Kerusakan ini tidak hanya memengaruhi layanan publik, tetapi juga mempersulit upaya pemulihan ekonomi. Masyarakat mengalami penurunan kualitas hidup akibat kerugian ini.

3. Dampak Psikologis dan Trauma: Menyembuhkan Luka Batin

Pengalaman konflik bersenjata meninggalkan bekas luka psikologis dan trauma yang mendalam pada masyarakat Irak. Banyak individu, terutama anak-anak, mengalami dampak psikologis yang serius akibat kekerasan dan kehilangan yang mereka saksikan. Program dukungan kesehatan mental menjadi sangat penting dalam membantu menyembuhkan luka batin dan mengatasi dampak psikologis konflik.

Dampak Konflik Bersenjata terhadap Kesejahteraan Sosial Irak

4. Ketidaksetaraan Sosial dan Ekonomi: Memperlebar Kesenjangan

Konflik bersenjata cenderung memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat. Banyak kelompok yang rentan, seperti perempuan dan anak-anak, menghadapi risiko lebih tinggi terhadap ketidaksetaraan. Upaya untuk membangun kembali kesejahteraan sosial harus secara khusus memperhatikan perlindungan dan pemberdayaan kelompok-kelompok yang rentan ini.

5. Pendidikan Terhenti: Menyulitkan Masa Depan Generasi Muda

Konflik bersenjata juga menghentikan banyak anak dari akses pendidikan yang layak. Sekolah hancur, guru meninggalkan pekerjaan, dan banyak keluarga tidak mampu membiayai pendidikan anak-anak mereka. Ini menciptakan risiko bahwa generasi muda Irak dapat kehilangan peluang dan keterampilan yang diperlukan untuk membangun masa depan yang lebih baik.

6. Upaya Rekonstruksi: Meresapi Harapan dan Kemajuan

Meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, Irak telah meluncurkan upaya besar untuk merekonstruksi kesejahteraan sosial masyarakatnya. Program pemulihan ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan layanan kesehatan mental menjadi fokus utama. Pemerintah bersama dengan organisasi internasional dan LSM berupaya untuk membangun kembali fondasi yang kuat untuk kehidupan yang lebih baik.

7. Keterlibatan Masyarakat: Membangun Kembali Bersama-sama

Keterlibatan masyarakat menjadi kunci dalam membangun kembali kesejahteraan sosial di Irak. Masyarakat secara aktif terlibat dalam proses pengambilan keputusan, mengidentifikasi prioritas lokal, dan berpartisipasi dalam implementasi program-program pemulihan. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, upaya rekonstruksi menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Kesimpulan: Merangkul Masa Depan yang Lebih Baik

Dampak konflik bersenjata terhadap kesejahteraan sosial di Irak adalah sebuah tantangan yang serius, tetapi bukanlah akhir dari cerita. Irak, dengan tekad yang kuat, merangkul masa depan yang lebih baik melalui upaya rekonstruksi yang holistik. Dengan fokus pada pemulihan ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan kesejahteraan psikologis, Irak berusaha untuk membangun kembali komunitas yang kuat dan dinamis. Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi internasional, Irak menunjukkan bahwa, meskipun telah melewati masa-masa sulit, kemungkinan untuk perubahan positif dan pemulihan tetap terbuka lebar.…

Keterlibatan Masyarakat Irak dalam Proses Keputusan Publik

Keterlibatan Masyarakat Irak dalam Proses Keputusan Publik

Keterlibatan Masyarakat Irak dalam Proses Keputusan Publik – Keterlibatan masyarakat dalam proses keputusan publik di Irak memiliki peran sentral dalam membangun fondasi demokratis dan menggarisbawahi hak partisipatif warga negara. Melalui berbagai mekanisme dan inisiatif, masyarakat Irak secara aktif terlibat dalam membentuk kebijakan, menggambarkan semangat kolektif untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Artikel ini akan membahas bagaimana keterlibatan masyarakat di Irak menjadi pilar utama dalam proses pengambilan keputusan publik.

1. Forum Partisipatif: Sarana Dialog Terbuka

Forum partisipatif menjadi tempat utama di mana masyarakat Irak dapat mengemukakan pendapat, berdiskusi, dan menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada pembuat kebijakan. Pertemuan-pertemuan ini menciptakan ruang dialog terbuka antara pemerintah dan masyarakat, memungkinkan pertukaran ide yang mendalam dan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan harapan warga negara.

2. Konsultasi Publik: Mengumpulkan Masukan Secara Formal

Konsultasi publik adalah mekanisme formal yang digunakan untuk mengumpulkan masukan dari masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Pemerintah dan lembaga-lembaga terkait mengadakan sesi-sesi konsultasi untuk mendengarkan pandangan masyarakat terkait kebijakan atau program tertentu. Ini memberikan kesempatan bagi warga untuk berpartisipasi secara konstruktif dan memberikan masukan langsung kepada pembuat kebijakan.

3. Media Sosial: Platform Digital yang Memberdayakan Suara Masyarakat

Dalam era digital, media sosial memainkan peran kunci dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat. Warga Irak dapat menggunakan platform-platform ini untuk menyuarakan pendapat, menyebarkan informasi, dan berpartisipasi dalam kampanye-kampanye partisipatif. Media sosial memberdayakan suara individu dan kelompok masyarakat, menciptakan ruang untuk diskusi terbuka dan transparansi.

Keterlibatan Masyarakat Irak dalam Proses Keputusan Publik

4. Kelompok Advokasi Masyarakat: Membela Kepentingan Bersama

Kelompok advokasi masyarakat atau LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) memainkan peran penting dalam memperjuangkan kepentingan bersama dan memastikan bahwa suara masyarakat didengar. Mereka dapat menyelenggarakan kampanye, menyusun petisi, dan mengadakan kegiatan-kegiatan lain yang bertujuan untuk membujuk pembuat kebijakan agar mempertimbangkan perspektif masyarakat dalam setiap keputusan.

5. Pelibatan Pemuda: Energi dan Kreativitas dalam Perubahan

Pelibatan pemuda menjadi elemen vital dalam proses keputusan publik di Irak. Berbagai organisasi pemuda dan inisiatif pelatihan kepemimpinan memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam pembuatan kebijakan. Mereka membawa energi, kreativitas, dan perspektif segar yang merangsang inovasi dan perubahan positif.

6. Pendidikan Partisipatif: Membangun Kesadaran dan Keterampilan

Pendidikan partisipatif menjadi faktor kunci dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat. Melalui program-program pendidikan dan pelatihan, warga diajarkan tentang hak dan tanggung jawab mereka dalam proses keputusan publik. Pendidikan ini menciptakan landasan pengetahuan yang memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dengan lebih efektif.

7. Pengawasan Independen: Memastikan Akuntabilitas

Kelompok-kelompok pengawasan independen memiliki peran penting dalam memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam pengambilan keputusan publik. Masyarakat Irak mendukung dan terlibat dalam upaya pengawasan ini untuk memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan mencerminkan kebutuhan dan keinginan sebagian besar masyarakat.

Kesimpulan: Suara Masyarakat sebagai Kekuatan Perubahan

Keterlibatan masyarakat Irak dalam proses keputusan publik bukan hanya tentang menyuarakan pendapat, tetapi juga tentang membentuk arah dan tujuan pembangunan negara. Melalui berbagai mekanisme partisipatif, masyarakat Irak menunjukkan bahwa suara mereka memiliki kekuatan untuk membentuk masa depan yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan menghadirkan kerjasama antara pemerintah dan warga negara, Irak membangun fondasi yang kokoh untuk demokrasi yang dinamis dan responsif terhadap kebutuhan rakyatnya.…

Seni Pertunjukan Irak Merayakan Warisan Budaya

Seni Pertunjukan Irak Merayakan Warisan Budaya

Seni Pertunjukan Irak Merayakan Warisan Budaya – Seni pertunjukan di Irak tidak hanya menjadi panggung hiburan, tetapi juga merupakansuatu perayaan warisan budaya yang kaya dan megah. Dalam seni pertunjukan, masyarakat Irak mengekspresikan kekayaan sejarah, tradisi, dan identitas budaya mereka. Artikel ini akan membahas bagaimana seni pertunjukan di Irak menjadi sarana untuk merayakan warisan budaya yang tahan lama, menjelajahi ragam ekspresi seni yang mencerminkan keindahan dan keunikan negara ini.

1. Tarian Tradisional: Langkah Klasik yang Menciptakan Kekuatan Budaya

Tarian tradisional di Irak mencakup beragam gaya dan gerakan yang telah diwarisi dari generasi ke generasi. Tarian seperti “Chobi” dan “Kawleeya” mencerminkan identitas etnis dan sejarah yang beragam di Irak. Dalam setiap gerakan, tarian tradisional ini menggambarkan kehidupan sehari-hari, perjuangan, dan kegembiraan masyarakat Irak.

2. Musik Klasik Irak: Harmoni yang Menyatukan Masa Lalu dan Masa Kini

Musik klasik Irak, terkenal dengan alat musik tradisional seperti oud dan tabla, menciptakan harmoni yang memukau dan mendalam. Gaya musik ini, yang mencakup Maqam (mode musik Arab), memperkaya pengalaman pendengar dengan melibatkan mereka dalam perjalanan emosional. Musik klasik Irak tidak hanya merayakan warisan musik mereka, tetapi juga memelihara keindahan melodi-melodi yang telah ada selama berabad-abad.

3. Teater dan Pertunjukan Drama: Cermin Kehidupan dan Realitas Sosial

Teater di Irak memiliki kecenderungan untuk menggambarkan cerita yang mencerminkan kehidupan sehari-hari dan realitas sosial. Dalam pertunjukan teater, seniman Irak menyoroti isu-isu seperti keadilan, kebebasan, dan hak asasi manusia. Mereka menggunakan panggung sebagai medium untuk menyuarakan pendapat dan merayakan semangat perlawanan.

Seni Pertunjukan Irak Merayakan Warisan Budaya

4. Festival Budaya: Panggung Besar untuk Kreativitas dan Kolaborasi

Festival budaya di Irak menjadi panggung besar untuk perayaan seni pertunjukan dan kreativitas. Dalam festival-festival ini, seniman dari berbagai disiplin seni berkumpul untuk menunjukkan bakat mereka. Festival tidak hanya mempromosikan seni pertunjukan lokal tetapi juga menjadi ajang kolaborasi antarbudaya, di mana seniman dapat bertukar ide dan pengalaman.

5. Seni Pertunjukan Modern: Melangkah ke Masa Depan dengan Kreativitas

Selain seni tradisional, seni pertunjukan modern di Irak terus berkembang dengan kreativitas yang luar biasa. Pertunjukan teater eksperimental, tari kontemporer, dan konser musik modern menjadi wadah untuk menggambarkan evolusi seni pertunjukan di Irak. Seniman muda menggabungkan warisan budaya dengan gaya modern, menciptakan pengalaman seni yang unik dan dinamis.

6. Pameran Seni Rupa: Ekspresi Visual yang Memukau

Seni rupa di Irak melibatkan pameran seni yang mencakup lukisan, patung, dan karya seni visual lainnya. Seniman rupa di Irak menggambarkan keindahan alam, sejarah, dan budaya mereka melalui karya-karya yang indah. Pameran seni rupa menjadi cara untuk merayakan keahlian artistik dan memajukan apresiasi seni di kalangan masyarakat.

7. Partisipasi Masyarakat: Menjadikan Seni sebagai Warisan Bersama

Seni pertunjukan di Irak bukan hanya milik seniman, tetapi juga milik seluruh masyarakat. Melalui partisipasi dalam pertunjukan dan festival seni, masyarakat Irak merayakan warisan budaya sebagai sesuatu yang hidup dan relevan. Mereka berperan dalam memelihara dan meneruskan tradisi seni pertunjukan kepada generasi berikutnya.

Kesimpulan: Mengukir Sejarah Lewat Panggung Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan di Irak bukan sekadar hiburan, melainkan sebuah warisan budaya yang hidup dan terus berkembang. Dari tarian tradisional hingga seni pertunjukan modern, seniman Irak terus mengekspresikan keindahan dan keunikannya. Dengan kolaborasi sosial dan pendidikan, mereka berhasil menjadikan seni pertunjukan sebagai panggung besar untuk merayakan kekayaan budaya mereka. Irak, melalui seni pertunjukan, terus mengukir sejarah dan memastikan bahwa warisan budayanya tetap dipersembahkan di panggung dunia.…

Kolaborasi Sosial dan Pendidikan Masa Depan Anak-anak Irak

Kolaborasi Sosial dan Pendidikan Masa Depan Anak-anak Irak

Kolaborasi Sosial dan Pendidikan Masa Depan Anak-anak Irak – Irak, sebuah negara yang telah melewati berbagai tantangan, sedang memandang ke masa depan dengan harapan dan tekad untuk meningkatkan kondisi sosial dan pendidikan anak-anaknya. Melalui kolaborasi sosial dan pendidikan, masyarakat Irak berkomitmen untuk memberikan dasar yang kokoh bagi masa depan cerah bagi generasi mendatang. Artikel ini akan membahas upaya kolaboratif yang dilakukan di Irak untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan memberikan harapan baru bagi anak-anak.

1. Kolaborasi antara Pemerintah dan Organisasi Non-Pemerintah

Kolaborasi sosial dan pendidikan di Irak melibatkan kerja sama erat antara pemerintah dan organisasi non-pemerintah (NGO). Pemerintah berperan sebagai fasilitator kebijakan dan alokator sumber daya, sedangkan NGO menyediakan bantuan teknis, program pendidikan, dan dukungan sosial. Sinergi antara sektor publik dan swasta menjadi kunci untuk mencapai dampak maksimal.

2. Program Pendidikan Berbasis Komunitas

Program pendidikan berbasis komunitas menjadi sarana utama untuk mencapai anak-anak di berbagai wilayah di Irak. Inisiatif ini mencakup pendirian sekolah-sekolah lokal, perpustakaan komunitas, dan pusat kegiatan ekstrakurikuler. Dengan melibatkan masyarakat setempat dalam merancang dan mengelola program-program ini, kolaborasi tersebut menciptakan lingkungan pendidikan yang relevan dan berdaya guna.

3. Pemberdayaan Perempuan dalam Pendidikan

Kolaborasi sosial di Irak juga menempatkan pemberdayaan perempuan sebagai prioritas dalam pendidikan. Program-program ini tidak hanya menawarkan pendidikan formal kepada anak-anak, tetapi juga memberdayakan perempuan sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Dengan memberikan akses pendidikan kepada perempuan, kolaborasi ini membangun fondasi yang lebih kuat untuk perkembangan anak-anak dan perkembangan komunitas.

Kolaborasi Sosial dan Pendidikan Masa Depan Anak-anak Irak

4. Akses Pendidikan untuk Anak-anak Pengungsi

Irak telah menjadi tuan rumah bagi sejumlah besar pengungsi akibat konflik di kawasan tersebut. Kolaborasi sosial diarahkan untuk memastikan anak-anak pengungsi memiliki akses penuh ke pendidikan. Program-program khusus dan fasilitas pendidikan dibangun untuk mendukung anak-anak pengungsi, membantu mereka mengejar impian mereka meskipun di tengah tantangan dan perubahan lingkungan.

5. Teknologi untuk Pendidikan Inklusif

Kolaborasi antara lembaga pendidikan dan sektor teknologi di Irak juga menekankan pemanfaatan teknologi untuk pendidikan inklusif. Program e-learning, aplikasi pendidikan, dan platform digital memberikan akses kepada anak-anak untuk belajar di mana saja, bahkan di daerah terpencil. Inisiatif ini menciptakan peluang untuk mengurangi kesenjangan pendidikan dan memajukan anak-anak Irak ke dalam era digital.

6. Pendidikan untuk Toleransi dan Pemahaman Antarbudaya

Dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, program pendidikan di Irak juga mengintegrasikan unsur toleransi dan pemahaman antarbudaya. Mempelajari dan menghormati keberagaman budaya dan agama menjadi bagian integral dari kurikulum. Kolaborasi ini bertujuan untuk membentuk generasi yang mampu hidup berdampingan dalam kedamaian, menghargai perbedaan, dan membangun masa depan yang harmonis.

7. Dukungan Psikososial untuk Anak-anak

Tidak hanya memberikan pendidikan formal, kolaborasi sosial dan pendidikan di Irak juga memberikan perhatian khusus pada dukungan psikososial bagi anak-anak. Program-program ini membantu anak-anak mengatasi dampak emosional dari konflik dan ketidakpastian, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan holistik.

Kesimpulan: Mengukir Masa Depan yang Cerah

Melalui kolaborasi sosial dan pendidikan, Irak sedang mengukir masa depan yang cerah bagi anak-anaknya. Upaya bersama antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat setempat menjadi kunci untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, berkelanjutan, dan relevan. Kolaborasi ini tidak hanya membuka pintu akses pendidikan, tetapi juga membentuk karakter anak-anak Irak sebagai pemimpin masa depan yang berkomitmen pada perdamaian, toleransi, dan pembangunan berkelanjutan. Dengan tekad kolektif, Irak memberikan bukti bahwa melalui kolaborasi sosial dan pendidikan, masa depan cerah bagi anak-anak Irak bukanlah impian belaka, tetapi suatu kenyataan yang mungkin terwujud.…

Respon Masyarakat Irak terhadap Krisis Kemanusiaan

Respon Masyarakat Irak terhadap Krisis Kemanusiaan

Respon Masyarakat Irak terhadap Krisis Kemanusiaan – Irak, sebuah negara yang telah menghadapi berbagai tantangan sepanjang sejarahnya, tidak hanya menunjukkan keberanian dalam menghadapi krisis kemanusiaan, tetapi juga menunjukkan solidaritas yang luar biasa. Artikel ini akan membahas bagaimana masyarakat Irak merespon krisis kemanusiaan, menghadapi tantangan, dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.

1. Keberanian di Tengah Tantangan

Masyarakat Irak telah menghadapi berbagai tantangan, termasuk konflik bersenjata dan perubahan politik yang berdampak besar pada kehidupan sehari-hari. Namun, dalam menghadapi krisis kemanusiaan, keberanian masyarakat Irak menjadi semakin nyata. Individu dan kelompok masyarakat telah bersatu untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada mereka yang terkena dampak paling parah.

2. Aksi Sosial dan Relawan

Dalam menanggapi krisis kemanusiaan, masyarakat Irak telah mengorganisir aksi sosial dan menggalang relawan untuk memberikan bantuan langsung. Kelompok-kelompok masyarakat, termasuk organisasi non-pemerintah dan relawan sukarela, bekerja keras untuk menyediakan makanan, air bersih, tempat tinggal, dan layanan kesehatan kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan.

3. Dukungan Psikososial

Tidak hanya memberikan bantuan fisik, masyarakat Irak juga memberikan perhatian khusus pada dukungan psikososial. Krisis kemanusiaan sering kali meninggalkan dampak emosional yang mendalam pada individu dan komunitas. Inisiatif-inisiatif untuk memberikan konseling dan dukungan mental telah menjadi bagian penting dari tanggapan masyarakat terhadap krisis ini.

Respon Masyarakat Irak terhadap Krisis Kemanusiaan

4. Solidaritas Antar Komunitas

Irak, dengan keberagaman etnis dan agamanya, menunjukkan solidaritas yang mengesankan antar komunitas. Meskipun perbedaan-perbedaan ini dapat menjadi sumber ketegangan, krisis kemanusiaan telah memicu respons yang bersatu. Masyarakat Irak menunjukkan bahwa, di tengah krisis, persatuan dan gotong-royong adalah kunci untuk mengatasi tantangan.

5. Peran Perempuan dalam Respons Kemanusiaan

Peran perempuan dalam respons terhadap krisis kemanusiaan di Irak sangat signifikan. Perempuan tidak hanya berperan sebagai penyedia dukungan praktis, tetapi juga sebagai pemimpin dalam upaya membentuk kebijakan dan merancang program-program yang dapat memberikan dampak positif pada masyarakat yang terdampak.

6. Keterlibatan Pemuda dalam Aksi Kemanusiaan

Generasi muda di Irak juga ikut berperan aktif dalam respons terhadap krisis kemanusiaan. Mereka terlibat dalam kampanye penggalangan dana, program relawan, dan proyek-proyek inovatif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat yang memerlukan bantuan.

7. Kemitraan dengan Organisasi Internasional

Masyarakat Irak juga membangun kemitraan dengan organisasi kemanusiaan internasional untuk meningkatkan dampak dan jangkauan bantuan. Keterlibatan ini memperkuat respons lokal dan memberikan akses ke sumber daya tambahan yang diperlukan untuk merespon krisis dengan lebih efektif.

Kesimpulan: Menghadapi Krisis dengan Wibawa dan Kebersamaan

Masyarakat Irak, di tengah semua kompleksitas sejarah dan tantangan yang dihadapinya, menunjukkan karakter yang luar biasa dalam menghadapi krisis kemanusiaan. Dengan keberanian, solidaritas, dan semangat gotong-royong, mereka membuktikan bahwa krisis bukanlah penghalang untuk bersatu dan membantu sesama. Irak bukan hanya melibatkan diri dalam tanggapan lokal, tetapi juga membangun hubungan kerjasama internasional untuk meningkatkan efektivitas respons kemanusiaan. Dalam menghadapi krisis, Irak menunjukkan bahwa kebersamaan dan empati adalah kekuatan yang dapat membawa perubahan positif dan membangun fondasi yang lebih kuat untuk masa depan yang lebih baik.…

Menggali Potensi Pariwisata Irak Destinasi Baru

Menggali Potensi Pariwisata Irak Destinasi Baru

Menggali Potensi Pariwisata Irak Destinasi Baru – Irak, sebuah negara dengan sejarah dan kekayaan budaya yang luar biasa, sedang merintis jalan sebagai destinasi pariwisata baru yang menjanjikan. Meskipun sering diidentikkan dengan konflik dan ketegangan, Irak memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan dengan pesona budaya, situs sejarah, dan keindahan alamnya. Artikel ini akan menjelajahi potensi pariwisata di Irak sebagai destinasi baru yang menawarkan pengalaman unik dan berkesan.

1. Kekayaan Sejarah dan Arkeologis

Irak adalah rumah bagi beberapa situs arkeologis dan sejarah paling kuno di dunia. Situs-situs seperti Babilon, Ur, dan Nimrud mencerminkan peradaban kuno yang mengesankan. Pariwisata sejarah di Irak dapat memberikan pengalaman unik bagi wisatawan yang tertarik untuk menjelajahi keajaiban arkeologi dan melihat peninggalan peradaban kuno yang masih terjaga dengan baik.

2. Budaya yang Kaya dan Beragam

Keanekaragaman etnis dan budaya di Irak menciptakan lingkungan yang kaya dengan tradisi, seni, dan kuliner. Wisatawan dapat merasakan kehangatan keramahan lokal, menghadiri festival budaya, dan mencicipi masakan tradisional yang lezat. Pasar tradisional dan pameran seni rupa lokal menjadi tempat yang menarik untuk menjelajahi keunikan budaya setempat.

3. Keindahan Alam yang Luar Biasa

Irak juga memiliki keindahan alam yang menakjubkan yang belum banyak dijelajahi. Dari perbukitan Kurdistan yang hijau hingga padang pasir yang menakutkan dan Danau Tharthar yang indah, wisatawan dapat menemukan keanekaragaman lanskap alam yang menakjubkan. Ekspedisi ke Gurun An-Nafud dan perjalanan ke Pegunungan Qandil menawarkan pengalaman luar biasa bagi para petualang.

Menggali Potensi Pariwisata Irak Destinasi Baru

4. Rekonstruksi Infrastruktur Pariwisata

Pemerintah Irak telah mengambil langkah-langkah signifikan dalam merekonstruksi infrastruktur pariwisata. Pembangunan dan pemulihan hotel, restoran, dan sarana pariwisata lainnya sedang berlangsung, menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi wisatawan. Investasi ini memberikan sinyal positif bahwa Irak siap untuk membuka diri terhadap pariwisata global.

5. Program Wisata Berbasis Komunitas

Program wisata berbasis komunitas di Irak bertujuan untuk melibatkan masyarakat lokal dalam industri pariwisata. Ini tidak hanya memberikan pengalaman otentik bagi wisatawan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi langsung bagi komunitas setempat. Homestay, tur budaya, dan kerajinan tangan lokal adalah sebagian dari program-program ini.

6. Peningkatan Keamanan dan Kepatuhan

Peningkatan keamanan di Irak merupakan faktor penting dalam mendukung perkembangan pariwisata. Pemerintah Irak bersama dengan pihak berwenang terus meningkatkan langkah-langkah keamanan untuk melindungi wisatawan. Kepatuhan dengan standar keamanan internasional akan menjadi kunci untuk membangun kepercayaan dalam industri pariwisata.

7. Promosi Wisata Digital

Pemasaran dan promosi wisata digital memainkan peran penting dalam menarik perhatian wisatawan internasional. Irak dapat memanfaatkan media sosial, situs web resmi pariwisata, dan kampanye digital untuk memperkenalkan keindahan dan daya tariknya kepada audiens global. Konten yang menarik dan cerita yang menginspirasi dapat menjadi daya tarik utama untuk menarik perhatian wisatawan potensial.

Kesimpulan: Membuka Pintu Keemasan Pariwisata di Irak

Irak, dengan segala potensinya, berada pada ambang membuka pintu keemasan pariwisata. Dengan memanfaatkan kekayaan sejarah, keanekaragaman budaya, dan keindahan alamnya, Irak dapat menawarkan pengalaman unik yang sulit ditemukan di tempat lain. Langkah-langkah menuju infrastruktur yang lebih baik, program wisata berbasis komunitas, dan promosi digital dapat menjadi kunci kesuksesan Irak dalam mengembangkan sektor pariwisata dan membuka pintu ke destinasi baru yang menjanjikan.…

Inovasi Teknologi Irak Mendorong Kemajuan Ekonomi

Inovasi Teknologi Irak Mendorong Kemajuan Ekonomi

Inovasi Teknologi Irak Mendorong Kemajuan Ekonomi – Irak, sebuah negara yang kaya akan sejarah dan sumber daya alam, kini sedang menjalani transformasi ekonomi yang didorong oleh inovasi teknologi. Peran teknologi sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi semakin menonjol, membuka peluang baru dan membawa perubahan positif dalam berbagai sektor. Artikel ini akan membahas bagaimana inovasi teknologi di Irak menjadi pendorong utama kemajuan ekonomi, membawa negara ini menuju masa depan yang lebih cerah.

1. Transformasi Digital dalam Bisnis

Inovasi teknologi di Irak mencakup transformasi digital dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan mengadopsi solusi teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi operasional, manajemen rantai pasokan, dan pemasaran. Sistem manajemen yang terintegrasi membantu perusahaan untuk lebih responsif terhadap perubahan pasar dan meningkatkan daya saing.

2. Startup dan Ekosistem Inovasi

Munculnya startup di Irak menjadi bukti nyata dari dorongan inovasi teknologi. Ekosistem startup berkembang pesat, dengan fokus pada sektor-sektor seperti e-commerce, fintech, dan edutech. Dukungan dari pemerintah dan lembaga keuangan memainkan peran kunci dalam memacu pertumbuhan startup, menciptakan lapangan kerja baru, dan menghasilkan nilai tambah ekonomi.

3. Pembangunan Infrastruktur Teknologi

Pembangunan infrastruktur teknologi menjadi landasan bagi perkembangan ekonomi yang berkelanjutan. Investasi dalam jaringan internet, pusat data, dan konektivitas digital telah meningkat, membuka pintu bagi lebih banyak orang untuk terlibat dalam ekosistem digital. Ini juga mendukung perkembangan layanan teknologi seperti e-government dan e-health, meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Inovasi Teknologi Irak Mendorong Kemajuan Ekonomi

4. Fokus pada Kesehatan Digital

Inovasi teknologi di Irak juga merambah sektor kesehatan melalui konsep kesehatan digital. Penggunaan aplikasi kesehatan, telemedicine, dan rekam medis elektronik membantu meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan mempercepat diagnosa. Kesehatan digital tidak hanya memberikan solusi untuk tantangan kesehatan, tetapi juga menciptakan peluang baru dalam industri ini.

5. Peningkatan Layanan Keuangan Digital

Bidang keuangan juga mengalami transformasi signifikan dengan munculnya layanan keuangan digital. Fintech di Irak memberikan akses ke layanan perbankan, pembayaran digital, dan pinjaman online. Hal ini memberikan kemudahan akses ke layanan keuangan, terutama bagi mereka yang sebelumnya sulit mengakses perbankan tradisional.

6. Edukasi Berbasis Teknologi

Inovasi teknologi di sektor pendidikan menciptakan platform baru untuk pembelajaran. Pengembangan edukasi berbasis teknologi memungkinkan akses pendidikan yang lebih luas dan berkualitas. Aplikasi pembelajaran daring, kursus daring, dan platform pembelajaran interaktif membuka pintu bagi peningkatan keterampilan dan pengetahuan masyarakat.

7. Dampak Positif pada Lapangan Kerja

Inovasi teknologi di Irak tidak hanya menciptakan peluang bisnis baru tetapi juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja. Permintaan akan tenaga kerja dalam sektor teknologi meningkat, mendorong perkembangan keterampilan dan pendidikan di bidang ini. Hal ini memberikan dampak positif pada tingkat pengangguran dan perkembangan ekonomi secara keseluruhan.

Kesimpulan: Menuju Era Ekonomi Digital yang Berkelanjutan

Inovasi teknologi di Irak tidak hanya menjadi tren, tetapi juga kebutuhan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing di pasar global. Pembangunan ekosistem inovasi, transformasi digital dalam bisnis, dan fokus pada sektor kunci seperti kesehatan dan keuangan menjadi fondasi untuk menuju era ekonomi digital yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Dengan terus mendorong inovasi teknologi, Irak dapat mengukir peran pentingnya dalam peta ekonomi global, membawa manfaat positif bagi masyarakat dan membawa negara ini ke tingkat kemajuan ekonomi yang lebih tinggi.…

Pemberdayaan Masyarakat Adat Irak Pelestarian Budaya

Pemberdayaan Masyarakat Adat Irak Pelestarian Budaya

Pemberdayaan Masyarakat Adat Irak Pelestarian Budaya – Masyarakat adat di Irak memegang peran kunci dalam melestarikan keberagaman budaya yang telah melintasi berabad-abad. Pemberdayaan masyarakat adat di Irak bukan hanya tentang menjaga warisan budaya mereka tetap hidup, tetapi juga memberikan kontribusi positif pada pembangunan masyarakat secara keseluruhan. Artikel ini akan membahas upaya pemberdayaan masyarakat adat di Irak dan bagaimana hal tersebut menjadi tonggak utama dalam pelestarian budaya.

1. Warisan Budaya sebagai Identitas Yang Hidup

Masyarakat adat di Irak kaya akan warisan budaya yang mencakup tradisi, bahasa, tarian, musik, dan kearifan lokal. Pemberdayaan masyarakat adat bertujuan untuk menjadikan warisan ini sebagai identitas yang hidup, diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, dan ditransmisikan dari generasi ke generasi. Ini tidak hanya memperkuat rasa kebanggaan identitas masyarakat adat, tetapi juga menjaga kekayaan budaya untuk masa depan.

2. Pendidikan dan Penyuluhan Budaya

Pemberdayaan masyarakat adat di Irak mencakup program pendidikan dan penyuluhan budaya. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat adat tentang nilai-nilai budaya mereka sendiri, serta memperkenalkan budaya tersebut kepada masyarakat luas. Pendidikan budaya memberikan dasar untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap keberagaman budaya yang ada di Irak.

3. Keterlibatan Ekonomi Berbasis Budaya

Pemberdayaan masyarakat adat di Irak juga melibatkan pengembangan ekonomi berbasis budaya. Ini mencakup dukungan untuk usaha kecil dan kerajinan lokal yang mencerminkan warisan budaya masyarakat adat. Penciptaan pasar untuk produk-produk lokal ini tidak hanya memberdayakan ekonomi lokal, tetapi juga memberikan insentif ekonomi untuk melestarikan tradisi dan kerajinan yang terkait.

Pemberdayaan Masyarakat Adat Irak Pelestarian Budaya

4. Pengakuan dan Pemberian Hak

Pengakuan dan pemberian hak kepada masyarakat adat adalah langkah penting dalam pemberdayaan mereka. Ini termasuk pengakuan terhadap tanah adat, hak atas sumber daya alam, dan peran yang lebih besar dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka. Dengan memberikan masyarakat adat peran yang lebih kuat, mereka dapat memiliki kendali lebih besar atas pelestarian budaya dan keberlanjutan lingkungan.

5. Partisipasi dalam Keputusan Publik

Pemberdayaan masyarakat adat juga melibatkan partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan publik yang berkaitan dengan kebijakan budaya dan lingkungan. Memberikan suara kepada masyarakat adat dalam forum keputusan dapat memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan mempertimbangkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal mereka.

6. Dukungan Teknologi untuk Pelestarian Budaya

Pemberdayaan masyarakat adat di era modern juga melibatkan penggunaan teknologi untuk pelestarian budaya. Proyek digitalisasi, dokumentasi visual, dan pemanfaatan platform daring membantu mendokumentasikan dan menyebarkan keberagaman budaya masyarakat adat kepada audiens yang lebih luas.

7. Kolaborasi antara Masyarakat Adat dan Pihak Eksternal

Kolaborasi antara masyarakat adat dan pihak eksternal, termasuk pemerintah dan organisasi non-pemerintah, adalah kunci untuk kesuksesan pemberdayaan masyarakat adat di Irak. Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran pengetahuan, sumber daya, dan dukungan yang diperlukan untuk membangun model pemberdayaan yang efektif dan berkelanjutan.

Kesimpulan: Pemberdayaan Masyarakat Adat sebagai Investasi Masa Depan

Pemberdayaan masyarakat adat di Irak bukan hanya tentang melindungi masa lalu, tetapi juga menginvestasikan pada masa depan yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan mengakui, menghormati, dan memberdayakan masyarakat adat, Irak dapat mempertahankan keberagaman budaya yang merupakan aset berharga. Pemberdayaan ini menciptakan lingkungan di mana masyarakat adat dapat memainkan peran aktif dalam merancang masa depan mereka sendiri, sambil tetap melestarikan warisan budaya yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Irak.…

Dinamika Multikulturalisme di Irak Toleransi dan Keragaman

Dinamika Multikulturalisme di Irak Toleransi dan Keragaman

Dinamika Multikulturalisme di Irak Toleransi dan Keragaman – Irak, sebuah negara dengan sejarah panjang dan budaya yang kaya, menciptakan lanskap multikultural yang unik. Dinamika multikulturalisme di Irak memperlihatkan upaya nyata untuk memelihara toleransi dan menghargai keberagaman dalam masyarakat. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang bagaimana Irak memanifestasikan dinamika multikulturalisme sebagai fondasi harmoni sosial yang mendalam.

Toleransi Agama dan Kepercayaan

Irak dikenal sebagai rumah bagi berbagai komunitas agama dan kepercayaan. Meskipun mayoritas penduduknya adalah Muslim, Irak juga menaungi kelompok Kristen, Yazidi, dan kelompok minoritas lainnya. Toleransi terhadap perbedaan agama dan kepercayaan telah menjadi ciri khas multikulturalisme di Irak. Berbagai agama hidup berdampingan, merayakan hari raya agama masing-masing, dan menghormati kebebasan beribadah.

Keanekaragaman Budaya dan Tradisi

Keanekaragaman budaya dan tradisi di Irak tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Setiap kelompok etnis dan suku di Irak memiliki warisan budaya yang unik, seperti tarian tradisional, musik, dan kuliner. Festival dan perayaan lokal menjadi wadah bagi masyarakat untuk merayakan dan menghormati keberagaman budaya yang ada di tengah-tengah mereka.

Dinamika Multikulturalisme di Irak Toleransi dan Keragaman

Pengakuan terhadap Bahasa dan Identitas Etnis

Irak dikenal dengan kaya akan bahasa dan identitas etnis. Meskipun bahasa Arab merupakan bahasa resmi, masyarakat Irak memiliki bahasa-bahasa lokal seperti Kurdi, Assyria, dan banyak lainnya. Pengakuan dan penghormatan terhadap bahasa dan identitas etnis menjadi dasar yang kuat untuk memperkuat ikatan sosial dan menghargai keragaman masyarakat Irak.

Partisipasi Perempuan dalam Kehidupan Publik

Dinamika multikulturalisme di Irak juga mencakup partisipasi perempuan dalam kehidupan publik. Meskipun terdapat variasi dalam tingkat partisipasi di berbagai komunitas, upaya untuk memberdayakan perempuan dan mengakui peran mereka dalam pembangunan masyarakat semakin meningkat. Inisiatif untuk meningkatkan akses perempuan terhadap pendidikan dan peluang ekonomi membantu membentuk masyarakat yang lebih inklusif.

Pendidikan sebagai Sarana Pemahaman Bersama

Pendidikan memainkan peran kunci dalam memupuk pemahaman bersama dan mengatasi stereotip di tengah-tengah keberagaman. Sekolah-sekolah di Irak berupaya untuk memberikan pendidikan yang menghargai dan mencerminkan keragaman masyarakatnya. Ini mencakup pemahaman tentang sejarah dan budaya berbagai kelompok etnis dan agama yang hidup bersama.

Isu dan Tantangan dalam Dinamika Multikulturalisme

Walaupun Irak memiliki keberhasilan dalam memelihara dinamika multikulturalisme, tetap ada tantangan yang dihadapi. Konflik politik, terutama setelah perang yang melibatkan kelompok ekstremis, menyebabkan ketegangan antar kelompok. Pemulihan dan rekonsiliasi antarkelompok menjadi agenda penting untuk memastikan terus berlanjutnya harmoni multikultural.

Kesimpulan: Merajut Kembali Kemanusiaan Bersama di Irak

Dinamika multikulturalisme di Irak menciptakan pola harmoni dan toleransi di tengah keragaman. Perpaduan antara toleransi agama, keanekaragaman budaya, pengakuan terhadap bahasa dan identitas etnis, serta partisipasi perempuan membentuk landasan yang kokoh untuk masyarakat yang inklusif. Dengan pemahaman bersama melalui pendidikan dan upaya rekonsiliasi, Irak memperlihatkan kesungguhan dalam merajut kembali kemanusiaan bersama, meskipun dihadapkan pada tantangan dan sejarah yang kompleks. Dengan mempertahankan nilai-nilai ini, masyarakat Irak bergerak maju menuju masa depan yang penuh toleransi, keberagaman, dan perdamaian.…

Masyarakat Irak di Era Digital Tantangan dan Peluang

Masyarakat Irak di Era Digital Tantangan dan Peluang

Masyarakat Irak di Era Digital Tantangan dan Peluang – Perkembangan teknologi digital telah menciptakan era baru yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, termasuk masyarakat Irak. Sebagai negara dengan sejarah dan budaya yang kaya, Irak sedang menghadapi tantangan dan peluang yang unik dalam mengadaptasi diri terhadap perubahan ini. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana masyarakat Irak merespons era digital, mengatasi tantangan, dan memanfaatkan peluang untuk menuju transformasi yang lebih baik.

Tantangan dalam Integrasi Teknologi Digital di Masyarakat Irak

Infrastruktur Terbatas: Salah satu tantangan utama adalah terbatasnya infrastruktur teknologi di beberapa wilayah. Akses terhadap internet yang lambat dan tidak merata dapat menjadi hambatan bagi masyarakat untuk merasakan manfaat penuh dari era digital.

Keterbatasan Literasi Digital: Sebagian besar masyarakat Irak masih menghadapi keterbatasan literasi digital. Pendidikan dan pemahaman mengenai teknologi digital perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat lebih aktif dan produktif dalam pemanfaatan teknologi.

Keamanan Cyber: Ancaman keamanan siber menjadi perhatian serius di era digital. Masyarakat Irak harus meningkatkan kesadaran akan risiko keamanan siber dan mengadopsi praktik keamanan yang efektif untuk melindungi informasi pribadi dan keuangan mereka.

Peluang untuk Transformasi dan Kemajuan

Pendidikan Jarak Jauh: Meskipun terdapat tantangan literasi digital, teknologi digital juga membawa peluang besar, terutama dalam pendidikan jarak jauh. Dengan platform pembelajaran daring, masyarakat Irak dapat mengakses sumber daya pendidikan tanpa batas geografis, membuka pintu untuk peningkatan kualifikasi dan pengetahuan.

E-Commerce dan Pengembangan Bisnis: Era digital membuka pintu lebar-lebar untuk bisnis online atau e-commerce. Masyarakat Irak dapat memanfaatkan platform online untuk menjual produk lokal, meningkatkan daya saing pasar, dan membuka peluang ekspor ke pasar global.

Inovasi di Sektor Kesehatan: Teknologi digital memungkinkan terciptanya solusi inovatif dalam sektor kesehatan. Layanan kesehatan digital, telemedicine, dan aplikasi kesehatan dapat membantu masyarakat Irak untuk mendapatkan akses lebih mudah dan cepat ke layanan kesehatan berkualitas.

Partisipasi dalam Komunitas Global: Masyarakat Irak dapat menggunakan media sosial dan platform online untuk terlibat dalam dialog global, mempromosikan budaya dan warisan mereka, serta membangun koneksi dan kerjasama di tingkat internasional.

Masyarakat Irak di Era Digital Tantangan dan Peluang

Langkah-langkah Menuju Masyarakat Digital yang Berkembang

Infrastruktur Digital yang Merata: Pemerintah dan pemangku kepentingan perlu bekerja sama untuk meningkatkan infrastruktur teknologi di seluruh wilayah. Investasi dalam konektivitas internet yang lebih baik akan membuka pintu akses lebih luas ke manfaat era digital.

Peningkatan Literasi Digital: Program pelatihan dan pendidikan mengenai literasi digital perlu diperkuat. Melibatkan masyarakat dalam pelatihan teknologi dapat membantu meningkatkan pemahaman mereka tentang perangkat digital, aplikasi, dan keamanan siber.

Dukungan untuk UMKM Digital: Memberikan dukungan dan pelatihan kepada UMKM untuk beralih ke model bisnis digital dapat membantu meningkatkan daya saing mereka. Pemerintah dapat memberikan insentif dan bantuan teknis untuk mendorong transformasi digital di sektor bisnis kecil dan menengah.

Pengembangan Aplikasi Lokal: Mendorong pengembangan aplikasi lokal dapat memenuhi kebutuhan khusus masyarakat Irak. Aplikasi ini dapat mencakup layanan kesehatan, pendidikan, dan perdagangan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan lokal.

Kesimpulan: Menghadapi Era Digital dengan Optimisme dan Adaptabilitas

Masyarakat Irak, seperti banyak negara lain, berada di persimpangan antara tantangan dan peluang dalam era digital. Dengan keterlibatan aktif dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Irak dapat mengatasi tantangan infrastruktur dan literasi digital sambil memanfaatkan peluang yang muncul. Transformasi menuju masyarakat digital yang berkembang membutuhkan kerjasama yang kuat dan kreativitas dalam menghadapi perubahan yang terus berlanjut. Dengan adaptabilitas dan optimisme, masyarakat Irak dapat membentuk masa depan yang lebih terhubung, inklusif, dan maju melalui pemanfaatan penuh potensi era digital.…

Pengembangan Infrastruktur Irak Meningkatkan Kualitas Hidup

Pengembangan Infrastruktur Irak Meningkatkan Kualitas Hidup

Pengembangan Infrastruktur Irak Meningkatkan Kualitas Hidup – Pengembangan infrastruktur di Irak telah menjadi pendorong utama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Negara yang kaya akan sumber daya alam ini telah mengambil langkah-langkah penting dalam membangun infrastruktur yang kokoh, menciptakan peluang baru, dan membawa dampak positif bagi kehidupan sehari-hari penduduknya. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana pengembangan infrastruktur di Irak berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.

1. Peningkatan Aksesibilitas dan Mobilitas

Salah satu dampak paling langsung dari pengembangan infrastruktur adalah peningkatan aksesibilitas dan mobilitas penduduk. Pembangunan jaringan jalan raya, jembatan, dan transportasi umum telah memperlancar pergerakan orang dan barang di seluruh negeri. Ini tidak hanya mengurangi waktu perjalanan, tetapi juga membuka akses ke wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.

2. Pembangunan Bandara dan Peningkatan Konektivitas Global

Pembangunan dan perluasan bandara di Irak tidak hanya meningkatkan konektivitas dalam negeri tetapi juga membuka pintu bagi konektivitas global. Ini memberikan dorongan besar pada sektor pariwisata, perdagangan internasional, dan pertukaran budaya. Kedatangan wisatawan dan investasi asing menjadi indikator positif dari dampak positif pengembangan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat.

3. Peningkatan Ketersediaan Energi dan Layanan Publik

Infrastruktur energi yang diperkuat, termasuk pembangunan pembangkit listrik dan jaringan distribusi energi, telah mengatasi masalah pasokan listrik yang sering kali terjadi di masa lalu. Ini memberikan manfaat langsung bagi rumah tangga dan bisnis, menciptakan lingkungan yang lebih produktif dan nyaman. Selain itu, penyediaan layanan publik seperti air bersih dan sanitasi yang lebih baik juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.

Pengembangan Infrastruktur Irak Meningkatkan Kualitas Hidup

4. Peningkatan Kesehatan dan Pendidikan

Infrastruktur kesehatan dan pendidikan yang ditingkatkan adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pembangunan rumah sakit, pusat kesehatan, dan sekolah baru membawa pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih dekat ke masyarakat. Ini tidak hanya meningkatkan akses, tetapi juga menciptakan lingkungan di mana masyarakat dapat tumbuh dan berkembang.

5. Penyediaan Infrastruktur Teknologi dan Komunikasi

Pengembangan infrastruktur teknologi dan komunikasi memainkan peran kunci dalam menghubungkan masyarakat dengan dunia digital yang berkembang pesat. Penyediaan internet yang lebih cepat dan terjangkau, serta peningkatan infrastruktur telekomunikasi, membuka peluang baru dalam perdagangan elektronik, pendidikan jarak jauh, dan akses informasi.

6. Penyediaan Infrastruktur Air Bersih dan Pengelolaan Limbah

Upaya untuk meningkatkan kualitas hidup juga mencakup penyediaan infrastruktur untuk air bersih dan pengelolaan limbah yang lebih baik. Proyek-proyek ini memiliki dampak signifikan pada kesehatan masyarakat, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan aman.

7. Penciptaan Lapangan Kerja dan Peluang Ekonomi

Pengembangan infrastruktur tidak hanya menciptakan proyek-proyek konstruksi, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang berkelanjutan. Peningkatan sektor infrastruktur menciptakan lapangan kerja baru dan memberdayakan masyarakat setempat untuk terlibat dalam pembangunan negara mereka.

Kesimpulan: Infrastruktur Sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan

Pengembangan infrastruktur di Irak bukan hanya sekadar proyek fisik, tetapi juga merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas hidup dan keberlanjutan masa depan. Melalui pembangunan jalan, bandara, layanan kesehatan, dan teknologi, Irak sedang mengukir jalannya menuju masyarakat yang lebih maju dan inklusif. Pengembangan infrastruktur menjadi pilar utama dalam merancang masa depan yang lebih baik bagi penduduk Irak, menciptakan peluang baru, dan membawa kemajuan bagi seluruh lapisan masyarakat.…

Kesenjangan Sosial dan Upaya Penanggulangannya di Irak

Kesenjangan Sosial dan Upaya Penanggulangannya di Irak

Kesenjangan Sosial dan Upaya Penanggulangannya di Irak – Kesenjangan sosial di Irak menjadi salah satu tantangan utama dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan. Meskipun negara ini kaya akan sumber daya alam, namun kesenjangan ekonomi, pendidikan, dan akses terhadap layanan kesehatan masih merupakan realitas yang dihadapi oleh sebagian masyarakat Irak. Artikel ini akan mengulas kesenjangan sosial di Irak dan upaya penanggulangannya untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan merata.

Kesenjangan Ekonomi: Tantangan Pembangunan Inklusif

Salah satu aspek utama dari kesenjangan sosial di Irak adalah ketidaksetaraan ekonomi. Meskipun sektor minyak dan gas menjadi sumber pendapatan utama, namun manfaatnya belum merata di seluruh lapisan masyarakat. Upaya untuk mengurangi kesenjangan ekonomi melibatkan perluasan peluang ekonomi, peningkatan akses terhadap pekerjaan, dan pembangunan sektor-sektor non-minyak untuk menciptakan ekonomi yang lebih inklusif.

Kesenjangan Pendidikan: Membuka Akses dan Meningkatkan Kualitas

Kesenjangan pendidikan di Irak tercermin dalam akses terbatas terhadap pendidikan berkualitas, terutama di daerah-daerah yang terpencil. Upaya penanggulangan melibatkan investasi dalam infrastruktur pendidikan, pelatihan guru, dan program beasiswa untuk memastikan bahwa semua anak-anak memiliki akses yang setara terhadap pendidikan yang berkualitas. Selain itu, penekanan diberikan pada peningkatan kualitas kurikulum dan pengembangan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja.

Kesenjangan Sosial dan Upaya Penanggulangannya di Irak

Kesenjangan Kesehatan: Akses Layanan Kesehatan yang Merata

Kesenjangan dalam akses terhadap layanan kesehatan merupakan isu kritis di Irak. Peningkatan akses ke fasilitas kesehatan, pengadaan peralatan medis, dan peningkatan pelatihan bagi tenaga medis menjadi langkah-langkah kunci dalam mengatasi kesenjangan kesehatan. Program-program pencegahan penyakit dan penyuluhan kesehatan juga diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan kesehatan preventif.

Partisipasi Perempuan: Memperkuat Peran dan Kesetaraan

Kesenjangan gender tetap menjadi tantangan serius di Irak. Upaya penanggulangan mencakup pemberdayaan perempuan melalui akses yang lebih baik terhadap pendidikan, pelatihan keterampilan, dan peluang pekerjaan. Peningkatan partisipasi perempuan dalam keputusan politik dan pengurangan diskriminasi gender menjadi fokus penting dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif.

Program Perlindungan Sosial: Jaring Pengaman untuk Masyarakat Rentan

Untuk melindungi masyarakat yang rentan dari dampak kesenjangan, program perlindungan sosial menjadi kunci. Penyediaan bantuan sosial, skema jaminan sosial, dan bantuan keuangan langsung adalah upaya untuk menciptakan jaring pengaman yang dapat membantu masyarakat mengatasi tantangan ekonomi yang mendesak.

Partisipasi Masyarakat: Mengajak Kolaborasi dan Keterlibatan

Upaya penanggulangan kesenjangan sosial di Irak juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Forum-forum diskusi, pertemuan komunitas, dan program partisipatif dapat membuka ruang bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam merancang dan melaksanakan solusi-solusi yang relevan dengan tantangan yang mereka hadapi.

Kesimpulan: Membangun Masyarakat yang Adil dan Merata

Irak, dengan kesadarannya akan dampak kesenjangan sosial, terus berupaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan merata. Upaya-upaya ini tidak hanya mencakup aspek ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, tetapi juga fokus pada pemberdayaan perempuan, perlindungan sosial, dan partisipasi masyarakat secara luas. Dengan kerja keras bersama dan komitmen terus-menerus, Irak dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam mengatasi kesenjangan sosial dan membangun fondasi untuk masa depan yang lebih inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.…

Kegiatan Sosial Masyarakat Irak dalam Membangun Kebersamaan

Kegiatan Sosial Masyarakat Irak dalam Membangun Kebersamaan

Kegiatan Sosial Masyarakat Irak dalam Membangun Kebersamaan – Masyarakat Irak, yang kaya akan sejarah dan keberagaman budaya, telah mengembangkan sejumlah kegiatan sosial yang memainkan peran kunci dalam membangun kebersamaan dan solidaritas. Artikel ini akan membahas beberapa kegiatan sosial yang telah menjadi fondasi untuk memperkuat ikatan sosial dan mempromosikan kerja sama di tengah masyarakat Irak.

1. Festival Budaya dan Tradisional

Festival budaya dan tradisional di Irak menjadi ajang utama untuk memperkuat kebersamaan di antara masyarakat. Acara-acara ini menyajikan kekayaan seni, musik, tarian, dan kuliner tradisional, yang tidak hanya merayakan warisan budaya, tetapi juga menciptakan kesempatan bagi orang-orang untuk bersatu dan merasakan kebanggaan kolektif akan identitas mereka.

2. Program Pendidikan Komunitas

Kegiatan sosial di bidang pendidikan komunitas membentuk landasan untuk membangun kebersamaan di Irak. Program-program ini sering kali melibatkan sukarelawan dari berbagai lapisan masyarakat untuk memberikan dukungan pendidikan kepada anak-anak dan orang dewasa. Kolaborasi dalam bidang pendidikan menciptakan ikatan yang erat dan memperkuat rasa tanggung jawab bersama terhadap perkembangan masyarakat.

3. Proyek Kemanusiaan dan Kesejahteraan Sosial

Proyek kemanusiaan dan kesejahteraan sosial menjadi sarana utama bagi masyarakat Irak untuk merespons kebutuhan mendesak sesama mereka. Dalam situasi krisis atau kondisi sulit, kerjasama dalam proyek-proyek ini membawa dampak positif bagi mereka yang membutuhkan, sambil memperkuat solidaritas dan saling peduli di antara masyarakat.

Kegiatan Sosial Masyarakat Irak dalam Membangun Kebersamaan

4. Kegiatan Keagamaan Bersama

Irak, dengan keberagaman keagamaan yang tinggi, menyaksikan kegiatan keagamaan bersama yang menggabungkan pemeluk-pemeluk agama berbeda. Acara-acara seperti perayaan hari besar keagamaan, doa bersama, dan kegiatan amal menjadi momen di mana masyarakat dapat bersatu, menghormati perbedaan, dan merayakan nilai-nilai keagamaan yang bersama-sama dihargai.

5. Penggalangan Dana untuk Proyek Kemasyarakatan

Penggalangan dana untuk proyek kemasyarakatan membuktikan bahwa kebersamaan masyarakat Irak juga tercermin dalam dukungan finansial yang diberikan oleh individu dan kelompok. Melalui partisipasi dalam penggalangan dana, masyarakat berkontribusi pada pembangunan infrastruktur, layanan kesehatan, dan program pendidikan yang menguntungkan bersama.

6. Keanggotaan dalam Organisasi Sosial dan Kemanusiaan

Partisipasi dalam organisasi sosial dan kemanusiaan menjadi saluran utama bagi masyarakat Irak untuk terlibat dalam kegiatan sosial yang lebih terorganisir. Organisasi-organisasi ini sering kali fokus pada pembangunan masyarakat, pemberdayaan perempuan, dan bantuan kemanusiaan, yang semuanya bertujuan untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar di tingkat komunitas.

7. Forum Diskusi dan Dialog Sosial

Forum diskusi dan dialog sosial menjadi wadah penting untuk membahas isu-isu penting dan memperdalam pemahaman antaranggota masyarakat. Diskusi ini menciptakan ruang bagi berbagai pandangan dan mempromosikan dialog terbuka, yang pada gilirannya memperkuat rasa saling pengertian dan persatuan.

Kesimpulan: Masyarakat Irak yang Solid dan Bersatu

Kegiatan sosial masyarakat Irak mencerminkan semangat persatuan dan kebersamaan yang kuat di tengah tantangan dan perubahan zaman. Melalui festival, program pendidikan, proyek kemanusiaan, dan kegiatan bersama lainnya, masyarakat Irak membentuk ikatan yang mendalam, memupuk solidaritas, dan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan bersama. Dengan terus mengembangkan dan mendukung kegiatan-kegiatan ini, masyarakat Irak membangun fondasi yang kokoh untuk masa depan yang penuh keberlanjutan, toleransi, dan harmoni.…

Kebijakan Lingkungan Irak Menuju Keberlanjutan

Kebijakan Lingkungan Irak Menuju Keberlanjutan

Kebijakan Lingkungan Irak Menuju Keberlanjutan – Irak, seperti banyak negara lain di dunia, menghadapi tantangan lingkungan yang perlu diatasi untuk mencapai keberlanjutan jangka panjang. Namun, seiring dengan pemahaman yang semakin meningkat tentang urgensi pelestarian lingkungan, Irak telah mengambil langkah-langkah menuju kebijakan lingkungan yang lebih berkelanjutan. Artikel ini akan mengeksplorasi upaya-upaya Irak dalam mengarahkan kebijakan lingkungan menuju masa depan yang hijau dan berkelanjutan.

1. Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Masyarakat yang Terlibat

Salah satu langkah kunci yang diambil oleh pemerintah Irak adalah meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat. Program edukasi dan kampanye kesadaran lingkungan telah diluncurkan untuk membimbing masyarakat tentang pentingnya melibatkan diri dalam pelestarian alam dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

2. Pengelolaan Air dan Sumber Daya Air Bersih

Pengelolaan air menjadi fokus utama dalam kebijakan lingkungan Irak. Dengan tantangan krisis air yang serius, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya air bersih. Program pengembangan infrastruktur, seperti konstruksi waduk dan instalasi pengolahan air limbah, diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan air bersih untuk masyarakat.

3. Pemberdayaan Energi Terbarukan: Menyongsong Masa Depan Energi Hijau

Irak, sebagai negara yang kaya akan sumber daya minyak, telah melihat potensi besar dalam pemberdayaan energi terbarukan. Langkah-langkah menuju energi hijau melibatkan investasi dalam pembangkit listrik tenaga surya dan angin, serta peningkatan efisiensi energi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Kebijakan Lingkungan Irak Menuju Keberlanjutan

4. Pengelolaan Limbah dan Daur Ulang: Reduksi Jejak Karbon

Pengelolaan limbah dan praktik daur ulang menjadi bagian integral dari kebijakan lingkungan Irak. Peningkatan infrastruktur daur ulang dan kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai adalah langkah-langkah konkrit untuk mengurangi jejak karbon dan menciptakan masyarakat yang lebih sadar lingkungan.

5. Konservasi dan Pelestarian Alam: Merawat Warisan Ekologis

Irak memiliki warisan ekologis yang beragam dan unik, termasuk Taman Nasional Marsh Arab, yang merupakan salah satu ekosistem rawa air tawar terbesar di dunia. Kebijakan lingkungan Irak mencakup langkah-langkah konservasi dan pelestarian alam untuk memastikan warisan ekologis ini dilestarikan untuk generasi mendatang.

6. Kebijakan Hijau dalam Sektor Pertanian: Pertanian Berkelanjutan

Sektor pertanian di Irak juga mendapat perhatian khusus dalam kebijakan lingkungan. Penerapan praktik-praktik pertanian berkelanjutan, penggunaan teknologi hijau, dan promosi pertanian organik menjadi langkah-langkah yang diambil untuk melindungi tanah subur dan keberlanjutan produksi pangan.

7. Penegakan Hukum Lingkungan: Mewujudkan Kepatuhan

Peningkatan penegakan hukum lingkungan menjadi bagian penting dari kebijakan lingkungan Irak. Pembentukan lembaga-lembaga pengawas lingkungan dan penegakan peraturan lingkungan akan mendukung pemeliharaan keberlanjutan lingkungan.

8. Partisipasi Internasional: Kerja Sama Global untuk Lingkungan Hijau

Irak menyadari bahwa tantangan lingkungan adalah isu global yang membutuhkan kerja sama internasional. Pemerintah Irak telah terlibat dalam dialog dan kerja sama dengan negara-negara tetangga dan organisasi internasional untuk mendukung implementasi kebijakan lingkungan yang efektif.

Kesimpulan: Merangkai Masa Depan Hijau Irak

Irak, melalui langkah-langkah kebijakan lingkungan yang diambil, menunjukkan komitmen untuk merangkai masa depan yang hijau dan berkelanjutan. Dengan melibatkan masyarakat, mengadopsi energi terbarukan, dan melindungi sumber daya alamnya, Irak membangun fondasi untuk ekonomi dan masyarakat yang lebih berkelanjutan. Penting bagi Irak untuk terus berinovasi dan mengimplementasikan kebijakan yang berkelanjutan, seiring dengan perubahan iklim global dan perkembangan teknologi hijau. Dengan kerja keras dan kolaborasi, Irak dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam upaya menuju lingkungan yang lebih baik dan masa depan yang berkelanjutan.…

Mengatasi Tantangan Ekonomi Irak Peluang Investasi

Mengatasi Tantangan Ekonomi Irak Peluang Investasi

Mengatasi Tantangan Ekonomi Irak Peluang Investasi – Irak, negara yang kaya akan sumber daya alam, tetap menghadapi sejumlah tantangan ekonomi. Meskipun demikian, terdapat peluang investasi yang signifikan yang dapat membantu mengatasi kendala-kendala tersebut dan membuka pintu menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Artikel ini akan mengeksplorasi tantangan ekonomi Irak dan peluang investasi yang dapat menjadi katalisator untuk membangun masa depan yang lebih cerah.

Tantangan Ekonomi Irak: Sebuah Gambaran

Ketergantungan pada Sumber Daya Alam: Irak terutama mengandalkan pendapatan dari sektor minyak dan gas. Tantangan utama muncul karena fluktuasi harga minyak dunia yang dapat mempengaruhi pendapatan negara secara signifikan.

Infrastruktur yang Perlu Ditingkatkan: Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur menjadi tantangan, termasuk jalan raya, pelabuhan, dan fasilitas kelistrikan. Infrastruktur yang kurang memadai dapat menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Korupsi dan Ketidakpastian Hukum: Isu korupsi dan ketidakpastian hukum sering kali menjadi kendala dalam menarik investasi. Kepercayaan pelaku bisnis dapat terkikis jika tata kelola yang baik dan kepastian hukum tidak diterapkan.

Tingkat Pengangguran yang Tinggi: Tingkat pengangguran yang tinggi, khususnya di kalangan pemuda, menjadi tantangan serius. Menciptakan lapangan pekerjaan menjadi salah satu prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Peluang Investasi di Irak: Mengarah ke Pemulihan Ekonomi

Diversifikasi Ekonomi: Untuk mengatasi ketergantungan pada sektor minyak dan gas, Irak dapat menjalankan strategi diversifikasi ekonomi. Investasi dalam sektor-sektor seperti pertanian, industri manufaktur, dan teknologi dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap keberlanjutan ekonomi.

Pengembangan Infrastruktur: Investasi besar dalam pengembangan infrastruktur dapat memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi. Proyek-proyek seperti pembangunan jalan, bandara, dan instalasi kelistrikan akan menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan konektivitas dalam negeri.

Energi Terbarukan: Mendorong investasi dalam energi terbarukan dapat menjadi langkah progresif. Selain membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, hal ini juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan.

Peningkatan Tata Kelola dan Kepastian Hukum: Reformasi tata kelola pemerintahan dan menciptakan kepastian hukum dapat membuka pintu bagi investor. Langkah-langkah anti-korupsi yang tegas dan perbaikan sistem hukum akan membantu menciptakan lingkungan bisnis yang stabil dan terpercaya.

Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja: Investasi dalam pendidikan dan pelatihan tenaga kerja dapat membantu mengatasi tingkat pengangguran yang tinggi dengan mempersiapkan tenaga kerja untuk berkontribusi dalam sektor-sektor ekonomi yang sedang berkembang.

Mengatasi Tantangan Ekonomi Irak Peluang Investasi

Langkah-langkah Strategis untuk Masa Depan

Kemitraan Publik-Privat: Mendorong kemitraan publik-privat dalam pelaksanaan proyek-proyek strategis akan membagi risiko dan memastikan keberlanjutan investasi jangka panjang.

Ketidakpastian Keamanan: Pemerintah perlu fokus pada pemeliharaan keamanan untuk meningkatkan kepercayaan investor. Langkah-langkah yang efektif untuk mengatasi masalah keamanan akan membuka pintu bagi investasi lebih lanjut.

Promosi Investasi Asing: Melibatkan investor asing melalui promosi investasi yang efektif dapat membawa modal, teknologi, dan keahlian yang diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Peningkatan Kapasitas Pemerintah: Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam hal perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek strategis akan membantu memastikan keberhasilan investasi dan meminimalkan risiko.

Kesimpulan: Investasi sebagai Pilar Pemulihan Ekonomi Irak

Meskipun Irak menghadapi tantangan ekonomi yang serius, peluang investasi memberikan landasan untuk membangun masa depan yang lebih cerah. Dengan fokus pada diversifikasi ekonomi, pengembangan infrastruktur, dan reformasi kebijakan, Irak dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Investasi bukan hanya merupakan kunci pemulihan ekonomi, tetapi juga faktor penting dalam membentuk masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya saing. Dengan langkah-langkah strategis dan kemitraan yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta, Irak dapat mengatasi tantangan ekonomi dan meraih potensi penuhnya sebagai negara yang makmur dan berkelanjutan.…

Dinamika Politik Irak Menelusuri Perubahan dan Harapan

Dinamika Politik Irak Menelusuri Perubahan dan Harapan

Dinamika Politik Irak Menelusuri Perubahan dan Harapan – Dalam beberapa dekade terakhir, Irak telah menjadi saksi dinamika politik yang signifikan, mengalami perubahan yang mencolok dan menimbulkan harapan untuk masa depan yang lebih stabil dan inklusif. Artikel ini akan menelusuri dinamika politik Irak, menggambarkan perubahan yang terjadi, tantangan yang dihadapi, dan harapan yang muncul di tengah perjalanan politik negara ini.

Perubahan Politik Pasca-Konflik

Pasca-invasi tahun 2003 dan penggulingan rezim Saddam Hussein, Irak menghadapi perubahan besar dalam struktur politiknya. Transisi dari rezim otoriter menuju sistem demokratis memberikan harapan akan inklusivitas dan partisipasi yang lebih besar dari berbagai kelompok masyarakat.

Partisipasi Rakyat dalam Proses Demokrasi

Dinamika politik di Irak juga mencakup peningkatan partisipasi rakyat dalam proses demokrasi. Pemilihan umum, baik untuk parlemen maupun pemerintahan lokal, menyaksikan keterlibatan aktif warga Irak dalam menentukan pemimpin dan arah kebijakan. Ini mencerminkan dorongan kuat menuju pemerintahan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Dinamika Politik Irak Menelusuri Perubahan dan Harapan

Tantangan Keamanan dan Konflik Etnis-Keagamaan

Irak, meskipun mengalami kemajuan politik, masih dihadapkan pada tantangan besar, terutama dalam hal keamanan dan konflik etnis-keagamaan. Ancaman terorisme, ketidakstabilan di beberapa wilayah, dan ketegangan antarkelompok etnis dan keagamaan tetap menjadi fokus utama dalam dinamika politik Irak.

Reformasi dan Komitmen untuk Perubahan

Dalam upaya menanggapi tantangan yang dihadapi, pemerintahan Irak telah menggulirkan berbagai program reformasi. Upaya untuk meningkatkan tata kelola, mengurangi korupsi, dan memperkuat lembaga-lembaga publik menjadi langkah-langkah penting dalam menciptakan fondasi yang kokoh untuk pemerintahan yang efektif.

Partisipasi Perempuan dalam Politik

Perubahan dinamika politik di Irak juga mencakup peningkatan partisipasi perempuan dalam arena politik. Perlahan tapi pasti, perempuan Irak mendapatkan ruang untuk berkontribusi dalam pengambilan keputusan politik. Ini menciptakan harapan akan inklusivitas gender yang lebih besar dalam perwakilan politik.

Hubungan Regional dan Diplomasi

Dinamika politik Irak juga tercermin dalam hubungan regional dan diplomasi. Upaya untuk membangun kerjasama dengan negara tetangga, berpartisipasi dalam organisasi regional, dan mengelola konflik regional menjadi bagian integral dari peran politik Irak dalam skenario geopolitik yang kompleks.

Harapan Masa Depan dan Keberlanjutan Politik

Harapan untuk masa depan politik Irak terletak pada keberlanjutan reformasi, penanganan tantangan keamanan, dan penguatan lembaga-lembaga demokratis. Dengan melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk kelompok etnis dan keagamaan, Irak dapat menciptakan fondasi politik yang kokoh dan merangkul keanekaragaman yang menjadi kekuatan negara ini.

Kesimpulan: Menuju Masa Depan yang Lebih Baik

Dinamika politik Irak adalah gambaran yang mencolok tentang perjalanan negara ini setelah beberapa dekade konflik dan ketidakstabilan. Meskipun dihadapkan pada tantangan yang serius, terdapat tekad untuk perubahan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Dengan melanjutkan reformasi, memperkuat partisipasi masyarakat, dan menjaga diplomasi yang bijaksana, Irak dapat membangun landasan politik yang tangguh dan mewujudkan visi keberlanjutan yang diinginkan oleh rakyatnya. Dinamika politik Irak terus berubah, dan dalam perubahan tersebut terdapat potensi untuk mengarahkan negara ini menuju babak baru kemajuan dan stabilitas.…

Peran Perempuan dalam Proses Rekonstruksi Irak

Peran Perempuan dalam Proses Rekonstruksi Irak

Peran Perempuan dalam Proses Rekonstruksi Irak – Irak, setelah melalui periode konflik dan ketidakpastian, menghadapi tantangan besar dalam rekonstruksi bangsa. Dalam konteks ini, peran perempuan di Irak muncul sebagai kekuatan yang sangat penting dalam mengarahkan upaya rekonstruksi menuju keberlanjutan. Artikel ini akan membahas peran perempuan dalam proses rekonstruksi Irak, menyoroti kontribusi mereka dalam berbagai aspek pembangunan nasional.

Pendidikan dan Keterampilan: Fondasi Pemulihan

Perempuan Irak memainkan peran sentral dalam mendukung pendidikan dan pengembangan keterampilan sebagai fondasi pemulihan dan rekonstruksi. Mereka terlibat dalam mendirikan lembaga pendidikan, menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak, dan mempromosikan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat.

Keberlanjutan Ekonomi: Wirausaha dan Partisipasi Pasar Kerja

Perempuan di Irak juga berperan aktif dalam membangun ekonomi lokal. Melalui usaha wirausaha, perempuan berkontribusi pada penciptaan lapangan pekerjaan, memperkuat keberlanjutan ekonomi di tingkat lokal, dan menciptakan model bisnis yang berkelanjutan.

Peran Perempuan dalam Proses Rekonstruksi Irak

Kesehatan Masyarakat: Pilar Kesejahteraan Bersama

Peran perempuan di Irak sangat krusial dalam menyediakan layanan kesehatan dan mempromosikan kesejahteraan masyarakat. Banyak perempuan yang terlibat sebagai tenaga kesehatan, menyediakan perawatan dasar, mendukung program kesehatan masyarakat, dan mengadvokasi isu-isu kesehatan yang kritis.

Partisipasi Politik: Mempengaruhi Keputusan Penting

Perempuan di Irak semakin aktif terlibat dalam partisipasi politik. Dalam proses rekonstruksi, mereka membawa suara dan perspektif yang unik dalam pengambilan keputusan. Melalui keterlibatan politik, perempuan memiliki potensi untuk memengaruhi kebijakan yang mendukung rekonstruksi yang inklusif dan berkeadilan.

Perlindungan Hak Asasi Manusia: Mendorong Keadilan dan Kesetaraan

Perempuan di Irak juga mendukung upaya perlindungan hak asasi manusia. Dalam konteks rekonstruksi, mereka berjuang untuk mendapatkan hak-hak dasar, seperti hak pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan. Perlindungan hak asasi manusia menjadi dasar bagi pembangunan sosial yang berkelanjutan.

Pemberdayaan Masyarakat Lokal: Pengaruh Positif di Tingkat Komunitas

Pemberdayaan perempuan di tingkat lokal berdampak besar pada kemajuan masyarakat secara keseluruhan. Melalui organisasi lokal dan kegiatan pemberdayaan, perempuan di Irak membawa perubahan positif di komunitas mereka, menciptakan lingkungan yang mendukung rekonstruksi dan pemulihan.

Tantangan dan Perjuangan: Mengatasi Hambatan

Meskipun peran perempuan di Irak sangat penting, mereka juga menghadapi sejumlah tantangan. Diskriminasi gender, akses terbatas terhadap sumber daya, dan norma sosial yang konservatif menjadi hambatan dalam perjalanan pemberdayaan perempuan. Dalam mengatasi tantangan ini, kerja sama lintas sektor dan advokasi untuk perubahan sosial menjadi kunci.

Kesimpulan: Membangun Masa Depan yang Berkeadilan

Peran perempuan dalam proses rekonstruksi Irak menjadi pondasi bagi pembangunan masa depan yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan keterlibatan aktif dalam pendidikan, ekonomi, kesehatan, politik, dan pemberdayaan masyarakat, perempuan memimpin Irak menuju masa depan yang lebih baik. Meskipun tantangan yang dihadapi masih ada, semangat dan tekad perempuan Irak untuk membawa perubahan positif menjadi pilar utama dalam perjalanan rekonstruksi bangsa ini. Dengan memahami dan mendukung peran perempuan, Irak dapat memastikan bahwa pembangunan yang terjadi melibatkan seluruh masyarakatnya, menciptakan fondasi yang kokoh untuk keberlanjutan dan kemajuan bersama.…

Pemberdayaan Pemuda Irak Peluang dan Tantangan

Pemberdayaan Pemuda Irak Peluang dan Tantangan

Pemberdayaan Pemuda Irak Peluang dan Tantangan – Pemuda Irak memiliki peran kunci dalam membentuk masa depan bangsa, dan pemberdayaan mereka menjadi suatu keharusan untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan. Meskipun dihadapkan pada sejumlah tantangan, pemuda Irak juga memiliki peluang yang besar untuk mengukir perubahan positif dalam berbagai bidang. Artikel ini akan membahas tentang pemberdayaan pemuda Irak, menyoroti peluang yang tersedia dan tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai visi masa depan yang lebih baik.

Peluang Pendidikan dan Keterampilan

Pendidikan dan pengembangan keterampilan menjadi fondasi utama dalam pemberdayaan pemuda Irak. Melalui akses yang lebih baik terhadap pendidikan tinggi, pelatihan keterampilan, dan program pengembangan profesional, pemuda dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk terlibat aktif dalam sektor pekerjaan yang berkembang.

Entrepreneurship dan Inovasi

Pemberdayaan pemuda Irak melalui kewirausahaan dan inovasi menjadi kunci untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan memberikan dukungan kepada pemuda yang memiliki gagasan dan semangat berwirausaha, Irak dapat mengalami ledakan kreativitas dan transformasi ekonomi yang positif.

Pemberdayaan Pemuda Irak Peluang dan Tantangan

Partisipasi dalam Kebijakan Publik

Pemuda Irak memiliki potensi besar untuk berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan dan perubahan sosial. Melalui pelibatan aktif dalam proses politik dan pemberian suara mereka terhadap isu-isu penting, pemuda dapat membentuk arah kebijakan yang lebih inklusif dan mencerminkan aspirasi masyarakat secara menyeluruh.

Teknologi dan Media Sosial sebagai Alat Pemberdayaan

Peran teknologi dan media sosial dalam pemberdayaan pemuda Irak tidak dapat diabaikan. Dengan pemanfaatan teknologi, pemuda dapat menyebarkan ide-ide mereka, menggalang dukungan, dan membangun jaringan yang luas. Media sosial juga memberikan platform bagi pemuda untuk mengekspresikan pandangan mereka dan menjadi suara yang didengar dalam ranah publik.

Tantangan Ketidakpastian Politik dan Ekonomi

Meskipun terdapat peluang yang besar, pemuda Irak dihadapkan pada tantangan ketidakpastian politik dan ekonomi. Konflik politik dan fluktuasi ekonomi dapat menjadi hambatan serius dalam perjalanan pemberdayaan pemuda. Oleh karena itu, penciptaan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan perlu menjadi fokus utama.

Akses Terbatas terhadap Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan

Akses terbatas terhadap sumber daya dan layanan kesehatan merupakan hambatan serius bagi pemberdayaan pemuda Irak. Untuk mencapai potensi penuh mereka, pemuda memerlukan akses yang memadai terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan dukungan sosial.

Isu Ketidaksetaraan Gender

Isu ketidaksetaraan gender juga merupakan tantangan yang harus diatasi dalam pemberdayaan pemuda Irak. Pemberdayaan pemuda perlu memperhatikan kesetaraan gender untuk memastikan bahwa baik pemuda pria maupun wanita memiliki peluang yang sama dalam mengakses pendidikan, pekerjaan, dan peran aktif dalam masyarakat.

Kesimpulan: Membangun Masa Depan Bersama

Pemberdayaan pemuda Irak adalah investasi untuk masa depan yang berkelanjutan. Melalui pendidikan, kewirausahaan, partisipasi dalam kebijakan publik, dan pemanfaatan teknologi, pemuda dapat menjadi agen perubahan positif dalam pembangunan Irak. Sementara itu, mengatasi tantangan seperti ketidakpastian politik, akses terbatas, dan isu ketidaksetaraan gender memerlukan kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan pemuda. Dengan bersatu, pemuda Irak dapat merajut masa depan yang lebih baik dan membuktikan bahwa mereka memiliki peran yang tak tergantikan dalam membangun bangsa yang kuat dan berkelanjutan.…

Eksplorasi Kuliner Kelezatan Masakan Tradisional Irak

Eksplorasi Kuliner Kelezatan Masakan Tradisional Irak

Eksplorasi Kuliner Kelezatan Masakan Tradisional Irak – Masakan Irak, dengan kekayaan bahan-bahan lokal dan tradisi kuliner yang kaya, menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan tak terlupakan. Eksplorasi kuliner di Irak bukan hanya perjalanan gastronomi, tetapi juga menyelami sejarah, budaya, dan keberagaman rasa yang dimiliki negara ini. Artikel ini akan mengajak Anda untuk menjelajahi kelezatan masakan tradisional Irak, menggali rahasia di balik setiap hidangan yang merayakan cita rasa dan kearifan lokal.

1. Kebab Irak: Savoring the Grilled Delight

Kebab, dengan daging yang dipanggang lembut dan bumbu yang kaya, adalah hidangan yang tak bisa dilewatkan di Irak. Dengan ragam jenis seperti kebab tikka, kebab kubideh, dan kebab-mandi, pengalaman Anda akan diperkaya dengan citarasa rempah-rempah khas Timur Tengah. Dipadu dengan roti Arab lembut dan saus yogurt, kebab Irak menciptakan paduan rasa yang menggoda selera.

2. Dolma: Taste the Art of Stuffed Grape Leaves

Dolma, sejenis hidangan yang memadukan daun anggur yang diisi dengan campuran nasi, daging cincang, dan rempah-rempah, merupakan keajaiban kuliner yang merefleksikan keterampilan dan kecerdikan masakan Irak. Disajikan dengan sentuhan lemon yang segar, dolma adalah hidangan yang merayakan keseimbangan sempurna antara tekstur dan rasa.

3. Masgouf: The Grilled Fish Delight

Masgouf adalah hidangan ikan bakar yang menjadi kebanggaan masakan Irak. Ikan air tawar yang digunakan, biasanya ikan kapir atau mas, dipanggang secara tradisional dengan saus tamarind yang memberikan rasa manis dan asam khas. Dengan cita rasa yang unik dan proses panggangan yang tradisional, masgouf menciptakan pengalaman makan yang istimewa.

Eksplorasi Kuliner Kelezatan Masakan Tradisional Irak

4. Kubba: A Culinary Marvel of Stuffed Dumplings

Kubba, dumpling yang diisi dengan daging cincang dan bumbu khas Irak, adalah salah satu hidangan yang memukau dengan rasa dan presentasinya. Terdapat berbagai varian kubba, termasuk kubba halab (dengan nasi), kubba hamuth (dengan daging), dan kubba batata (dengan kentang). Setiap gigitan mengungkap kekayaan rasa yang disatukan dalam setiap dumpling.

5. Biryani Irak: The Fragrant Rice Affair

Biryani, hidangan nasi yang diolah dengan rempah-rempah dan daging, juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Irak. Dengan aroma harum yang menggoda dan tekstur nasi yang empuk, biryani Irak mampu menggugah selera dan menyajikan perpaduan rasa yang berkesan.

6. Qeema: A Flavorful Minced Meat Dish

Qeema, hidangan daging cincang yang diolah dengan rempah-rempah, adalah hidangan yang sering ditemui di meja makan Irak. Disajikan dengan roti atau nasi, qeema memberikan pengalaman rasa yang kaya dengan bumbu-bumbu tradisional yang membuatnya begitu istimewa.

7. Jengkol Masgouf: The Unique Bean Delight

Jengkol masgouf adalah hidangan unik yang menggunakan jengkol sebagai bahan utama. Dimasak dengan saus tamarind dan rempah-rempah khas Irak, hidangan ini memberikan nuansa berbeda dan kelezatan yang sulit dilupakan.

Kesimpulan

Eksplorasi kuliner di Irak adalah perjalanan melintasi waktu dan ruang, mengekspos kekayaan warisan rasa yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dari kebab yang menggoda selera hingga hidangan nasi beraroma, masakan tradisional Irak memanjakan lidah dengan keunikan dan kelezatan yang sulit dicari di tempat lain. Jika Anda adalah pecinta kuliner yang ingin merasakan perpaduan citarasa yang unik, masakan tradisional Irak adalah pilihan yang sempurna untuk dijelajahi.…

Teknologi Digital dan Transformasi Media Irak

Teknologi Digital dan Transformasi Media Irak

Teknologi Digital dan Transformasi Media Irak – Irak, sebuah negara yang kaya akan sejarah dan budaya, juga tengah mengalami perubahan yang signifikan dalam ranah teknologi digital dan transformasi media. Inovasi-inovasi baru telah merambah dunia media di Irak, membawa perubahan dalam cara masyarakat mengonsumsi informasi dan berkomunikasi. Artikel ini akan menjelajahi dampak teknologi digital terhadap transformasi media di Irak, menggambarkan pergeseran dinamis yang terjadi dalam pemberitaan, distribusi informasi, dan interaksi masyarakat.

Akses Internet yang Semakin Meluas

Salah satu aspek utama dari transformasi media Irak adalah peningkatan signifikan dalam akses internet. Perkembangan infrastruktur telekomunikasi dan penyediaan layanan internet telah membuka pintu bagi masyarakat Irak untuk terhubung dengan dunia digital. Ini tidak hanya memungkinkan akses lebih cepat terhadap informasi global, tetapi juga menciptakan platform baru untuk berbagi konten lokal dan budaya.

Media Sosial sebagai Katalisator Perubahan

Kehadiran media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter telah menjadi katalisator perubahan besar dalam landscape media Irak. Masyarakat dapat dengan mudah berbagi berita, pemikiran, dan pengalaman mereka secara instan, memperkuat konektivitas dan memberikan suara kepada individu-individu yang sebelumnya tidak terdengar. Media sosial juga menjadi platform utama untuk berdiskusi, membuat kampanye, dan memperluas jaringan. pafikebasen.org

Teknologi Digital dan Transformasi Media Irak

Platform Streaming dan Konten Digital

Transformasi media di Irak juga tercermin dalam pertumbuhan platform streaming dan konten digital. Layanan streaming musik dan video seperti Spotify, YouTube, dan Netflix semakin populer di kalangan masyarakat. Ini menciptakan cara baru bagi para kreator untuk menampilkan karya mereka dan menyebarkan informasi, menciptakan ekosistem digital yang beragam.

Citizen Journalism dan Keterlibatan Masyarakat

Keterlibatan masyarakat dalam proses jurnalistik semakin ditingkatkan melalui konsep citizen journalism. Warga negara tidak hanya menjadi konsumen pasif, tetapi juga kontributor aktif dalam pembentukan berita. Dengan perangkat mobile yang canggih, masyarakat dapat dengan cepat merekam, mengabadikan, dan membagikan berita lokal secara real-time, menggantikan paradigma tradisional pembuatan berita.

Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR)

Teknologi digital tidak hanya memengaruhi cara kita berkomunikasi, tetapi juga mengubah cara kita mengonsumsi konten. Penggunaan teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) semakin berkembang di Irak, memberikan pengalaman yang lebih mendalam dalam pemberitaan, presentasi, dan edukasi. Penerapan VR dan AR membuka pintu untuk eksplorasi yang lebih interaktif dan imersif.

Tantangan dan Peluang

Meskipun transformasi media di Irak membawa banyak peluang positif, juga terdapat tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kebutuhan untuk mengelola informasi secara bijaksana, terutama di era informasi yang cepat dan kadang-kadang penuh dengan konten palsu. Masyarakat dan media harus bekerja sama untuk meningkatkan literasi digital dan kritis.

Kesimpulan

Transformasi media di Irak adalah sebuah perjalanan dinamis yang mencerminkan adaptasi masyarakat terhadap perkembangan teknologi digital. Dengan akses internet yang semakin meluas, peran media sosial yang dominan, dan inovasi-inovasi seperti VR dan AR, Irak memasuki era baru dalam dunia media. Sambil menghadapi tantangan, masyarakat Irak memiliki peluang besar untuk membentuk narasi mereka sendiri, berbagi kisah lokal, dan mengambil peran yang lebih aktif dalam pembentukan informasi. Transformasi media ini bukan hanya perubahan teknologi; ini adalah peta jalan menuju perubahan sosial dan budaya yang lebih besar.…

Tren Gaya Hidup Sehat di Kalangan Masyarakat Irak

Tren Gaya Hidup Sehat di Kalangan Masyarakat Irak

Tren Gaya Hidup Sehat di Kalangan Masyarakat Irak – Gaya hidup sehat telah menjadi fokus utama bagi masyarakat global, dan Irak tidak terkecuali. Meskipun memiliki tradisi dan budaya yang kaya, masyarakat Irak semakin mengadopsi tren gaya hidup sehat dengan membawa perubahan positif dalam kebiasaan sehari-hari. Artikel ini akan menjelajahi tren gaya hidup sehat yang semakin berkembang di kalangan masyarakat Irak, menyoroti perpaduan antara tradisi dan inovasi dalam upaya menjaga kesehatan.

Olahraga Tradisional dan Modern

Irak, dengan sejarah olahraga yang kaya, mulai menggabungkan olahraga tradisional dengan kegiatan modern. Meskipun permainan seperti sepak bola dan bulu tangkis semakin populer, olahraga tradisional seperti al-Tannbura, sebuah tarian berpasangan, juga mendapat perhatian. Masyarakat Irak memahami bahwa olahraga adalah kunci untuk menjaga kebugaran fisik dan kesehatan mental.

Makanan Sehat Berbasis Tradisi

Di tengah gemerlap tren makanan global, masyarakat Irak tetap setia pada warisan kuliner mereka yang sehat. Makanan tradisional Irak yang kaya akan rempah-rempah, biji-bijian, dan sayuran menjadi bagian integral dari gaya hidup sehat. Masyarakat semakin menyadari manfaat kesehatan dari masakan mereka sendiri, seperti kecintaan pada makanan seperti dolma (daun anggur yang diisi) dan kebab. https://pafikebasen.org/

Tren Gaya Hidup Sehat di Kalangan Masyarakat Irak

Kesehatan Mental: Meditasi dan Kebugaran Jiwa

Tren kesehatan mental semakin mendapatkan perhatian di Irak. Masyarakat mulai mengenali pentingnya meditasi dan kegiatan lainnya untuk merawat kebugaran jiwa mereka. Kelompok meditasi, kursus yoga, dan forum diskusi kesehatan mental menjadi populer di kalangan masyarakat yang ingin mencapai keseimbangan holistik dalam hidup mereka.

Kebersihan dan Higiene Personal

Upaya untuk menjaga kesehatan tidak hanya terfokus pada aktivitas fisik dan pola makan, tetapi juga pada kebersihan dan higiene personal. Masyarakat Irak semakin sadar akan pentingnya mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengadopsi kebiasaan-kebiasaan sehari-hari yang mendukung kesehatan pribadi dan kolektif.

Fitness dan Klub Kesehatan

Klub kebugaran dan pusat kebugaran semakin meramaikan kota-kota di Irak. Tren ini mencerminkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebugaran fisik. Kelas senam, latihan kardio, dan kegiatan kebugaran lainnya menarik banyak peserta yang ingin memperkuat tubuh mereka dan meningkatkan tingkat energi.

Pendidikan Kesehatan di Komunitas

Pentingnya edukasi dalam mengadopsi gaya hidup sehat juga semakin terasa di Irak. Komunitas menyelenggarakan seminar kesehatan, lokakarya gizi, dan pertemuan-pertemuan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang kebiasaan hidup sehat. Masyarakat Irak dapat belajar bersama dan mendukung satu sama lain dalam perjalanan menuju hidup yang lebih sehat.

Kesimpulan

Tren gaya hidup sehat di kalangan masyarakat Irak mencerminkan perubahan positif dalam persepsi terhadap kesehatan dan kebugaran. Dengan menggabungkan tradisi yang kaya dengan inovasi modern, masyarakat Irak menemukan keseimbangan yang tepat untuk hidup sehat. Dari olahraga tradisional hingga makanan sehat berbasis tradisi, Irak membuktikan bahwa memahami warisan budaya mereka adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan holistik. Dengan terus mengadopsi dan mengembangkan tren-tren ini, masyarakat Irak menuju arah yang lebih sehat dan berdaya.…

Menggali Kekayaan Arkeologi Irak Preservasi dan Pendidikan

Menggali Kekayaan Arkeologi Irak Preservasi dan Pendidikan

Menggali Kekayaan Arkeologi Irak Preservasi dan Pendidikan – Irak, sebagai salah satu tempat bersejarah terpenting di dunia, kaya akan warisan arkeologis yang menakjubkan. Dalam usahanya untuk melestarikan dan menghargai kekayaan ini, Irak aktif terlibat dalam program preservasi dan pendidikan arkeologi. Artikel ini akan membahas bagaimana upaya tersebut tidak hanya menjaga warisan berharga, tetapi juga memberikan kontribusi penting dalam pendidikan dan pemahaman sejarah.

Peninggalan Arkeologi Irak: Kekayaan yang Mesti Dilestarikan

Irak memiliki sejarah panjang dan kaya, dengan peninggalan-peninggalan seperti kota kuno Babylon, situs arkeologi Ur, dan banyak lagi. Kekayaan arkeologi ini menjadi saksi bisu perkembangan peradaban manusia, dan oleh karena itu, mereka layak untuk dilestarikan agar dapat diteruskan kepada generasi mendatang. www.century2.org

Program Preservasi: Melindungi Warisan untuk Masa Depan

Irak telah memulai berbagai program preservasi untuk menjaga kekayaan arkeologisnya. Upaya perlindungan situs-situs bersejarah dan artefak-artefak berharga melibatkan kolaborasi antara pemerintah, organisasi nirlaba, dan komunitas lokal. Fokus utama dari program ini adalah pemeliharaan fisik, keamanan, dan dokumentasi yang cermat, untuk memastikan bahwa warisan tersebut dapat bertahan dan diteruskan kepada generasi selanjutnya.

Menggali Kekayaan Arkeologi Irak Preservasi dan Pendidikan

Pendidikan Arkeologi: Membuka Pintu Pemahaman Sejarah

Salah satu aspek penting dari upaya ini adalah integrasi pendidikan arkeologi. Program pendidikan ini tidak hanya menyasar kalangan akademisi, tetapi juga melibatkan masyarakat umum, khususnya generasi muda. Melalui workshop, seminar, dan kunjungan ke situs-situs bersejarah, penduduk lokal dan pelajar dapat belajar tentang sejarah dan nilai-nilai budaya yang tertanam dalam kekayaan arkeologis Irak.

Mendorong Pariwisata Berbasis Sejarah

Program preservasi dan pendidikan arkeologi tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga pada sektor pariwisata. Dengan melestarikan situs-situs bersejarah dan memberikan pemahaman yang mendalam melalui pendidikan, Irak dapat menarik minat wisatawan yang mencari pengalaman sejarah yang unik. Ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga membantu menggugah rasa kebanggaan masyarakat terhadap warisan budayanya.

Tantangan dan Harapan di Masa Depan

Meskipun upaya preservasi dan pendidikan arkeologi di Irak memberikan dampak positif, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Ancaman perusakan dan perdagangan ilegal artefak merupakan isu yang serius. Oleh karena itu, kerjasama internasional dan pemantauan yang ketat diperlukan untuk melindungi kekayaan arkeologis Irak.

Di tengah tantangan tersebut, harapan untuk masa depan tetap tinggi. Irak memiliki potensi untuk menjadi pusat pembelajaran arkeologi yang memimpin, menarik perhatian dunia pada kekayaan budaya yang dimilikinya. Dengan terus memperkuat program preservasi, pendidikan, dan mengatasi tantangan bersama, Irak dapat memastikan bahwa warisan berharga ini akan terus menginspirasi dan memperkaya kehidupan generasi mendatang.…

Inisiatif Seni Komunitas Mewarnai Kehidupan Masyarakat Irak

Inisiatif Seni Komunitas Mewarnai Kehidupan Masyarakat Irak

Inisiatif Seni Komunitas Mewarnai Kehidupan Masyarakat Irak – Seni telah lama diakui sebagai kekuatan yang mampu menyatukan masyarakat, merangsang kreativitas, dan menghadirkan keindahan dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah tantangan dan perubahan di Irak, inisiatif seni komunitas telah muncul sebagai agen perubahan yang kuat, memberikan warna baru dan harapan bagi masyarakat. Artikel ini akan menjelajahi bagaimana inisiatif seni komunitas telah mewarnai kehidupan di Irak dan memberikan dampak positif.

Mengapa Seni Komunitas Penting di Irak:

Pengembangan Identitas Budaya: Seni komunitas memberikan platform bagi masyarakat Irak untuk merayakan dan memperkuat identitas budaya mereka. Melalui seni, tradisi, dan cerita lokal dilestarikan dan diwariskan ke generasi berikutnya. https://www.century2.org/

Mengatasi Trauma: Irak telah mengalami masa-masa sulit, termasuk konflik dan perang. Seni komunitas menyediakan wadah ekspresi bagi individu yang mungkin mengalami trauma, membantu mereka mengatasi stres dan membangun ketahanan mental.

Pemberdayaan Masyarakat: Inisiatif seni melibatkan masyarakat dalam kegiatan kolaboratif yang memperkuat ikatan sosial. Proyek seni bersifat inklusif dan memberdayakan semua lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga lansia.

Pengembangan Keterampilan: Program seni komunitas memberikan pelatihan keterampilan yang dapat meningkatkan potensi pekerjaan dan membuka peluang baru bagi masyarakat. Ini termasuk seni rupa, kerajinan, dan keterampilan kreatif lainnya.

Contoh Inisiatif Seni Komunitas di Irak:

Mural Jalanan: Beberapa kota di Irak telah melihat pertumbuhan seni mural jalanan yang memperindah ruang publik dan menyampaikan pesan-pesan positif. Mural ini sering kali melibatkan partisipasi warga setempat dalam proses penciptaannya.

Teater Komunitas: Grup teater komunitas telah muncul di Irak, mengadakan pertunjukan dan workshop teater untuk mendorong partisipasi dan dialog dalam masyarakat. Pertunjukan ini sering kali mencerminkan realitas lokal dan isu-isu yang relevan.

Festival Seni: Irak menyelenggarakan festival seni komunitas yang menampilkan karya seniman lokal dan internasional. Festival ini menjadi platform untuk mempromosikan keberagaman seni dan budaya.

Program Pendidikan Seni: Beberapa organisasi non-profit telah memulai program pendidikan seni di sekolah-sekolah, memberikan peluang kepada anak-anak untuk mengembangkan kreativitas mereka dan mengeksplorasi potensi seni.

Inisiatif Seni Komunitas Mewarnai Kehidupan Masyarakat Irak

Dampak Positif Inisiatif Seni Komunitas:

Penguatan Ikatan Sosial: Seni komunitas menciptakan ikatan sosial yang erat antarwarga, merayakan keberagaman, dan membangun rasa solidaritas di masyarakat.

Peningkatan Kesejahteraan Emosional: Melalui partisipasi dalam seni, individu mengalami peningkatan kesejahteraan emosional, menemukan cara ekspresi yang positif, dan mengatasi beban psikologis.

Perubahan Persepsi Masyarakat: Inisiatif seni komunitas membantu mengubah persepsi masyarakat terhadap seni dan menciptakan lingkungan di mana seni dihargai sebagai alat perubahan positif.

Peluang Pekerjaan: Pengembangan keterampilan melalui program seni komunitas membuka peluang baru bagi pekerjaan di sektor kreatif dan budaya.

Inisiatif seni komunitas di Irak bukan hanya tentang penciptaan karya seni, tetapi juga tentang membangun komunitas yang kuat dan memberdayakan individu. Dengan terus mendukung dan mengembangkan inisiatif semacam itu, Irak dapat terus mewarnai kehidupan masyarakatnya dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih kreatif dan berdaya.…

Dampak Perubahan Iklim di Irak Tantangan dan Solusi

Dampak Perubahan Iklim di Irak Tantangan dan Solusi

Dampak Perubahan Iklim di Irak Tantangan dan Solusi – Irak, seperti banyak negara lain di dunia, tidak terhindar dari dampak perubahan iklim yang semakin nyata dan berdampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan. Dengan suhu yang meningkat, pola hujan yang tidak stabil, dan tantangan lingkungan lainnya, Irak dihadapkan pada sejumlah tantangan yang memerlukan solusi inovatif. Artikel ini akan membahas dampak perubahan iklim di Irak, sekaligus mengeksplorasi solusi yang dapat diterapkan.

Tantangan yang Dihadapi Irak Akibat Perubahan Iklim:

Krisis Air: Irak mengalami penurunan drastis dalam ketersediaan air bersih karena perubahan iklim. Pencairan es di pegunungan dan kurangnya hujan telah mengurangi pasokan air dari sungai-sungai utama.

Kenaikan Suhu Ekstrem: Suhu ekstrem yang semakin tinggi menjadi ancaman bagi kesehatan manusia dan tanaman. Peningkatan suhu dapat mengakibatkan gelombang panas yang berbahaya dan mempengaruhi produktivitas pertanian. www.creeksidelandsinn.com

Kerusakan Lingkungan: Perubahan iklim menyebabkan kerusakan lingkungan, termasuk degradasi tanah, deforestasi, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Ini memengaruhi ekosistem alami dan mengancam keberlanjutan lingkungan.

Dampak Perubahan Iklim di Irak Tantangan dan Solusi

Solusi untuk Mengatasi Dampak Perubahan Iklim di Irak:

Promosi Energi Terbarukan: Pergeseran menuju energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Investasi dalam infrastruktur energi terbarukan menjadi langkah penting.

Pengelolaan Air yang Berkelanjutan: Program pengelolaan air yang efisien dan berkelanjutan diperlukan untuk menjaga sumber daya air. Ini mencakup pengembangan infrastruktur irigasi modern dan pengelolaan sungai yang lebih baik.

Reforestasi dan Penghijauan: Untuk melawan deforestasi, langkah-langkah aktif seperti reforestasi dan penghijauan perkotaan perlu diambil. Penanaman kembali pohon dan pelestarian hutan dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim.

Peningkatan Ketahanan Masyarakat: Pelatihan dan pendidikan masyarakat tentang perubahan iklim dan cara menghadapinya dapat meningkatkan ketahanan mereka. Ini melibatkan pemahaman tentang praktik-praktik berkelanjutan dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

Kerjasama Internasional: Irak dapat mendapatkan manfaat dari kerjasama internasional dalam penanggulangan perubahan iklim. Pendanaan dan bantuan teknis dari komunitas internasional dapat membantu negara ini dalam mengembangkan dan menerapkan solusi yang efektif.

Dengan mengambil langkah-langkah konkret, Irak dapat menjawab tantangan yang dihadapi akibat perubahan iklim. Solusi berkelanjutan dan kolaboratif diperlukan agar Irak dapat membangun masa depan yang lebih hijau, tangguh, dan berkelanjutan di tengah perubahan iklim global yang terus berlanjut.…

Kisah Sukses Perempuan Irak di Dunia Bisnis Dunia

Kisah Sukses Perempuan Irak di Dunia Bisnis Dunia

Kisah Sukses Perempuan Irak di Dunia Bisnis Dunia – Perempuan di Irak telah membuktikan ketangguhan dan kecerdasan mereka dalam menghadapi tantangan di dunia bisnis global. Meskipun berada di tengah kondisi yang kadang-kadang penuh tekanan, banyak perempuan Irak yang berhasil menorehkan prestasi dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Artikel ini akan mengulas beberapa kisah sukses perempuan Irak yang telah meraih prestasi di panggung bisnis dunia.

1. Zainab Salbi: Pendiri Women for Women International

Zainab Salbi adalah perempuan Irak yang mendirikan Women for Women International, sebuah organisasi non-profit yang berfokus pada memberdayakan perempuan yang terkena dampak konflik. Organisasi ini memberikan dukungan finansial, pelatihan, dan bimbingan kepada perempuan di berbagai negara, termasuk Irak. Zainab Salbi melalui karyanya telah menunjukkan bahwa kekuatan perempuan dapat menjadi kekuatan positif yang mengubah dunia. https://www.creeksidelandsinn.com/

2. Leila Hatami: Pengusaha Sukses di Industri Teknologi

Leila Hatami, seorang pengusaha di bidang teknologi, telah menciptakan terobosan dalam industri ini. Dengan latar belakang pendidikan teknik yang kuat, Leila berhasil mendirikan dan mengelola perusahaan teknologi yang fokus pada solusi inovatif untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari. Prestasinya menggarisbawahi peran penting perempuan dalam mendorong kemajuan dan inovasi di sektor teknologi.

3. Dr. Intisar Ajmal: Ahli Bedah dan Pengusaha

Dr. Intisar Ajmal adalah salah satu ahli bedah terkemuka di Irak, yang tidak hanya menonjol dalam dunia medis, tetapi juga meraih sukses sebagai pengusaha. Beliau mendirikan klinik kesehatan yang menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dan terjangkau. Keberhasilan Dr. Intisar Ajmal mencerminkan dedikasi perempuan Irak dalam memberikan kontribusi signifikan di bidang profesional yang sering kali dianggap penuh tekanan.

Kisah Sukses Perempuan Irak di Dunia Bisnis Dunia

4. Huda Kattan: Magnate Kecantikan Internasional

Huda Kattan, seorang magnate kecantikan internasional, adalah pendiri Huda Beauty, merek kosmetik yang terkenal di seluruh dunia. Dengan keahlian dan bakatnya di dunia kecantikan, Huda Kattan berhasil menciptakan produk-produk inovatif dan menjadi inspirasi bagi banyak pengusaha muda, khususnya perempuan, untuk mengejar impian mereka dalam industri yang kompetitif.

Kisah sukses perempuan Irak ini mencerminkan tekad dan dedikasi mereka dalam menghadapi tantangan di dunia bisnis global. Dengan mengangkat profil perempuan-perempuan inspiratif ini, diharapkan dapat memberikan motivasi dan dukungan kepada perempuan-perempuan lain di Irak untuk mengambil peran aktif dalam dunia bisnis dan meraih kesuksesan yang setara.…

Upaya Irak Meningkatkan Akses Kesehatan Masyarakat

Upaya Irak Meningkatkan Akses Kesehatan Masyarakat

Upaya Irak Meningkatkan Akses Kesehatan Masyarakat – Akses kesehatan masyarakat adalah aspek krusial dalam pembangunan suatu negara. Irak, dengan sejarah dan budayanya yang kaya, tengah berupaya keras untuk meningkatkan kesehatan masyarakatnya. Artikel ini akan membahas upaya Irak dalam meningkatkan akses kesehatan masyarakat, sekaligus menyoroti tantangan dan langkah-langkah konkret yang telah diambil.

Tantangan dalam Akses Kesehatan di Irak

Irak, seperti banyak negara lain, menghadapi sejumlah tantangan dalam mencapai akses kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakatnya. Salah satu hambatan utama adalah kurangnya infrastruktur kesehatan di beberapa daerah, terutama di wilayah pedesaan. Fasilitas kesehatan yang terbatas dan jarak yang jauh menjadi penghalang bagi warga untuk mendapatkan layanan kesehatan secara tepat waktu. hari88

Selain itu, dampak konflik bersenjata yang melanda Irak telah meningkatkan beban sistem kesehatan. Banyak fasilitas kesehatan yang rusak atau kehilangan personel kesehatan yang kompeten. Pemulihan pasca-konflik melibatkan pembangunan kembali infrastruktur kesehatan yang hancur, rekrutmen kembali tenaga medis yang terdispersi, dan menyediakan layanan kesehatan mental bagi mereka yang terkena dampak psikologis konflik.

Langkah-Langkah Konkret Irak dalam Meningkatkan Akses Kesehatan

Peningkatan Infrastruktur Kesehatan

Pemerintah Irak telah fokus membangun kembali dan meningkatkan infrastruktur kesehatan di seluruh negara. Pembangunan pusat kesehatan modern dan mobile clinics di daerah terpencil menjadi prioritas untuk memastikan akses masyarakat yang lebih luas.

Pelatihan Tenaga Kesehatan

Investasi dalam pelatihan dan pengembangan tenaga medis menjadi langkah penting. Peningkatan jumlah dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yang terus berkembang.

Upaya Irak Meningkatkan Akses Kesehatan Masyarakat

Penggunaan Teknologi Kesehatan

Irak semakin memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan akses kesehatan. Layanan kesehatan berbasis telemedicine menjadi solusi untuk mengatasi kendala geografis dan meningkatkan konsultasi jarak jauh.

Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

Program penyuluhan kesehatan dijalankan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perawatan kesehatan preventif dan mengurangi stigma terhadap kondisi kesehatan tertentu.

Kemitraan dengan Organisasi Internasional

Irak menjalin kerjasama dengan berbagai organisasi kesehatan internasional untuk mendapatkan dukungan finansial, teknis, dan sumber daya lainnya guna mempercepat transformasi sektor kesehatan.

Meskipun masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, langkah-langkah konkret yang diambil oleh Irak menunjukkan tekadnya untuk menciptakan sistem kesehatan yang inklusif dan tangguh. Dengan kesehatan masyarakat yang lebih baik, Irak dapat melangkah maju menuju pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan bagi seluruh warganya.…

Transformasi Pendidikan Irak Inovasi dan Tantangan

Transformasi Pendidikan Irak Inovasi dan Tantangan

Transformasi Pendidikan Irak Inovasi dan Tantangan – Pendidikan memegang peranan krusial dalam membentuk masa depan suatu bangsa. Di Irak, negara yang kaya sejarah dan kebudayaan, transformasi pendidikan menjadi sebuah kebutuhan mendesak. Artikel ini akan membahas inovasi dan tantangan yang melingkupi upaya transformasi pendidikan di Irak.

Inovasi Pendidikan: Membuka Pintu Masa Depan

Irak sedang mengalami perubahan signifikan dalam sektor pendidikan. Penerapan teknologi modern menjadi salah satu inovasi terkini. Program pembelajaran berbasis daring telah diperkenalkan untuk memperluas akses pendidikan, terutama di daerah terpencil. Penggunaan platform daring juga memungkinkan pertukaran informasi global, memperkaya pengetahuan siswa tentang berbagai perspektif. https://hari88.net/

Selain itu, pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) ditekankan untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin digital. Adopsi metode pembelajaran interaktif dan penggunaan perangkat lunak edukatif menjadikan pembelajaran lebih menarik dan relevan bagi para pelajar.

Tantangan dalam Transformasi Pendidikan Irak

Namun, upaya transformasi pendidikan di Irak tidak berjalan tanpa hambatan. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya infrastruktur pendidikan yang memadai, terutama di daerah pedesaan. Keterbatasan akses internet dan listrik menjadi penghalang utama bagi penerapan pembelajaran daring secara merata.

Selain itu, konflik bersenjata yang telah melanda Irak menyisakan dampak serius terhadap sistem pendidikan. Sekolah-sokolah rusak dan kehilangan sumber daya manusia berkompeten akibat migrasi guru dan pelajar. Perlu upaya lebih lanjut dalam merekonstruksi infrastruktur pendidikan dan memberdayakan kembali para pendidik yang terdampak.

Transformasi Pendidikan Irak Inovasi dan Tantangan

Pengembangan Kurikulum yang Relevan

Transformasi pendidikan di Irak juga harus diiringi dengan pengembangan kurikulum yang lebih relevan dan inklusif. Inovasi dalam penyusunan kurikulum dapat mencakup integrasi nilai-nilai lokal, mengajarkan keberagaman budaya, dan mengembangkan keterampilan soft skill yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari dan karier.

Melibatkan Komunitas Lokal

Pentingnya melibatkan komunitas lokal dalam proses transformasi pendidikan tidak dapat diabaikan. Dukungan dari orang tua, tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan lokal lainnya akan menjadi kunci keberhasilan transformasi ini. Masyarakat yang mendukung pendidikan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan intelektual dan kreativitas.

Dalam menghadapi tantangan dan mewujudkan inovasi, Irak memasuki fase krusial dalam membangun masa depan pendidikannya. Melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Irak dapat mengatasi hambatan yang ada dan mencapai transformasi pendidikan yang berkelanjutan. Proses ini bukan hanya tentang memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan memberdayakan generasi penerus untuk menghadapi tantangan global.…

Orang Pertama: Menemukan Realitas Kehidupan di Irak 2

Orang Pertama: Menemukan Realitas Kehidupan di Irak 2

Orang Pertama: Menemukan Realitas Kehidupan di Irak 2 – Beradaptasi dengan ‘kehidupan misi’

Di Perserikatan Bangsa-Bangsa, orang sering menyebut “kehidupan misi”, seolah-olah semua misi hampir sama. Tapi bukan itu masalahnya. Ketika saya bekerja di Yerusalem dan Pristina, saya memiliki apartemen sendiri di kota.

Orang Pertama: Menemukan Realitas Kehidupan di Irak 2

Saya bisa bertemu teman-teman lokal baru saya di restoran dan taman. Di sisi lain, di Mogadishu pada tahun 2013, saya dikurung di kompleks PBB. hari88

Pengalaman Di Baghdad

Saya tidur di wadah kecil berdinding tipis tanpa kamar mandi pribadi. Makanan hanya tersedia di aula makan telanjang. Layanan Wi-Fi yang tidak memadai membuat sulit untuk tetap berhubungan dengan keluarga di rumah. Itu normal untuk mendengar suara tembakan di malam hari. Dan sementara kami memiliki akses ke pantai, berenang tidak dianjurkan karena hiu, riptides dan bajak laut.

Pengalaman saya di Baghdad berada di antara Yerusalem/Pristina dan Mogadishu. Semua personel Perserikatan Bangsa-Bangsa apakah mereka bekerja untuk UNAMI atau lembaga-lembaga harus tinggal di kompleks itu. Meninggalkan Zona Hijau yang aman tidak mungkin tanpa pengawalan keamanan.

Sementara akomodasi kolektif sangat bagus untuk persahabatan intra-PBB, suasananya sering kali terasa sesak. Waktu di luar ruangan harus dibatasi karena suhu harian yang intens 46 derajat celcius. Saya mengerti mengapa staf berhak atas satu minggu istirahat dan rekreasi (R&R) setelah setiap empat minggu pelayanan.

Tapi saya tidak bisa mengeluh tentang kondisi hidup saya di Baghdad. Apartemen saya memiliki kamar mandi modern, dapur, dan televisi, dan kompleks itu memiliki pusat kebugaran, restoran pizza, dan tempat pangkas rambut. Bahkan ada fasilitas di mana staf bisa bermain tenis, sepak bola, dan pingpong.

Fokus pada orangnya

Sebelum tiba di Bagdad, saya telah menyusun strategi komunikasi yang berfokus pada salah satu bidang prioritas Departemen Komunikasi Global (DGC): “penceritaan yang berpusat pada manusia”. Kepemimpinan UNAMI ingin kampanye kami untuk fokus sebagian meyakinkan warga Irak untuk berpartisipasi dalam pemilihan.

Jadi, dengan tim videografer, saya mulai memperkuat suara warga Irak yang berencana untuk memilih. Orang Irak mungkin atau mungkin tidak mendengarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa, saya pikir, tapi pasti mereka akan terinspirasi satu sama lain.

Saya membayangkan sebuah video di mana seorang wanita berjalan melewati rumah sakit kumuh di lingkungannya dan berkata, ‘Saya akan memilih karena saya ingin perawatan kesehatan yang lebih baik.’

Tapi sekali lagi, asumsi Markas Besar saya dihadapkan dengan kenyataan di lapangan. Pertama, ada rasa takut. Mengingat kendala keamanan, sudah sulit untuk menemukan orang Irak biasa untuk diajak bicara, dan ketika kami melakukannya, banyak yang enggan untuk menunjukkan wajah mereka di depan kamera.

Mereka takut akan akibatnya jika orang yang salah melihat mereka berbicara tentang apa yang bisa dianggap sebagai topik politik. Ada juga ketidakpercayaan umum terhadap pihak berwenang. Banyak orang Irak merasa bahwa tidak ada gunanya memilih karena penipuan dan sistem yang cacat hanya akan mengembalikan politisi lama yang sama ke tampuk kekuasaan.

Pesan kami adalah bahwa, meskipun pemilihan ini dimiliki oleh Irak dan dipimpin oleh Irak, PBB berdiri bersama Irak di setiap langkah.

Memerangi informasi yang salah

Pada akhirnya, kami berhasil menceritakan kisah beberapa orang Irak, tetapi skeptisisme yang saya rasakan di antara orang-orang membuat saya fokus pada bidang prioritas komunikasi PBB lainnya: berbagi informasi yang akurat untuk memerangi berita palsu. Kami mulai memproduksi video dan mengadakan dialog yang mengambil rumor yang kami dengar dan membalasnya dengan fakta.

Kami menjelaskan bagaimana pemilu mendatang akan berbeda dari pemilu sebelumnya dan bagaimana dukungan teknis dari PBB akan membantu memastikan proses yang kredibel.

Untuk pertama kalinya, UNAMI memulai siaran langsung konferensi pers oleh Wakil Khusus Sekjen (SRSG) untuk Irak. Kami meminta seniman lokal untuk melukis mural pro-voting di seluruh negeri. Kami juga bekerja dengan influencer media sosial Irak untuk menjangkau kaum muda negara itu, karena 60 persen dari populasi berusia 25 tahun atau lebih muda.

Saat pemilihan semakin dekat, personel PBB tambahan mulai berdatangan untuk memantau pemungutan suara, dan tujuan utama kami adalah meningkatkan visibilitas mereka. Semua pemantau Perserikatan Bangsa-Bangsa,

banyak staf UNAMI dan bahkan SRSG mulai secara teratur mengenakan topi dan rompi Perserikatan Bangsa-Bangsa saat kami bergerak di seluruh negeri sehingga orang Irak akan melihat kami dan merasa yakin bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa ada di lapangan dan membantu. Pesan kami adalah bahwa, meskipun pemilihan ini dimiliki oleh Irak dan dipimpin oleh Irak, PBB berdiri bersama Irak di setiap langkah.

Pada akhirnya, hari pemilihan datang dan pergi. Jumlah pemilih tidak terlalu tinggi atau rendah. Tetapi di negara di mana sejumlah besar pemilih yang saya ajak bicara mengatakan kepada saya bahwa mereka lebih suka memiliki seorang raja, penting untuk diingat bahwa, sebagai Perserikatan Bangsa-Bangsa, peran kami adalah mendukung.

Rakyat Irak

Pada akhirnya, rakyat Iraklah yang memutuskan sistem seperti apa yang mereka sukai dan apakah mereka ingin berpartisipasi di dalamnya. Sisi baiknya, kami senang melihat pemilu berjalan lancar, memiliki peningkatan teknis dan prosedural yang signifikan, dan dapat menjadi batu loncatan penting untuk masa depan.

Selama di Irak, selain dari pekerjaan saya, saya memulai proyek pribadi yang murni. Saya memutuskan untuk menggunakan akun Instagram saya sendiri untuk menunjukkan kepada pengikut saya seperti apa negara itu sebenarnya.

Karena kebanyakan orang tidak bisa pergi sebagai turis ke banyak tempat yang saya kunjungi, pengetahuan mereka tentang Irak mungkin didasarkan pada apa yang mereka lihat di berita, yang sebagian besar adalah kehancuran dan keputusasaan.

Irak yang saya alami tidak sesuai dengan persepsi itu. Saya melihat kafe bohemian di Baghdad, restoran atap trendi di Duhok dan Erbil, dan pemandangan sungai yang indah di Basra. Saya bertemu seniman muda Irak, pembuat film, musisi, dan pengusaha.

Saya membeli pakaian jalanan dari desainer lokal dan tersenyum ketika saya melihat para hipster Irak yang tampak seperti dicabut dari jalanan Brooklyn.

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengirim saya ke Bagdad untuk memberi nasihat tentang komunikasi pemilu, tetapi PBB juga memberi saya kesempatan untuk mengenal sebuah negara yang tetap misterius bagi sebagian besar dunia.

Orang Pertama: Menemukan Realitas Kehidupan di Irak 2

Saya tahu bahwa saya beruntung. Beruntung bisa tumbuh dan belajar. Beruntung menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diriku sendiri. Dan beruntung bisa mengabdi di lapangan.”…

Orang Pertama: Menemukan Realitas Kehidupan di Irak 1

Orang Pertama: Menemukan Realitas Kehidupan di Irak 1

Orang Pertama: Menemukan Realitas Kehidupan di Irak 1 – “Di PBB, ada dua dunia: Markas Besar dan lapangan. Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York adalah induk kami.

Orang Pertama: Menemukan Realitas Kehidupan di Irak 1

Di ruang-ruang ikonik seperti Aula Majelis Umum dan Kamar Dewan Keamanan, Negara Anggota kami membuat keputusan yang memengaruhi orang-orang di seluruh dunia. https://hari88.com/

Sementara di lapangan, keputusan-keputusan itu paling terasa. Di situlah Anda menemukan misi penjaga perdamaian kami, operasi kemanusiaan vital kami, mediator kami yang terlibat dalam diplomasi antar-jemput.

Pada musim panas 2021, saya sangat terjerat dalam dunia Markas Besar. Sebagai Direktur Komunikasi dan Juru Bicara Presiden Majelis Umum, adalah tugas saya untuk memberi tahu pers dan publik apa yang terjadi di badan paling demokratis Organisasi itu.

Fokus saya adalah pada resolusi, deklarasi dan pertemuan tingkat tinggi. Saya dikelilingi oleh kata-kata tetapi tidak melihat secara langsung apakah atau bagaimana kata-kata itu benar-benar meningkatkan kehidupan orang.

Dikerahkan ke negara yang terbagi

Sekitar waktu itu, saya kebetulan menemukan film tentang Sérgio Vieira de Mello, seorang pahlawan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang kehilangan nyawanya setelah serangan mengejutkan di Irak pada tahun 2003.

Saya telah bergabung dengan Organisasi sesaat sebelum serangan itu dan tidak pernah melupakan dampak yang ditimbulkannya. miliki pada rekan-rekan saya dan saya. PBB tiba-tiba menjadi sasaran. Lapangan tampak seperti tempat yang jauh lebih menakutkan pada saat itu.

Tapi hampir dua dekade kemudian, saya tidak merasa takut saat menonton film itu; saya terinspirasi. Sérgio bisa menghabiskan karirnya di PBB di gedung pencakar langit kaca dan ruang konferensi ber-AC. Tetapi dia memilih untuk turun ke lapangan untuk lebih dekat dengan orang-orang yang akan dilayani oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sudah bertahun-tahun sejak posting lapangan terakhir saya, dan saya ingin kembali.

Apa yang tidak saya ketahui saat itu (karena fokus saya adalah pada Majelis Umum) adalah bahwa Dewan Keamanan baru saja mengadopsi resolusi baru mengenai Irak. Resolusi 2576 (2001) tertanggal 27 Mei 2021 menyambut baik permintaan Pemerintah Irak untuk mendukung pemilihan umum 10 Oktober 2021 dan menyerukan kampanye pesan strategis PBB untuk mendidik dan memberi informasi kepada pemilih Irak tentang persiapan pemilihan, serta pihak terkait terkait kegiatan bangsa.

Dengan waktu kurang dari lima bulan antara pengesahan resolusi itu dan pemilihan umum, Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) perlu segera mendapatkan tim komunikasi. Saat itulah saya diminta untuk menyebarkan ke Bagdad.

Tentu saja, satu hal untuk merasa terinspirasi setelah menonton film dan hal lain untuk benar-benar pindah ke tempat yang oleh PBB diklasifikasikan sebagai stasiun tugas kesulitan yang berbahaya. Tapi saya tidak butuh waktu lama untuk memutuskan. Setelah berdiskusi dengan keluarga, saya mengiyakan kepada UNAMI.

Dari sudut pandang profesional, saya merasa siap, tetapi saya segera mengetahui betapa sulitnya bekerja di file negara tanpa benar-benar berada di lapangan. Misalnya, saat masih di New York, salah satu tugas pertama saya adalah membuat tagar untuk kampanye komunikasi pemilu baru kami.

Saya memilih #Vote4Iraq untuk mendorong pemilih Irak untuk menempatkan negara mereka di atas afiliasi lainnya. Tetapi staf nasional yang berbahasa Kurdi di UNAMI menyarankan saya untuk mempertimbangkan pilihan lain juga.

Mereka mengatakan kepada saya bahwa menyebut nama negara akan mengasingkan orang Kurdi. Baru setelah saya mengunjungi Wilayah Kurdistan Irak (KRI) tiga bulan kemudian, saya benar-benar mengerti apa yang mereka maksud.

Orang Pertama: Menemukan Realitas Kehidupan di Irak 1

Di dalam dan sekitar Erbil, ibu kota regional, saya sering melihat bendera Kurdi berkibar tetapi tidak selalu bendera Irak. Saya menyadari bahwa tidak semua warga Irak melihat diri mereka sebagai orang Irak, dan komunikasi kita perlu mempertimbangkan hal itu.…

Tindakan Keras Terhadap Protes Irak Mengekspos Kekeliruan Demokrasi Negara Itu

Protes Irak Mengekspos Kekeliruan Demokrasi

Protes Irak Mengekspos Kekeliruan Demokrasi – Ketika Muhanad Habib, seorang Irak berusia 22 tahun dari distrik Kota Sadr di Baghdad, memposting di Facebook pada akhir September, dia mungkin tidak membayangkan bahwa tuntutannya untuk kehidupan yang lebih baik dan hak-hak dasar akan dipenuhi dengan peluru.

Tindakan Keras Terhadap Protes Irak Mengekspos Kekeliruan Demokrasi Negara Itu

Ini akan menjadi revolusi publik yang besar dan marah di Baghdad… Kami akan turun ke jalan untuk memprotes… Cukup diam tentang apa yang terjadi di Irak. Kita tidak bisa begitu saja menyaksikan Irak dihancurkan ketika kita memiliki tentara yang menganggur dan miskin. idn play

Beginilah semuanya dimulai. Pemuda yang marah dari Baghdad turun ke jalan. Tidak berafiliasi dengan partai politik atau dengan aktivis terkenal, para pengunjuk rasa – yang sebagian besar lahir pada akhir 1990-an atau awal 2000-an – putus asa tentang prospek perubahan di Irak. premium303

Tindakan keras oleh pasukan keamanan yang menyusul menyebabkan lebih dari 100 orang tewas dan ribuan lainnya terluka. Presiden Irak Barham Salih mengutuk tindakan keras itu dalam pidato yang disiarkan televisi pada 7 Oktober, mengklaim bahwa perintah untuk menembak para pengunjuk rasa tidak dibuat oleh negara atau aparatnya. Kementerian dalam negeri memerintahkan penyelidikan atas kematian tersebut.

Namun, pernyataan Salih menimbulkan pertanyaan tentang siapa sebenarnya yang menjalankan negara Irak. Dan terlepas dari kecamannya dan internasional, tindakan keras terus berlanjut di lapangan.

Panggilan untuk tanah air

Korupsi endemik, pengangguran, lembaga-lembaga yang cacat dan layanan publik yang buruk masih ada di Irak dan telah memicu protes sejak 2011, termasuk terutama di Basra pada 2018. Perebutan kembali tanah Irak dari cengkeraman Negara Islam (IS) memberi banyak harapan bagi warga Irak bahwa pelajaran akan dipetik tentang kegagalan berulang yang memunculkan ISIS, dan bahwa mereka yang berkuasa akan mengambil langkah-langkah tulus untuk reformasi. Tapi harapan itu semakin berkurang setiap hari.

Protes terbaru datang setelah beberapa demonstrasi kecil oleh berbagai kelompok, termasuk lulusan PhD, dokter, dan insinyur pada September 2019.

Mereka mengikuti tindakan pemerintah yang menyebabkan kemarahan meluas. Orang-orang miskin marah pada kampanye negara baru – baru ini untuk menghancurkan properti tanpa izin dan kios pasar di seluruh Irak, menyebabkan banyak tunawisma dan pengangguran.

Ini juga menyusul pencopotan seorang jenderal kunci, Abdul Wahab Al Saadi, dari posisinya sebagai Komandan Layanan Penanggulangan Terorisme, diikuti dengan penurunan pangkatnya ke jabatan yang lebih rendah di Kementerian Pertahanan. Marjinalisasi tokoh yang dikagumi karena perannya dalam kampanye militer melawan ISIS membuat marah banyak warga Irak.

Generasi baru menginginkan tanah air. “Kami menginginkan tanah air yang dihormati,” dan “Saya turun ke jalan untuk mendapatkan hak saya,” termasuk di antara slogan yang dipamerkan selama protes. “Masalahnya bukan tentang air atau listrik, tapi tentang tanah air,” teriak pengunjuk rasa lainnya.

Tindakan keras yang kejam

Tindakan keras segera atas protes telah mengejutkan, mengejutkan, dan mengguncang rakyat Irak. Penindasan mengubah protes tentang anti-korupsi dan pengangguran menjadi pemberontakan melawan status quo dan apa yang dilihat peserta sebagai campur tangan asing, terutama dari Iran.

Gas air mata, peluru tajam, dan penembak jitu digunakan untuk memadamkan para pengunjuk rasa. Seperti yang dikatakan seorang pemrotes: “Mereka melakukan hal-hal yang tidak pernah mereka lakukan pada ISIS kepada kami. Mereka memukuli dan menghina kami. Mereka menggunakan tembakan dan granat. Apa yang telah kita lakukan? Semua yang kami minta adalah hak kami dan hak semua orang. ” Kata-kata pengunjuk rasa digunakan sebagai pembuka lagu rap baru berjudul “Iran’s tail” yang dirilis setelah tindakan keras oleh ekspatriat Irak sebagai solidaritas dengan para demonstran.

Penindasan yang kejam dan tindakan otoriter negara untuk menutupi pembantaian itu mengingatkan pada masa pemerintahan Baath dan penindasan mantan presiden Saddam Hussein terhadap pemberontakan tahun 1991. Pada 2019, langkah-langkah tersebut termasuk pemadaman internet di seluruh Irak kecuali di wilayah Kurdistan, jam malam di Baghdad dan provinsi lain di selatan, dan memblokir jalan menuju alun-alun Tahrir di Baghdad tempat para demonstran berkumpul. Perbandingan juga dilakukan dengan ISIS, yang juga memutus internet di Mosul ketika pasukan Irak berusaha merebut kembali kota itu pada 2016.

Kantor agen media yang meliput protes diserang dan muncul laporan tentang pengunjuk rasa, aktivis dan jurnalis yang diancam dan ditangkap.

Dengan memutuskan hubungan warga Irak dari dunia luar, pihak berwenang di Irak mencoba mengontrol peredaran video yang menunjukkan warga sipil terbunuh di siang hari bolong. Tapi mereka juga mendorong narasi partai politik dan pejabat yang didukung Iran: bahwa “penyusup” – rujukan implisit ke Baathist atau aktor yang didukung oleh agenda eksternal – bertanggung jawab atas kerusuhan. Narasi serupa digaungkan oleh media Iran untuk merongrong legitimasi protes, menuduh kekuatan asing berada di belakang mereka, rujukan tidak langsung ke AS, Israel dan Arab Saudi.

Terlepas dari pemadaman internet, yang sebagian masih ada, rekaman penembakan langsung terhadap para pengunjuk rasa dan ambulans yang membawa orang-orang yang terluka dibagikan di media sosial ketika beberapa pengunjuk rasa Irak menggunakan metode inovatif dengan bantuan ekspatriat Irak untuk mengungkapkan skala kekerasan.

Adegan memilukan itu menimbulkan keributan di antara para diaspora Irak yang melakukan protes di beberapa negara di dunia sebagai bentuk solidaritas. Tetapi bagi orang-orang di Irak, banyak yang masih belum mengetahui skala kekejaman tersebut karena mereka belum dapat mengakses situs media sosial.

Kesalahan demokrasi

Sejak jatuhnya rezim Hussein pada tahun 2003, pemerintahan berturut-turut telah gagal mengakhiri keluhan rakyat Irak. Berkali-kali, hanya janji kosong yang dibuat, dan tindakan dangkal diambil. Sistem pemilu telah membantu menghasilkan dan melestarikan bentuk hibrida kleptokrasi, otoriterisme, dan kakistokrasi – sebuah pemerintahan yang dijalankan oleh orang-orang yang paling buruk atau paling tidak bermoral. Kelompok bersenjata, suku, kekuatan asing, dan pendeta agama semuanya mempertahankan sistem ini.

Tindakan Keras Terhadap Protes Irak Mengekspos Kekeliruan Demokrasi Negara Itu

Protes terbaru mungkin telah ditekan tetapi mereka mengungkapkan bahwa demokrasi di Irak hanyalah topeng. Pemerintahan demokratis macam apa yang membunuh rakyatnya sendiri, menghilangkan harapan dan impian mereka? Dan apakah masih bisa disebut sah? Bereaksi dengan acuh tak acuh terhadap tindakan keras mematikan terhadap orang-orang tak berdosa di Irak, dunia perlu setidaknya menyadari bahwa akar penyebab penyakit Irak ada dalam sistem pasca-2003 itu sendiri.…

Pelanggaran Hukum Internasional yang Dilakukan AS di Irak

Pelanggaran Hukum Internasional yang Dilakukan AS di Irak

Pelanggaran Hukum Internasional yang Dilakukan AS di Irak – Serangan AS yang menewaskan jenderal Iran Qassem Soleimani di Baghdad pada Januari, dan serangan balik oleh militer Iran terhadap target AS di Irak, menimbulkan pertanyaan serius tentang penggunaan kekuatan yang sah. Ketika kekuatan militer digunakan untuk menyerang sasaran di wilayahnya, kedaulatan Irak dilanggar.

Pelanggaran Hukum Internasional yang Dilakukan AS di Irak

Sebagai negara yang terperangkap di tengah perseteruan berkepanjangan antara AS dan Iran, Irak telah sangat menderita dalam eskalasi terbaru ini. Seorang komandan senior milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, juga tewas dalam serangan AS. idnplay

Dalam beberapa minggu sejak itu, ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di Irak. Sementara beberapa terus berdemonstrasi menentang pemerintah, yang lain – banyak dari mereka pendukung ulama Syiah Muqtada al-Sadr – menuntut penarikan pasukan AS dari negara itu. https://www.premium303.pro/

Kehadiran militer AS yang terus berlanjut di negara itu, bertentangan dengan keinginan pemerintah dan parlemen Irak, merupakan pelanggaran hukum internasional.

Kekuatan dan intervensi

Hukum internasional publik memegang teguh aturan seputar penggunaan kekuatan. Pasal 2 (4) Piagam PBB melarang penggunaan kekuatan, kecuali untuk membela diri terhadap serangan bersenjata atau tindakan kolektif yang disahkan oleh Dewan Keamanan PBB.

Di luar ini, hanya ada sedikit pembenaran yang benar-benar diterima yang dapat diandalkan suatu negara untuk menggunakan kekuatan secara sah di dalam wilayah negara lain. Satu pengecualian adalah doktrin yang disebut “intervensi berdasarkan undangan”, di mana satu negara diberikan izin tersurat untuk mengambil tindakan militer di negara lain oleh pemerintah negara itu.

Di samping aturan lain yang mengatur interaksi semacam ini, ada juga aturan tentang kapan suatu negara melebihi batas waktu yang diterima dan melanggar kewajiban internasionalnya. Misalnya, Definisi Agresi , sebuah teks yang diadopsi oleh PBB yang menguraikan apa yang dianggap sebagai agresi menurut hukum internasional, menetapkan bahwa jika campur tangan negara melanggar persyaratan, atau memperluas kehadirannya di wilayah tersebut, ini dianggap sebagai tindakan agresi.

Ini diajukan sebagai klaim dalam kasus antara Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Uganda pada tahun 2005. DRC mengklaim bahwa penggunaan kekuatan berkelanjutan Uganda di wilayahnya, setelah berhenti memberikan persetujuan, sama dengan agresi.

Meskipun dalam kasus khusus ini Pengadilan Internasional tidak menemukan tindakan Uganda sebagai tindakan agresi, pengadilan memutuskan bahwa Uganda telah melanggar larangan paksaan dasar Piagam PBB. Akibatnya, jelas ditetapkan bahwa suatu negara tidak dapat mempertahankan kehadiran militernya di negara lain setelah diminta untuk pergi.

Penolakan AS untuk mundur

Kehadiran pasukan AS di Irak berawal dari invasi yang menggulingkan rezim Saddam Hussain pada tahun 2003. Apapun status hukum dari konflik tersebut, kehadiran pasukan AS telah disahkan sejak saat itu melalui persetujuan pemerintah Irak. Dalam beberapa tahun terakhir, pasukan Amerika dan Irak telah memelihara hubungan persahabatan, bekerja sama untuk melawan ancaman ISIS.

Kedekatan hubungan Irak dengan AS merupakan bagian dari penyeimbangan yang lebih luas. Irak juga perlu mempertahankan hubungannya dengan Iran, yang telah menjadi lebih dekat sejak jatuhnya Hussein. Namun sejak serangan pesawat tak berawak yang menewaskan Soleimani dan al-Muhandis, keseimbangan ini berubah. The aliansi negara telah diletakkan di bawah peningkatan tekanan di tengah meningkatnya sentimen anti-AS.

Setelah serangan AS pada Januari, parlemen Irak memberikan suara tentang kehadiran pasukan AS di masa depan di negara itu. Anggota parlemen mengeluarkan resolusi tidak mengikat yang menyatakan bahwa pemerintah Irak harus: “Bekerja untuk mengakhiri kehadiran pasukan asing di tanah Irak dan melarang mereka menggunakan tanah, wilayah udara atau airnya untuk alasan apa pun.”

Selama panggilan telepon berikutnya dengan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, Perdana Menteri Irak, Adel Abdul-Mahdi, meminta penarikan AS. Namun alih-alih mengindahkan keputusan otoritas Irak, Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa mereka tidak akan membahas penarikan pasukan AS karena kehadiran mereka di Irak “tepat”. Ia mengklaim bahwa ada kebutuhan untuk “percakapan antara AS dan pemerintah Irak tidak hanya tentang keamanan, tetapi tentang kemitraan keuangan, ekonomi, dan diplomatik kami.”

Implikasi menurut hukum internasional

Terlepas dari kekuatan dan pengaruh yang tak terbantahkan yang dimiliki AS atas peristiwa global dan kebijakan internasional, negara tersebut tetap tunduk pada hukum internasional. Dengan menolak untuk menarik tentaranya seperti yang diminta pemerintah Irak, AS menemukan dirinya setidaknya melanggar Pasal 2 (4) Piagam PBB. Suatu kasus juga dapat dibuat bahwa ini merupakan tindakan agresi.

Ada bahaya yang sangat nyata dari Irak menjadi medan pertempuran untuk pertarungan antara Iran dan AS yang bukan merupakan salah satu pihaknya. Di negara yang sudah dilanda konflik puluhan tahun, Irak sangat ingin menghindari keadaan seperti itu. Karena itu, sekarang bagi AS untuk mengindahkan permintaan negara tersebut dan menarik pasukannya sesuai dengan kewajiban internasionalnya, dan bagi AS dan Iran untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dari situasi yang sudah tegang.

Pelanggaran Hukum Internasional yang Dilakukan AS di Irak

Terserah komunitas internasional secara keseluruhan untuk memastikan penghormatan terhadap supremasi hukum. Tetapi sebagai negara paling kuat di dunia, AS harus menunjukkan kesediaannya untuk mematuhi tanggung jawabnya dan menjunjung tinggi cita-cita hukum internasional.…

Bagaimana Memperbaiki Ketidakpuasan Irak

Bagaimana Memperbaiki Ketidakpuasan Irak

Bagaimana Memperbaiki Ketidakpuasan Irak – Irak baru – baru ini terhadap kemiskinan, kurangnya layanan dasar, pengangguran, dan campur tangan Iran dalam urusan dalam negeri negara itu menunjukkan sebuah negara di ujung tambatannya. Angka resmi menyebutkan jumlah korban tewas dalam penumpasan kekerasan terhadap pengunjuk rasa adalah 157 orang.

Bagaimana Memperbaiki Ketidakpuasan Irak

Sejak 2011, protes dan gerakan rakyat yang menantang dominasi elit atau mempertanyakan pemerintah telah ditindas dengan kekerasan. Kehadiran Iran telah meningkat karena pemerintah yang didominasi Syiah di Irak menjadi bergantung pada Pasukan Mobilisasi Populer Iran (PMF) untuk menjaga ketertiban di Irak. Memang, ada laporan bahwa penembak jitu dikerahkan oleh milisi yang didukung Iran dalam putaran protes terakhir pada bulan Oktober. idnpoker

Masalah Irak sangat mengakar dan melembaga, dan jika tidak ditangani mungkin akan meningkat menjadi revolusi skala penuh. Yang dibutuhkan adalah reformasi konstitusi negara 2005, yang ditulis selama periode ketidakstabilan politik setelah perang dan pendudukan yang diliputi oleh konflik. Satu-satunya cara bagi Irak untuk memiliki kesempatan mencapai kemakmuran dan perdamaian adalah dengan mengatasi fondasi cacatnya yang sangat dipengaruhi oleh penjajah. hari88

Konstitusi Irak 2005, yang dipengaruhi oleh AS, gagal menciptakan pemerintahan perwakilan yang bersatu. Ambiguitas dalam dokumen tersebut telah disalahgunakan oleh mereka yang berkuasa dan telah memperburuk perpecahan sektarian dalam politik Irak. Konstitusi menciptakan sistem di mana sektor publik dan peran pemerintah dialokasikan berdasarkan sekte dan etnis.

Elit yang tidak representatif

Irak telah menjadi negara yang diperuntukkan bagi sedikit orang dan bukan untuk banyak orang, karena elit politik Irak yang tidak terwakili berusaha untuk membagikan sumber dayanya. Jutaan warga Irak tidak terwakili dan tanpa prospek.

Sementara mayoritas warga tidak puas dan berjuang, elit Irak tetap dibentengi dan terus memerintah melalui sistem yang dikenal sebagai “wasta”, yang melibatkan melayani orang yang Anda sukai dan pegang dekat, seperti teman dan keluarga. Perpecahan di sepanjang garis etnis dan sektarian tetap menjadi tema utama ketika mengidentifikasi penyebab ketidaksepakatan antara sekte yang bersaing yang bersatu untuk membentuk blok politik di pemerintahan Irak.

Proses pembentukan pemerintahan yang berlangsung lama setelah pemilihan umum bergantung pada pembagian lembaga negara utama berdasarkan identitas etnis dan sektarian. Untuk mencapai ini, partai politik membentuk blok dengan dan melawan satu sama lain untuk mencapai tujuan mereka, dengan yang terbesar menjadi blok pemerintahan. Meskipun elit Irak terbagi berdasarkan etnis, sekte dan agama, perlombaan untuk mendapatkan kekuasaan ini – dan dengan kemampuan untuk mendistribusikan dan berbagi sumber daya negara – menciptakan persatuan di antara para elit.

Misalnya, dalam tiga pemilihan parlemen terpisah sejak 2003, calon pemenang belum menjadi perdana menteri. Pada pemilu 2014, Nouri al-Maliki, sebagai kepala koalisi Negara Hukum, memenangkan jumlah kursi terbanyak di parlemen, namun karena ketidaksepakatan mengenai pembentukan pemerintah dan perjuangan melawan ISIS, ia digantikan oleh Haider al- Abadi. Dalam pemilu 2018, koalisi Saairun Muqtada al-Sadr memenangkan mayoritas, tetapi akhirnya Adil Abdul-Mahdi, seorang independen, yang terpilih sebagai perdana menteri.

Wilayah kementerian di mana partai politik diberi kementerian sebagai imbalan atas dukungan untuk membentuk blok pemerintahan telah menciptakan pemerintahan yang tidak berfungsi. Artinya tidak ada strategi pemerintah yang jelas, yang pada akhirnya sangat menghambat pembangunan.

Mekanisme sistem pembagian kekuasaan ini diilustrasikan oleh koalisi oligarki yang menggunakan institusi publik untuk mendistribusikan bantuan kepada klien. Partai politik mengontrol pengadaan dan kontrak rekonstruksi pemerintah, yang melelang mereka, atau mendirikan perusahaan cangkang untuk memberikan kontrak kepada diri mereka sendiri. Kontrak-kontrak ini kemudian disub-kontrakkan, atau tidak pernah dipenuhi, dengan dana yang akhirnya terkuras dalam prosesnya, yang pada akhirnya menguntungkan elit Irak yang sempit. Irak menempati peringkat 168 dari 180 negara dalam indeks persepsi korupsi Transparency International 2018.

Demokrasi dalam teori saja

Kebebasan berbicara tidak ada dan mereka yang berbicara menentang pemerintah menjadi sasaran dan sering dibunuh, begitu pula para pengunjuk rasa. Secara keseluruhan, demokrasi di Irak hanya ada dalam teori.

Bagaimana Memperbaiki Ketidakpuasan Irak

Agar Irak dapat memenuhi tuntutan yang terus meningkat dari rakyatnya dan tantangan untuk menjadi makmur di panggung global, diperlukan reformasi politik segera. Proses reformasi harus secara langsung menangani konstitusi yang terburu-buru dan memecah belah. Hal ini perlu diikuti dengan demokratisasi lembaga-lembaga Irak dan penciptaan kembali identitas nasional Irak sehingga negara tersebut dapat lepas dari sektarianisme terburuk dan menjadi lebih bersatu sebagai sebuah bangsa.

Tanpa semua masalah ini ditangani dengan sama pentingnya, siklus kesulitan akan terus berlanjut karena Irak akan tetap menjadi negara yang reaktif dan bukan negara yang proaktif.…

5 Tahun Setelah Pembantaian ISIS, Minoritas Irak Berubah Karena Trauma

5 Tahun Setelah Pembantaian ISIS, Minoritas Irak Berubah

5 Tahun Setelah Pembantaian ISIS, Minoritas Irak Berubah – Sudah lima tahun sejak ISIS membunuh 3.100 orang Yazidi di Irak – kebanyakan pria dan orang tua – memaksa 6.800 wanita dan anak-anak menjadi budak seksual, pernikahan atau pindah agama dan mengirim ratusan ribu orang melarikan diri.

5 Tahun Setelah Pembantaian ISIS, Minoritas Irak Berubah Karena Trauma

ISIS melihat Yazidi sebagai kafir tanpa hak untuk hidup di bawah kekuasaan kelompok ekstremis. Yazidi adalah minoritas Timur Tengah berbahasa Kurdi yang agama monoteistiknya berbeda dengan Islam, Yudaisme, dan Kristen. Mereka memiliki garis sejarah yang berbeda dan tidak ada persyaratan sistematis untuk berpuasa atau berdoa bagi umat beriman. Yazidi telah tinggal di Irak utara setidaknya sejak abad ke-12. idn poker

Saat ini, lebih dari 3.000 wanita dan anak-anak Yazidi yang diperbudak di Irak telah dibebaskan dari penangkaran ISIS, tetapi kehidupan jauh dari normal. https://3.79.236.213/

Sejak 2017, kami telah mewawancarai lebih dari seratus orang Yazidi yang selamat, baik di Kurdistan Irak maupun di Jerman, tempat beberapa ribu orang Yazidi mencari suaka sejak pembantaian itu. Penelitian kami mendokumentasikan efek emosional, budaya dan spiritual jangka panjang dari kekerasan yang mereka alami.

Sinisme dan sekularisasi

Komunitas agama yang dulunya erat ini telah diubah oleh serangan ISIS, meskipun dengan cara yang berbeda untuk orang yang berbeda.

Mereka yang selamat dari pembantaian Agustus 2014 – yang dinyatakan PBB sebagai genosida – sekarang hidup sebagai pengungsi di Kurdistan Irak atau sebagai pengungsi di luar negeri.

Bagi banyak Yazidi, praktik keagamaan telah digantikan oleh perjuangan untuk bertahan hidup.

“Saya tidak peduli apa yang akan terjadi dengan identitas Yazidi di masa depan, atau jika semua Yazidi tinggal di luar negeri,” kata Gule, seorang perempuan pengungsi Yazidi yang kami temui di sebuah desa Yazidi di Duhok, Irak.

Untuk melindungi anonimitas orang yang kami wawancarai, yang terus menjadi rentan dan tidak aman, kami merujuk mereka hanya dengan nama depan mereka.

Gule yang dulunya memiliki rumah di desanya kini tinggal di tenda bersama anak-anaknya dan suaminya yang sakit kronis. Yang dia inginkan untuk Yazidi adalah “rumah, pendapatan.”

Diincar karena identitas agama mereka telah membuat Xidir, seorang pemuda berusia akhir 20-an, kecewa dengan agama secara umum.

“Ketika Anda melihat apa yang telah terjadi, tidak hanya genosida ini [tetapi] semua perang ini, semua kekerasan ini, Anda melihatnya karena agama,” kata Xidir kepada kami.

Xidir tinggal di sebuah kamp untuk pengungsi Yazidi di Kurdistan Irak dan berjuang untuk menafkahi keluarganya.

“Saya tidak percaya pada agama apa pun lagi,” katanya kepada kami. “Saya berharap saya bisa menghapus semua agama dari Bumi.”

Merangkul identitas Yazidi

Yang lain mengalami sebaliknya. Yazidi telah lama menjalani kehidupan yang genting bersama tetangga Muslim dan Kristen mereka di Irak. Serangan ISIS adalah pengingat pahit bahwa mereka adalah orang-orang yang teraniaya, menyebabkan banyak orang merasa lebih berkomitmen kuat pada keyakinan mereka.

“Sebelumnya saya akan mengatakan, saya adalah seorang Yazidi, dan hanya itu. Tapi sekarang berbeda” kata Azad, yang melarikan diri ke Kurdistan bersama keluarganya selama serangan ISIS. “Ketika saya mengatakan saya adalah seorang Yazidi [sekarang], saya menerimanya dengan cara yang benar-benar baru.”

Beberapa dari Yazidi yang kami ajak bicara mengungkapkan keprihatinan yang lebih besar untuk situs suci Yazidi seperti kompleks kuil Lalish di Kurdistan Irak. Mereka mengatakan bahwa mereka bertekad untuk melestarikan tradisi lisan Yazidi, seperti himne religius yang dikenal sebagai “qawls,” dan untuk meneruskan keyakinan mereka kepada generasi mendatang.

Tapi mereka belum tentu praktisi ketat dari agama Yazidi, berdoa setiap hari atau berziarah ke Lalish. Faktanya, banyak Yazidi yang kami wawancarai di Jerman – seperti pengungsi perang lainnya yang berjuang untuk bertahan hidup di rumah baru mereka – telah menjadi lebih sekuler.

Minat baru mereka terhadap identitas Yazidi mereka terutama pada budaya dan politik. Mereka mengadvokasi komunitas mereka di media sosial dan melihat Yazidi sebagai kelompok etnis terpisah dengan sejarah unik – orang yang seharusnya memiliki perwakilan politik otonom di Irak, bahkan mungkin memiliki pemerintahan sendiri.

Wanita Yazidi menemukan kekuatan dan perjuangan

Status perempuan dalam masyarakat Yazidi juga telah berubah sejak pembantaian tersebut, menurut penelitian kami.

Terlepas dari beberapa kemajuan baru-baru ini dalam hak-hak perempuan, budaya Yazidi tetap sangat patriarkal. Pencapaian pendidikan perempuan, partisipasi tenaga kerja dan keterwakilan politik sangat rendah. Banyak wanita Yazidi menikah pada usia 15 tahun dan menjadi tergantung secara finansial, dan secara sosial berada di bawah, suami mereka selama sisa hidup mereka.

Struktur sosial ini diubah oleh serangan ISIS yang sangat gender, di mana pria dibunuh, sementara wanita dan anak perempuan diculik.

Beberapa wanita Irak Yazidi benar-benar memperoleh kekuatan nyata atau simbolis. Peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2018 Nadia Murad, misalnya, selamat dari penahanan ISIS hingga menjadi aktivis internasional.

Kami juga bertemu dengan beberapa wanita Yazidi yang bekerja di luar rumah untuk pertama kalinya.

“Saya bekerja dengan orang-orang dari semua latar belakang, saya bepergian sendiri,” kata Leila, lulusan perguruan tinggi dari Sinjar yang bekerja untuk filantropi Kristen internasional.

“Keluarga saya menghormati ini, karena saya menyumbang anggaran keluarga,” katanya. “Saya merasa percaya diri dan bangga pada diri saya sendiri.”

Kehidupan kebanyakan wanita Yazidi, bagaimanapun, lebih genting dari sebelumnya.

Banyak yang kehilangan tidak hanya rumah mereka tetapi juga suami, ayah dan saudara laki-laki mereka – pencari nafkah. Dan sementara pemimpin agama Yazidi menyambut perempuan yang selamat kembali dari penahanan ISIS, komunitas sangat menentang integrasi anak-anak yang lahir dari pemerkosaan oleh anggota ISIS, memaksa beberapa ibu untuk membuat pilihan yang mustahil antara anak-anak mereka dan bangsanya.

‘Saya tidak takut untuk menceritakan kisah saya’

Ketika kami bertemu Nesreen yang berusia 31 tahun pada musim panas 2018, dia tinggal di desa Yazidi di Duhok, Irak. Dia memberi tahu kami bahwa suaminya dibunuh oleh ISIS dan bahwa dia dan kedua anaknya telah mengalami perbudakan selama hampir tiga tahun.

Tidak ada seorang pun di keluarganya yang menerima terapi. Mereka semua tinggal bersama di sebuah tenda, bergantung pada tunjangan bulanan 100.000 dinar Irak – sekitar US $ 84 – dari pemerintah daerah Kurdistan.

5 Tahun Setelah Pembantaian ISIS, Minoritas Irak Berubah Karena Trauma

Dengan bantuan kakaknya, Nesreen telah menulis naskah yang menceritakan tentang penahanannya.

“Saya lolos dari neraka dan saya tidak takut untuk menceritakan kisah saya,” katanya kepada kami. Tapi, dia bertanya-tanya, “Bagaimana kita bisa hidup normal setelah semua ini?”…

Tenaga Kerja, Pajak, dan Transportasi di Irak

Tenaga Kerja, Pajak, dan Transportasi di Irak

Tenaga Kerja, Pajak, dan Transportasi di Irak – Penjelasan mengenai tenaga kerja, pajak, dan transportasi di Irak yang dapat menambah pengetahuan kita mengenai Irak.

Tenaga Kerja dan Perpajakan

Undang-undang ketenagakerjaan yang diberlakukan setelah revolusi menawarkan perlindungan kepada karyawan, termasuk upah minimum dan tunjangan pengangguran; secara tradisional juga ada manfaat untuk persalinan, usia tua, dan penyakit. 

Tidak jelas bagaimana langkah-langkah ini diterapkan sejak awal 1990-an. Serikat pekerja disahkan pada tahun 1936, tetapi efektivitasnya dibatasi oleh pemerintah dan kontrol Partai Baʿath.  www.mustangcontracting.com

Irak hanya berwenangorganisasi buruh adalahFederasi Umum Serikat Buruh (GFTU), didirikan pada tahun 1987, yang berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Buruh Arab dan Federasi Serikat Buruh Dunia.  bandar ceme

Tenaga Kerja, Pajak, dan Transportasi di Irak

Di bawah pemerintahan Baʿath, pekerja di sektor swasta hanya diizinkan untuk bergabung dengan serikat lokal yang terkait dengan GFTU, yang pada kenyataannya terkait erat, dan dikendalikan oleh, partai tersebut dan sebagian besar merupakan kendaraan untuk ideologi Baʿath. 

Kolektiftawar-menawar secara tradisional belum dipraktikkan, dan para pekerja secara efektif dilarang melakukan aksi mogok. Berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan yang diterapkan pada periode itu,

anak-anak di bawah usia 14 tahun diperbolehkan bekerja hanya dalam bisnis keluarga kecil, dan mereka yang berusia di bawah 18 tahun dapat bekerja hanya dalam jumlah jam yang terbatas. 

Namun kenyataannya, situasi ekonomi ekstrim yang dimulai pada tahun 1990-an memaksa banyak anak memasuki dunia kerja. Pengangguran dan setengah pengangguran telah sangat tinggi sejak tahun 1990-an suatu perubahan besar untuk negara yang secara tradisional mengimpor tenaga kerja. 

Seperti di banyak negara Islam, minggu kerja standar adalah Minggu sampai Kamis, tetapi banyak pekerja bekerja keras enam atau tujuh hari seminggu, beberapa di lebih dari satu pekerjaan.

Sejak ledakan minyak pada tahun 1970-an, sebagian besar pendapatan pemerintah dihasilkan dari ekspor dan penjualan minyak bumi. Akibatnya, sistem perpajakan Irak berkembang dengan buruk. 

Pemerintah berusaha keras untuk menemukan sumber pendapatan baru setelah embargo PBB diberlakukan pada tahun 1990, tetapi jumlah tersebut sedikit dan sebagian besar terdiri dari perpajakan sporadis, penyitaan properti (terutama dari musuh rezim),

dan monopoli pemerintah atas perdagangan ekspor sebagian besar klandestin. pengiriman minyak menyimpang dari embargo. Setelah program minyak-untuk-pangan didirikan, pendapatan minyak ditahan oleh PBB. 

Menyusul dimulainya Perang Irak, negara itu mengandalkan bantuan internasional untuk menambah pendapatan dari ekspor minyak.

Transportasi dan Telekomunikasi

Sistem transportasi Irak mencakup semua jenis perjalanan, baik kuno maupun kontemporer. Di beberapa kawasan gurun dan pegunungan, penduduknya masih mengandalkan unta, kuda, dan keledai. 

Terlepas dari gangguan yang disebabkan oleh berbagai peristiwa sejak 1980, sistem transportasi negara, menurut standar wilayah, cukup tinggi. Jaringan jalan raya telah diperbaiki secara nyata sejak tahun 1950-an, dan lebih dari empat perlima jarak tempuh jalan raya diaspal. 

Ada hubungan jalan yang baik dengan negara tetangga, terutama dengan Kuwait dan Yordania . Jaringan jalan paling luas berada di Irak tengah dan selatan.

Sistem rel dikendalikan oleh Kereta Api Republik Irak. Jalur utama termasuk jalur meteran dari Baghdad ke Kirkūk dan Erbil dan jalur standar dari Baghdad ke Mosul dan Turki . 

Di selatan, garis ukuran standar dari Baghdad mencapai Basra dan Umm Qammr. Sebuah jalur menghubungkan Irak dengan sistem kereta api Suriah. Layanan kereta api internasional terputus selama kekacauan politik tahun 1980-an dan tidak dibangun kembali dengan Suriah hingga tahun 2000 atau dengan Turki hingga tahun 2001.

Jalur kereta api rusak akibat penjarahan selama Perang Irak dan membutuhkan perbaikan yang signifikan.

Sungai, danau, dan saluran telah lama digunakan untuk transportasi lokal. Untuk kapal besar, navigasi sungai sulit karena banjir, pergeseran kanal, dan dangkal. Namun demikian, Tigris dapat dinavigasi dengan kapal uap ke Baghdad, dan kapal yang lebih kecil dapat melakukan perjalanan ke hulu ke Mosul. 

Navigasi Efrat terbatas pada kapal kecil dan rakit besar yang membawa barang ke hilir. Kapal Oceangoing dapat mencapai Basra, 135 mil (135 km) di hulu di Shaṭṭ al-ʿArab, hanya melalui pengerukan biasa. 

Hingga Perang Iran-Irak , Basra menangani sebagian besar perdagangan Irak, tetapi sejak itu dan terlebih lagi sejak 1996 Umm Qaṣr telah dikembangkan sebagai pelabuhan alternatif . 

Itu terkait dengan Al-Zubayr, 30 mil (50 km) ke pedalaman, melalui Khawr al-Zubayr yang terkanalisasi. Banyak perdagangan Irak juga melewati pelabuhan Yordania Al-ʿAqabah, tempat barang diangkut melalui darat dengan truk. Sejak 1999 barang dagangan juga telah datang melalui kota pelabuhan Suriah, Latakia.

Maskapai penerbangan nasional , Iraqi Airways, didirikan pada tahun 1945, dan lalu lintas udara domestik relatif ringan pada pecahnya Perang Teluk Persia. Larangan penerbangan di selatan garis lintang 32 ° LU (sejak 1996, 33 ° LU) dan utara 36 ° LU (yang disebut “zona larangan terbang”)

yang ditetapkan setelah perang memaksa lalu lintas udara domestik hampir berhenti sampai akhir 2000. Ada bandara internasional di Baghdad (titik masuk utama negara itu) dan Basra, serta empat bandara regional dan beberapa lapangan militer besar.

Tenaga Kerja, Pajak, dan Transportasi di Irak

Jaringan telekomunikasi Irak, yang pernah menjadi salah satu yang terbaik di kawasan itu, rusak parah selama Perang Teluk Persia dan semakin rusak pada tahun 2003.

Jaringan tersebut hanya diperbaiki sebagian dan mengalami perawatan yang tidak memadai dan kekurangan suku cadang yang kronis. Layanan yang tersedia berkualitas buruk. 

Ada sekitar tiga saluran telepon utama per seratus penduduk dan hanya sedikit lebih banyak akses ke televisi, dengan kurang dari satu sambungan per 10 penduduk. Sekitar seperlima penduduk memiliki akses rutin ke radio. 

Semua stasiun televisi dan radio dikendalikan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh pemerintah, tetapi setelah tahun 2003 pembatasan dicabut, dan layanan televisi melalui satelit berkembang pesat. 

Layanan telepon seluler, tidak tersedia di bawah pemerintahan Baʿath, sekarang dapat diakses di daerah perkotaan.…

Pola Permukiman di Irak

Inilah Pola – Pola Permukiman di Negara Irak

Inilah Pola – Pola Permukiman di Negara Irak – Irak memiliki kepadatan penduduk yang relatif rendah secara keseluruhan, tetapi, di dataran rendah yang subur dan perkotaan, kepadatannya hampir empat kali lipat dari rata-rata nasional.

Permukiman Pedesaan

Distribusi kota dan desa di Irak mengikuti pola dasar yang ditetapkan ribuan tahun lalu. Meskipun proporsi penduduk perkotaan meningkat dari waktu ke waktu, sekitar sepertiga penduduk Irak masih tinggal di daerah pedesaan. Saat ini beberapa ribu desa dan dusun tersebar secara tidak merata di dua pertiga wilayah Irak yang dihuni secara permanen. Konsentrasi desa terbesar ada di lembah dan dataran rendah di sekitar Tigris dan Efrat. Sebagian besar memiliki antara 100 dan 2.000 rumah, yang secara tradisional berkerumun rapat untuk tujuan pertahanan. Penduduk mereka bekerja hampir secara eksklusif di bidang pertanian, meskipun layanan penting terletak di desa-desa yang lebih besar. ceme online

Pola Permukiman di Irak

Desa-desa di kaki bukit dan pegunungan di timur laut Kurdi yang sebagian besar cenderung lebih kecil dan lebih terisolasi daripada di dataran rendah Irak, yang sesuai dengan gaya hidup yang didasarkan pada peternakan dan jarang pada pertanian. Daerah kering dan semi kering di barat dan selatan memiliki populasi yang jarang. Daerah yang gersang, bersama dengan wilayah Al-Jazīrah yang luas di bagian barat laut Baghdad, sejak dahulu dihuni oleh pengembara Suku Badui, namun hanya sedikit dari orang-orang ini yang tetap tinggal di Irak. Gaya hidup lain yang terancam adalah gaya hidup penghuni rawa Syiah (Madan) dari Irak selatan. Mereka secara tradisional telah tinggal di tempat tinggal buluh yang dibangun di atas fondasi kayu semak atau pasir, tetapi kerusakan yang terjadi pada rawa-rawa di tahun 1990-an sebagian besar telah merusak cara hidup mereka. Beras, ikan, dan sisa makanan yang bisa dimakan telah menjadi makanan pokok, ditambah dengan produk dari kerbau. https://www.mustangcontracting.com/

Permukiman Perkotaan

Lebih dari dua pertiga penduduk Irak adalah penduduk perkotaan, dan hampir dua perlima dari mereka terkonsentrasi di lima kota terbesar: Baghdad, Basra, Mosul, Erbil, dan Al-Sulaymāniyyah. Ada juga banyak kota kecil, banyak di antaranya merupakan pusat pasar, ibu kota provinsi, atau markas kabupaten / kota yang lebih kecil. Upaya untuk merangsang pertumbuhan kota-kota kecil tertentu hanya sedikit berhasil, dan upaya pemerintah untuk membendung gelombang orang yang meninggalkan daerah pedesaan, melalui reformasi pertanian dan tindakan lainnya, sebagian besar gagal.

Baghdad

Untuk berbagai alasan, migran pedesaan telah sangat tertarik Baghdad, negara politik, ekonomi, dan komunikasi hub. Pertama, untuk meminimalkan bahaya kerusuhan di ibu kota,

rezim Baʿath di samping berbagai tindakan pengamanan melakukan upaya khusus untuk menjaga tingkat minimal layanan publik, bahkan di lingkungan termiskin. 

Ini terutama penting setelahPBB memberlakukan perpanjanganembargo perdagangan Irak sebagai tanggapan atas invasi Irak ke Kuwait pada tahun 1990, membuat penjatahan pangan menjadi lebih penting daripada sebelumnya. 

Mendistribusikan jatah lebih efisien di daerah ibu kota. Kedua, peluang kerja biasanya lebih baik di Baghdad daripada di kota lain. Ini benar pada awal tahun 1930-an, ketika para migran mulai pindah ke kota. 

Sejak saat itu, orang Arab Syiah dari selatan telah menjadi kelompok migran terbesar di kota, sebuah tren yang meningkat selama Perang Iran-Irak.karena banyak pengungsi melarikan diri dari zona perang selatan. 

Upaya untuk membatasi arus masuk ini, dan bahkan untuk membalikkannya, hanya menemui sedikit keberhasilan, dan, pada awal abad ke-21, orang Arab Syiah mewakili mayoritas di ibu kota. Kediaman Syiah Arab Al-Thawrah (“Revolusi”)

yang malang dikenal secara informal sejak tahun 2003 sebagai Kota ḥadr setelah MuṢammad Ṣādiq al-Ṣadr, seorang ulama Syiah yang terbunuh sendirian menampung lebih dari satu juta orang. 

Sebelum Perang Irak, banyak lingkungan Baghdad yang terdiri dari campuran warga Sunni dan Syiah. Lingkungan ini menjadi homogen ketika penduduk pindah ke daerah yang lebih aman di tengah pertumpahan darah sektarian yang memuncak sekitar tahun 2006.

Diperkirakan seperlima dari penduduk negara itu tinggal di gubernur Baghdad, hampir semuanya di kota itu sendiri.

Bukan kebetulan bahwa pendahulu Baghdad yang terkenal, Babilonia dan ibu kota Sāsānian, Ctesiphon, berada di wilayah umum yang sama. Bagdad, sendiri kota legenda, terletak di jantung daerah yang telah lama menjadi kawasan pertanian yang kaya,

dan kota modern ini adalah ibu kota perdagangan, manufaktur, dan jasa Irak yang tak terbantahkan. Pertumbuhannya, bagaimanapun, telah membutuhkan proyek yang mahal, termasuk skema pencegahan banjir yang rumit yang diselesaikan sebagian besar pada 1950-an,

menghidupkan kembali ratusan ribu penduduk kota kumuh yang kumuh (ṣarīfah) pada 1960-an (dan, dalam skala yang jauh lebih kecil, di 1979–80), dan pembangunan proyek air dan saluran pembuangan rumah tangga utama. 

Kota itu rusak selama keduanyaPerang Teluk Persia dan Perang Irak membutuhkan rekonstruksi besar-besaran dari semua bagian infrastruktur.

Pusat Regional

Basra, di tepi barat Shaṭṭ al-ʿArab dan sebelumnya pelabuhan utama Irak, adalah pusat sektor minyak bumi selatan dan pusat budidaya kurma negara itu. Salah satu kota besar dalam sejarah dan warisan Islam, kota ini rusak parah dan sebagian besar penduduknya berkurang selama Perang Iran-Irak dan, meskipun sebagian dibangun kembali setelah konflik itu, kembali menderita selama Perang Teluk Persia dan pertempuran berikutnya antara pemberontak Syiah dan pasukan pemerintah. Banyak infrastruktur kota (saluran air limbah dan air minum serta fasilitas perawatan kesehatan) tetap dalam keadaan kacau, dengan hasil yang mengerikan bagi kesehatan masyarakat. Fungsi Basra sebagai pelabuhan diambil alih oleh Umm Qar, sebuah pelabuhan laut dalam kecil di teluk.

Pola Permukiman di Irak

Kota ketiga Irak, meskipun sekarang terbesar kedua dalam hal populasi, adalah Mosul, yang terletak di sungai Tigris dekat reruntuhan ibukota Asyur kuno Niniwe. Mosul adalah pusat lembah Tigris bagian atas, yang mengkhususkan diri dalam pemrosesan dan pemasaran produk pertanian dan hewan. Ini telah berkembang pesat, sebagian sebagai akibat dari masuknya pengungsi Kurdi yang melarikan diri dari penindasan pemerintah di Kurdistan Irak. Pada akhir tahun 1990-an, Mosul juga mengalami pengabaian pemerintah, dan, relatif terhadap Baghdad, infrastruktur dan fasilitas perawatan kesehatannya dalam kondisi yang buruk.…

Organisasi Dengan Posisi Terkuat Di Iran

Organisasi Dengan Posisi Terkuat Di Iran

Organisasi Dengan Posisi Terkuat Di Iran– Pengakuan resmi pemimpin kelompok militan Libanon, Hizbullah, Hassan Nasrallah, tentang Iran yang mendanai seluruh kegiatan milisi itu selama ini, merupakan yang pertama kali terjadi.

Selama ini, para pengamat internasional menyakini Iran di belakang milisi-milisi bersenjata di sejumlah negara di Timur Tengah yang saat ini bergelut dengan konflik kekuasaan termasuk melawan gempuran milisi ISIS. idn play

“Kami tidak punya proyek bisnis atau investasi melalui bank. Kami buka fakta anggaran Hizbullah, pendapatannya, pengeluarannya, segala sesuatu yang dimakan dan diminum, senjatanya dan roketnya, berasal dari Republik Islam Iran,” kata Nasrallah.

Nasrallah bermaksud mengejek sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Hizbullah yang dianggap tak berdampak appapun bagi milisi yang mendukung Iran. americandreamdrivein.com

Berikut 10 milisi pendukung Iran yang beroperasi baik di Irak, Libanon, Suriah, Afganistan. Selain memproklamirkan diri pendukung Iran, diduga kuat pendanaan dan persenjataan mereka didukung oleh Iran.

1. Hizbullah

Organisasi Dengan Posisi Terkuat Di Iran

Hizbullah (Partai Tuhan) merupakan organisasi politik, militer dan sosial Islam Syiah yang memiliki kekuatan di Libanon. Hizbullah mulai berdiri di awal 1980-an sebagai gerakan Syiah radikal yang bermarkas di Lembah Bekaa, Lebanon. Berdirinya gerakan ini dibantu oleh Iran ketika terjadi pendudukan Israel atas Lebanon.

Secara resmi, kelompok ini mengumumkan pembentukannya pada 1985 lewat sebuah surat terbuka yang mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan musuh prinsipil bagi Islam dan menyuarakan penghapusan Israel yang disebut-sebut menduduki tanah muslim.

Ketika Israel menarik diri dari Libanon di tahun 2000, Hizbullah menolak untuk melucuti persenjataanya dan malah melebarkan sayap militernya lewat Perlawanan Islam. Dalam beberapa hal, kapibilitasnya kini dianggap melebihi kekuatan tentara Libanon, persenjataan Hizbullah digunakan dalam perang melawan Israel pada 2006.

Kelompok ini dipercaya ada di balik pengeboman kantor kedutaan dan barak angkatan laut Amerika Serikat pada 1983. Pengeboman itu menyebabkan 259 orang Amerika dan 58 orang Perancis meninggal. Selain itu, kelompok ini juga dituduh melaksanakan serangkaian plot dan pembonan terhadap Yahudi dan Israel. Dengan sikapnya tersebut, Hizbullah dianggap sebagai organisasi teroris oleh negara-negara Barat, Semenanjung Arab, dan anggota Liga Arab.

Sejak 1983, telah terjadi dua kali pergantian sekretaris jenderal di Hizbullah. Sekretaris Jenderal pertama adalah Sheikh Sobhi Al-Tufayli yang menjabat dari 1983 hingga 1984. Kepemimpinan dilanjutkan oleh Abbas Al-Musawi sebelum akhirnya terbunuh pada tahun 1992. Sejak itu, kepemimpinan dipegang oleh Hassan Nasrallah hingga kini.

2. Kata’ib Hizbullah

Organisasi Dengan Posisi Terkuat Di Iran

Kata’ib Hizbullah, didirikan pada tahun 2003, merupakan salah satu organisasi paramiliter yang disokong oleh Iran. Kini organisasi ini aktif dalam memerangi Negara Islam Irak dan Suriah serta membantu dalam Perang Saudara Suriah.

Menurut Reuters, satu dari beberapa pemimpin senior dalam organisasi ini adalah Abu Mahdi al-Mohandes. Mohandes disebut sebagai representatif militer Iran yang paling berkuasa di Irak. Dari sebuah laman Facebook, Reuters pada 12 November 2014 mengutip bahwa Mohandes merupakan seorang insinyur yang mengenyam pendidikan di Basra. Ia juga pernah bergabung dengan Dawa, partai politik yang dilarang oleh Saddam Hussein.

Kata’ib Hizbullah merupakan milisi Irak yang paling tersembunyi, Departemen Pembendaharaan Amerika Serikat melabeli organisasi ini sebagai organisasi teroris.

3. Asa’ib Ahl al-Haq (sub-bagian : Liwa Kafil Zaynab)

Asa’ib Ahl al-Haq (AAH) atau seringkali disebut dengan Jaringan Khazali (Khazali Network), merupakan organisasi militan yang dibiayai oleh Iran, didirikan pada Januari 2006 oleh Qais al-Khazali sebagai pecahan dari Tentara Mahdi.

AAH sangat bergantung pada pembiayaan, pelatihan, dan bantuan logistik dari Iran dan kini berperan sebagai wakil Iran di Irak untuk mempromosikan kepentingan dan agenda Iran.

Kelompok ini diklaim bertanggungjawab atas 6.000 penyerangan terhadap militer Amerika Serikat. Satu di antaranya adalah serangan mematikan pada Maret 2007 yang menewaskan lima orang Amerika di Karbala.

Selain itu, pada 2007 juga AAH bertanggung jawab atas penculikan ahli komputer Inggris bernama Peter Moore dan empat pengawal pribadinya. Moore dibebaskan pada tahun 2009, sementara keempat pengawal pribadinya tewas dalam tahanan. Moore dibebaskan setelah terjadi pertukaran tahanan, yakni seorang pemimpin senior militan dibebaskan setelah dicurigai sebagai dalang penyerangan terhadap AS di tahun 2007.

4. Kata’ib Sayyid al-Shuhada (KSS)

Kata’ib Sayyid al-Shuhada (KSS) merupakan milisi Syiah Irak yang didirikan pada Februari 2013. Kelompok ini mempropagandakan tujuan untuk mempertahankan Mesjid Sayyidah Zaynab yang terletak di selatan Damaskus, Suriah. KSS dipimpin oleh Falah Hassan Jassim al-Harishawi sebagai suksesor dari Abu Mustafa al-Sheibani.

5. Harakat Al Nujaba

Harakat Hizballah al-Nujaba (HHN) merupakan  organisasi militan yang didirikan pada tahun 2013 oleh Sheikh Akram al-Ka’abi. Ka’abi membangun HNN dari elemen Hizbullah dan Asa’ib Ahl al-Haq, dua organisasi militan yang didukung oleh Iran. Seperti Asa’ib Ahl al-Haq dan Kata’ib Hizbullah, organisasi ini juga secara terbuka mengidentifikasi dirinya dengan Iran.

Al-Ka’abi terdaftar dalam daftar tuduhan teroris AS. Pemerintah AS mengatakan Ka’abi ada di balik serangkaian serangan mortir dan roket di zona internasional, atau zona hijau, yang berada di Baghdad pada awal 2008. Ka’abi juga membiayai serangan bom pinggir jalan dan perekrutan Tentara Mahdi.

Kelompok ini aktif dalam operasi melawan ISIS, satu di antaranya adalah operasi pembebasan Fallujah dari ISIS. Menurut Ka’abi, HHN juga berperan penting dalam memotong saluran komunikasi Samarra – Fallujah yang digunakan oleh tentara isis. HNN juga dikabarkan beroperasi untuk membantu Presiden Assad melawan pemberontak Suriah.

HNN disebut berhubungan dengan beberapa kelompok milisi lain seperti :

• Liwa Ammar Ibn Yasir, berbasis di Irak, ikut merebut Kota Aleppo dan ditemukan di kota-kota Syiah di utara Suriah.

• Liwa al-Hamad, diresmikan pada Juli 2013, aktifitasnya masih belum diketahui.

• Liwa al-Imam al-Hassan al-Mujtaba, berbasis di Damaskus dan berjuang di Ghouta Timur.

6. Badr Organization

The Badr Organization of Reconstruction and Development, biasa juga disebut sebagai Organisasi Badr. Organisasi ini didirikan pada 1983 oleh Hadi al-Amiri sebagai sayap militer dari partai politik Syiah terbesar di irak, yakni Supreme Council for the Islamic Revolution in Iraq (SCIRI). Organisasi ini dianggap sebagai “wakil tertua Iran di Irak”.

Pada periode 1983 hingga 2003, saat rezim Saddam Hussein berkuasa, SCIRI beroperasi dalam pengasingan. Pada periode ini, SCIRI menerima dukungan langsung dari Iran, termasuk pendanaan dan pelatihan dari Iranian Revolutionary Guarding Corps (IRGC).

Setelah kejatuhan Saddam pada tahun 2003, SCIRI kembali ke Irak. Pejabat militer AS meminta SCIRI untuk membubarkan Brigade Badr (nama lama dari Organisasi Badr); yang dilakukan SCIRI adalah mengganti namanya hingga jadi seperti sekarang dan Organisasi Badr tetap menjadi organisasi militan.

Organisasi ini pernah melakukan beberapa serangan, di antaranya :

Pada Juni 1996, sebuah bom menewasakan 19 prajurit Angkatan Udara AS. Dalam penyerangan ini, al-Amiri dianggap bertanggungjawab.

Pada 2004, menurut bocoran dari kabel Departemen Negeri tahun 2009, al-Amiri dicurigai memberikan perintah untuk menyerang 2000 kaum Sunni Irak dalam perang sekte pada periode 2004 hingga 2006. (2000 orang tewas, jumlah luka-luka tidak diketahui)

Pada 2006, ratusan warga Irak dianiaya oleh polisi yang bekerja di bawah Kementerian Dalam Negeri yang diawasi oleh SCIRI. John Pace, Kepala Dewan Hak Asasi Manusia PBB, menyatakan bahwa banyak dari polisi yang terlibat insiden tersebut merupakan anggota Organisasi Badr. (Ratusan tewas, jumlah luka-luka tidak diketahui),…

Daftar Fakta Menarik Di Negara Irak

Daftar Fakta Menarik Yang Ada Di Negara Irak

Daftar Fakta Menarik Yang Ada Di Negara Irak – Negara Irak adalah Negara di timur tengah, yang berbatasan dengan Kuwait dan arab Saudi di selatan, Yordania bagian barat, Suriah di barat laut, Turki di utara, dan Iran di timur.

Ada yang menarik di Negara Irak yang perlu kita ketahui lebih lanjut. Negara Irak mayoritas pemeluk agama islam. Masih ingatkah Anda Negara ini hampir berada di ujung kehancuran?Apa saja yang pernah Anda ketahui mengenai Negara yang satu ini? Ayo silah kan diingat- ingat kembali keunikan Negara satu ini. Inilah fakta menarik dari Negara Irak.

1. Tari hacha’a

Ternyata tari tradisional tidak hanya di Negara kita saja Indonesia. Negara Irak juga mengenal kebudayaan tari sudah ribuan tahun yang lalu. Tarian apa yang ada di Negara Irak? Inilah tarian hacha’a. Mungkin Anda masih asing dengan tarian yang satu ini. https://americandreamdrivein.com/

Daftar Fakta Menarik Di Negara Irak

Tarian hacha’a adalah salah satu model tari perut gerakannya ada banyak gerakan di leher, tangan ,dan sedikit gerakan pinggung. Ada hal unik dari tarian ini yaitu seorang penari wanita haruslah mempunyai rambut yang panjang karena gerakan pada tarian tersebut ada gerakan yang mengayunkan rambut mengikuti irama musik. idnplay

2. Makan dengan Cepat Dianggap Tidak Sopan

Di Negara Irak makan teralu cepat dianggap tidak sopan. Karena mungkin mereka menganggap bahwa makan yang terlalu cepat bisa mengganggu kesehatan.

Namun di sisi lain ada yang menganggap jika makan dengan cepat adalah bukti bahwa makanan yang sedangia makan enak dan sangat menikmati hidangan yang telah disajikannya. Ada benarnya juga persepsi dari masyarakat Irak bahwa kita tidak boleh makan dengan cepat karena alasan kesehatan juga.

3. Sifat Dermawan Orang Irak

Sifat unik yang dimiliki oleh masyarakat di Negara Irak yang akan membuat kita tercengang. Sifat dermawannya yang harus kita contoh dalam kehidupan sehari-hari. Jika ada seseorang yang memujibarang, barang tersebut milik salah seorang masyarakat Irak makan ia langsung meminta untuk mengambilnya.

Barang apapun itu pasti akan langsung diberikannya. Namun etika yang baik dari orang Irak ialah menghindari memuji barang milik orang lain. Sifat dermawan orang Irak yang bisa diambil sisi positifnya.

4. Tumbuhan endemik Irak (Glycyrrhiza glabra)

Di negara Irak terdapat tumbuhan endemik yang tidak kita jumpai di Negara-negara lainnya yaitu Glycyrrhiza glabra. Tumbuhan ini telah digunakan ribuan tahun lalu untuk ramuan kesehatan.

Dahulu para prajurit yang mengunyah tanaman ini digunakan untuk menghilangan rasa haus, hal tersebut dikarenakan tanaman ini mengandung air yang bisa menghilangkan rasa haus. Ada berbagai macam jenis olahan dari tanaman ini salah satunya dibuat permen.

5. Sepakbola Adalah Olahraga Paling Popular

Negara mana yang tidak suka olahraga sepakbola, akhir-akhir ini olahraga sepakbola menjadi olahraga paling populer di dunia. Peminatnyapun tidak hanya kaum laki- laki saja namun kaum perempuan juga banyak yang suka pada olahraga satu ini.

Di Negara Irak olahraga yang paling populer adalah sepakbola.Olahraga ini sudah berhasil menghipnotis semua orang tak mengenal kalangan manapun.Namun Irak juga menyukai olahraga lainnya yaitu seperti basket, tinju, angkat besi, menunggang kuda, dan pacuan kuda.

6. Warga Irak 97% Penganut Agama Islam

Negara irak mayoritas sekitar 97% pengikut islam. Di Negara ini orang islam diatur oleh aturan agama yang disebut lima rukun islam. Adapun kelima rukun islam tersebut adalah yang pertama shahadat yang isinya “tidak adaTuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah” ,kedua mendirikan sholat lima waktu setiap hari, ketiga membayar zakat atau bersedekah, keempat berpuasa di bulan ramadhan, dan yang kelima adalah melaksanakan ibadah haji ke Mekkah.

Semenjak Irak di invasi oleh Amerika serta sekutunya, mereka memberikan kekuasaan pada penganut Syiah dan sekarang Irak menjadi mayoritas Islam Syiah.

7. Cerita Tulisan Pertama di Dunia

Epic of Gilgamesh merupakan cerita tulisan pertama dunia yang menceritakan kisah petualangan salah seorang raja legendaris yang mempertahankan kota Irak.

Mungkin berangkat dari cerita yang ada dibatu ini Irak mendapat julukan sebagai negeri 1001 malam dengan cerita dongengnya yang terkenal seantero jagat raya.

8. Penemuan Paling Penting

Ternyata Negara Irak merupakan tempat kelahiran beberapa penemuan paling penting di dunia. Hal ini terlihat di beberapa penemuan yang sering kita jumpai di kehidupan sehari- hari kita. Penemuan tersebut salah satunya seperti penanda waktu mulai dari detik, menit, dan jam, roda tulisan, kalender akurat pertama, peta pertama, dan sekolahan pertama.

Ternyata meskipun Negara Irak merupakan Negara yang jarang diperbincangkan ternyata Negara Irak juga menyimpan banyak penemuan penting.

9. Sungai Menjadi Sumber Air Utama

Sungai apa saja yang ada di Negara Irak? Ayo silahkan diingat-ingat dulu pelajaran waktu sekolah dasar atau di sekolah menengah pertama dulu. Ternyata Negara Irak mempunya dua sungai yang menjadi sumber air utama selama ribuan tahun lamanya sungai tersebut adalah sungai Tigris dan Eufrat.

Sungai Trigis lebih banyak air dikarenakan mendapat tambahan dari aliran- aliran air lain meskipun ukurannya yang lebih pendek dibandingkan dengan sungai Eufrat.

10. Negara Yang Berada Diujung Kehancuran

Daftar Fakta Menarik Di Negara Irak

Negara Irak menjadi nomor dua yang menjadisalahsatu Negara yang berada di ujung kehancuran. Hal ini dikarenakan pasukan dari pemerintah Amerika Serikat menginvasi Negara Irak pada tahun 2003. Dengan berbagai alasan dari Negara Amerika Serikat untuk menyelamatkan sistem dekorasi dari rezim Saddam Hussein.

Konflik pun mulai reda namun masih banyak terjadi beberapa aksi kekerasan, sebanyak 3 juta masyarakatnya telah mengungsi keluar Irak,  sebanyak 22,9% masyarakat masih hidup di garis kemiskinan, 78% masih menjalani pendidikan, dan 17,5% adalah pengangguran. Hal ini menjadi masalah yang sangat serius di Negara Irans.

11. Wanita Irak Mulai Tinggalkan Kehidupan Publik

Lima wanita terkenal telah tewas di Irak sejak Agustus. Pada 27 September, Fares ditembak di Baghdad ketika sedang berada di dalam mobilnya, oleh pengendara yang tidak dikenal. Dua hari sebelumnya, aktivis hak asasi manusia Soad al-Ali ditembak oleh pria tak dikenal saat dia memasuki mobilnya di Basra, sebuah wilayah yang mengalami protes anti-pemerintah besar-besaran bulan ini. Pada bulan Agustus, dua pakar kecantikan, Rafeef al-Yaseri dan Rasha al-Hassan, juga meninggal dalam keadaan yang tidak dapat dijelaskan di rumah mereka.

Meskipun angka tersebut terlihat kecil bila dibandingkan dengan kekerasan rutin yang mengguncang negara yang sedang dilanda konflik tersebut, pembunuhan ini aktivis mengatakan sesuai dengan pola.

“Semua perempuan yang memasuki kehidupan publik menjadi target,” kata Hanaa Edwar, seorang aktivis Hak Asasi Perempuan yang berbasis di Baghdad, kepada Buzzfeed News. “Fares memiliki hingga 2 juta pengikut. Semua perempuan yang terbunuh merupakan perempuan-perempuan yang tegar, ambisius, dan memiliki kepribadian yang kuat.”

Sebagai akibatnya, kata Edward, banyak wanita Irak yang mengundurkan diri dari kehidupan publik.…

Makanan Masyarakat Irak Terpopuler Saat Ini

Makanan Masyarakat Irak Terpopuler Saat Ini – Percaya atau tidak, Masakan Irak, juga disebut Masakan Mesopotamia, berasal dari 10.000 tahun yang lalu, pada masa peradaban pra-Islam termasuk Sumeria, Babel, dan Asyur. Tablet kuno telah digali berisi resep yang dimasak di kuil selama festival keagamaan mereka. Namun, kemudian, ada juga pengaruh lain seperti Kurdi (mis. Dari Kurdistan), Turki, dan Yahudi. Berikut adalah daftar hidangan representatif dari masakan Irak yang pasti merencanakan Anda untuk merencanakan liburan ke Irak.

  • Biryani Irak – Hidangan Beras & Daging Tradisional

Apa itu: Ini adalah versi Irak dari Biryani yang populer – nasi yang dimasak lambat dengan daging – yang juga populer di banyak negara Islam Timur Tengah dan tempat-tempat lain di seluruh dunia dengan populasi Muslim. Hidangan utama makan siang / makan malam yang sangat tua ini dimasak dalam gaya Irak eksklusif, dan merupakan menu umum untuk acara-acara seperti Idul Fitri atau pesta pernikahan lokal. poker 99

Seperti apa rasanya: Penggunaan banyak esensi, rempah-rempah, dan rasa, bersama dengan nasi dan daging yang beraroma memberi rasa yang menakjubkan. www.americannamedaycalendar.com

Makanan Masyarakat Irak Terpopuler1
  • Bamia – Daging Rebus Khas dengan Okra

Apa itu: Terutama dimasak dengan domba dan berbagai bumbu, ini juga merupakan hidangan asli yang populer dari Irak.

Seperti apa rasanya: Kombinasi langka okra hijau dengan daging merah memberikan rasa yang unik.

  • Timman Ou Keema – Daging Giling

Apa itu: Meskipun kheema (qeema) adalah hidangan daging cincang yang sangat umum di berbagai belahan dunia, terutama Timur Tengah dan anak benua India, gaya memasak keema dari Irak sangat berbeda dari yang lain.

Seperti apa rasanya: Baik dalam variasi, daging atau pasta daging yang dicincang kasar bercampur sempurna dengan rasa buncis (Bengal gram) dan kuah pedas yang kental, memberi Anda pengalaman bersantap yang sangat memuaskan.

  • Kuba – Pembuka Daging Patty Goreng

Apa itu: Dikenal dengan nama yang berbeda seperti kibbe, kebbah, kubbeh, kubbah atau kubbi, ini pada dasarnya adalah patty goreng yang terbuat dari daging domba dan berbagai bumbu. Bentuk patty dapat bervariasi dari bentuk torpedo asli, dan dapat direbus, dipanggang, atau diisi. Namun, versi mentah dianggap yang paling enak.

Seperti apa rasanya: Tergantung pada gaya memasak dan bahan atau jenis daging yang digunakan, termasuk daging sapi tanpa lemak, domba, kambing, dan daging unta. Kuba goreng yang rasanya berbeda dari kuah rebus, sedangkan kubas yang terbuat dari daging unta berbeda dari yang dibuat dengan daging kambing.

  • Kebab Irak – Daging Panggang dengan Bumbu

Apa itu: Kebab tidak perlu pengenalan lebih lanjut, meskipun kebab Irak bervariasi dalam rasa dan perasa dari kebab lainnya. Ini juga merupakan makanan jalanan yang populer, yang dibuat terutama dari daging domba, daging kambing atau daging merah lainnya (namun, Anda juga dapat memilih versi vegetarian).

Seperti apa rasanya: Daging yang diasinkan, ditambah dengan rempah-rempah Mideastern eksklusif, memiliki tekstur yang sangat lembut dan rasa yang halus setelah dimasak perlahan di atas api terbuka.

  • Tashreeb – Roti – & – Hidangan Sarapan Sup Daging

Apa itu: Ini lagi-lagi menu daging. Hidangan berbasis sup disiapkan dengan buncis dan ayam atau domba, dan dimakan dengan roti yang disebut ‘nan’, yang dirobek menjadi beberapa bagian, sedangkan sup daging dituangkan di atasnya dalam mangkuk.

Seperti apa rasanya: Nan lembut dan sup pedas, sering dimasak dengan tomat, adalah daya tarik utama dari hidangan lezat ini.

  • Masgouf – Hidangan Ikan Bbq Asli (Hidangan Nasional dari Irak)

Apa itu: Hidangan ikan bakar Mesopotamia tua, ikan air tawar yang dipotong dari sungai Tigris direndam dengan kulitnya, dan kemudian dipanggang dengan api kecil selama berjam-jam.

Seperti apa rasanya: Daging ikan yang lembut, dibumbui dengan minyak zaitun, garam, asam, dan kunyit menghasilkan rasa yang pasti Anda sukai dan ingat.

  • Quzi – Stuffed Whole Lamb Roast (Hidangan Nasional dari Irak)

Apa itu: Disebut juga ‘Qoozi’, ‘Quozi’, ‘Ghozi’, atau ‘Khouzi’, ini adalah domba panggang yang diisi dengan nasi, sayuran, kacang-kacangan dan rempah-rempah, dan dimasak dengan api yang sangat rendah di atas air yang terendam atau tutup oven.

Rasanya seperti apa: Penggunaan arang memberikan rasa smoky pada hidangan ini. Selain itu, nasi dan sayuran yang wangi berkontribusi pada rasanya yang unik.

  • Dolma – Sayuran Isi Daging (Hidangan Nasional dari Irak)

Apa itu: Dolma dianggap sebagai Hidangan Nasional Irak. Ini pada dasarnya adalah keluarga hidangan sayuran isi, dengan daging terutama digunakan untuk tujuan itu. Contoh dolma adalah ‘Dolma Mahshi’, yang berarti bawang isi, yang merupakan salah satu makanan dolma paling terkenal di negara ini.

Seperti apa rasanya: Tidak perlu menyebutkan betapa luar biasa rasa campuran daging dan sayuran yang dibumbui dengan berbagai rempah, rempah, dan aroma lainnya.

  • Kanafeh – Hidangan Pencuci Mulut Populer

Apa itu: Ini adalah makanan penutup kue yang dapat memiliki empat variasi dalam gaya memasak, yaitu. baik, kasar, bercampur dan dipilin. Kanafeh dapat disajikan setelah makan dan semakin populer di bagian Timur Tengah lainnya.

Seperti apa rasanya: Rasa luar biasa dari keju air garam putih (‘Nabulsi’) dan air mawar, dikombinasikan dengan sirup berbahan dasar gula di mana pastry direndam, akan memiliki efek tahan lama bahkan beberapa jam setelah makan!

  • Masgouf

Mudah salah satu hidangan Irak yang paling dikenal, ini adalah ikan bakar lambat terkenal karena cara Irak memanggangnya berdiri menyamping dan membiarkan ikan memasak dalam api dan asap dari samping. Setelah selesai, sejumlah besar rempah-rempah sumac yang lezat, biji delima segar, dan lemon dituangkan di atasnya.

  • Quzi

Seekor domba lamban panggang dan diisi, ini selalu salah satu hidangan yang paling dicintai di setiap acara perayaan Irak atau pertemuan keluarga. Mengambil hampir sepanjang hari untuk memperlambat daging panggang, domba diisi dengan nasi aromatik dan dibumbui, sayuran, dan kacang-kacangan. Hasilnya benar-benar keluar dari dunia ini!

  • Tepsi Baytinjan

Hidangan ini adalah salah satu yang paling populer, dengan setiap rumah tangga memiliki cara unik untuk membuatnya. Semacam hidangan casserole, tepsi baytinjan terdiri dari terong goreng rasa dibungkus bakso kecil berbumbu, semua dipanggang dalam saus berbasis tomat yang lezat.

Makanan Masyarakat Irak Terpopuler
  • Margat Albamiya

Klasik ini adalah salah satu kebutuhan pokok paling umum di setiap rumah tangga Irak. Campuran okra yang dipanggang sempurna dan daging domba atau sapi yang lembut dalam rebusan berbasis tomat yang dibumbui, tekstur dan rasa hidangan ini hanya dapat digambarkan sebagai benar-benar sempurna.

  • Margat Qeema

Hidangan Irak yang terkenal banyak disajikan selama liburan keagamaan atau ketika sebuah masjid menyajikan makanan, ini adalah hidangan berbasis saus yang terbuat dari daging cincang halus, lentil, kulit jeruk nipis, dan banyak rempah-rempah lainnya semua dimakan dengan sisi nasi hangat. Dengan tampilan oranye-coklatnya yang berwarna cerah dan tekstur yang sempurna, marge qeema bisa membuat ketagihan!

Demikian informasi yang dapat kami infokan! Terimakasih sudah membaca!…

Budaya Masyarakat Yang Terdapat Di Negara Irak

Budaya Masyarakat Yang Terdapat Di Negara Irak – Irak memiliki salah satu sejarah budaya tertua tertua. Irak adalah tempat peradaban Mesopotamia Kuno berada, yang warisannya terus memengaruhi dan membentuk peradaban Dunia Lama.

Secara budaya, Irak memiliki warisan yang sangat panjang dan kaya. Negara ini terkenal karena para penyairnya dan pelukis serta pematungnya termasuk yang terbaik di dunia Arab, beberapa di antaranya berkelas dunia.

Irak dikenal memproduksi kerajinan tangan, termasuk karpet dan karpet. Arsitektur Irak terlihat di kota besar Baghdad yang luas, di mana pembangunannya sebagian besar baru, dengan beberapa pulau bangunan tua yang indah dan kompleks, dan di tempat lain di ribuan situs kuno dan modern di seluruh Irak. https://www.americannamedaycalendar.com/

Tidak seperti banyak negara Arab, Irak merangkul dan merayakan pencapaian masa lalunya di masa pra-Islam. Apa yang sekarang Irak dulunya tempat lahirnya Peradaban di Mesopotamia Kuno dan budaya Sumer, di mana tulisan dan roda diciptakan. [Rujukan?] Pada abad ke-8 dan ke-9, Khalifah Abbasiyah Islam memimpin apa yang saat itu merupakan salah satu peradaban terkaya di dunia. poker99

Budaya Masyarakat Negara Irak1

Sementara proyeksi film pertama Irak berlangsung pada tahun 1909, bioskop tidak benar-benar dianggap sebagai kegiatan budaya atau hiburan sampai tahun 1920-an. Bioskop pertama, seperti bioskop al-Zawra yang terkenal tentang jalan raya ramai di Baghdad al-Rashid, kebanyakan memutar film bisu Amerika untuk warga negara Inggris.

Pada 1940-an di bawah pemerintahan Raja Faisal II Irak, sebuah sinema Irak yang sesungguhnya dimulai. Didukung oleh pemodal Inggris dan Prancis, perusahaan produksi film memantapkan diri di Baghdad. Studio Baghdad didirikan pada tahun 1948, tetapi segera pecah ketika ketegangan antara pendiri Arab dan Yahudi berkobar. Sebagian besar, produk itu murni komersial, roman yang lembut dengan banyak nyanyian dan tarian yang sering dipasang di desa-desa kecil. Studio World of Arts (Dunyat Alfann), yang didirikan oleh para aktor, meraih tarif yang lebih serius. Pada tahun 1955, mereka memproduksi Fitna wa Hassan karya Haidar Al-Omar, yang menceritakan kembali Romeo dan Juliet, yang mendapat perhatian internasional. Tetapi sebagian besar, aturan kuat negara tidak mengecilkan film yang relevan secara sosial.

Pada tahun 1959 ketika pemerintahan Raja Faisel II digulingkan, organisasi Teater dan Teater Umum muncul dengan tujuan mempromosikan tujuan politik rezim baru baik dalam film dokumenter dan fitur. Biasanya adalah film dokumenter seperti Proyek Al Maghishi 1969, yang memamerkan kampanye irigasi pemerintah dan Pernikahan 1967 A di Surga, yang merayakan angkatan udara dan sistem senjata mereka. Revolusi 1968 yang menempatkan partai Ba’ath berkuasa semakin memperkuat kontrol pemerintah atas bahan film, dan kebutuhan negara untuk membuat semua film memvalidasi kekuatannya.

Naiknya Saddam Hussein ke tampuk kekuasaan pada tahun 1979 mendorong bioskop Irak ke arah yang sedikit berbeda. Menguras sumber daya nasional dari perang Irak-Iran 1980 membuat produksi film terhenti. Beberapa film yang diproduksi terutama bermaksud memuliakan sejarah mitos Irak atau merayakan pemerintahan Hussein. Pada tahun 1981, pemerintah menugaskan pembuat film Mesir Salah Abouseif untuk menjadikan Al-Qadisiya, sebuah periode epik yang menceritakan kemenangan bangsa Arab atas Persia pada tahun 636 Masehi. Demikian juga melodramatik Mohamed Shukri Jameel, Pertanyaan Hebat (al-Mas ‘Ala Al-Kubra) melayangkan aktor Inggris Oliver Reed sebagai Letnan Kolonel Gerard Leachman yang kejam yang terbunuh dalam revolusi Irak tahun 1920.

Pada tahun 1980, Hussein mempromosikan mitologinya sendiri dengan epik otobiografi 6 jam The Long Days (al-Ayyam al-tawila), kisah partisipasi Hussein di tahun 1958 yang gagal dalam upaya pembunuhan terhadap Perdana Menteri Abd al-Karim Qasim, dan kepahlawanannya berikutnya melarikan diri kembali ke Tikrit. Film ini diedit dan sebagian disutradarai oleh Terence Young, sutradara Inggris yang membuat namanya memperkuat film-film James Bond awal, Dr. No and Thunderball (film). Hussein diperankan oleh Saddam Kamel, seorang sepupu dan menantu Hussein, yang pada akhirnya melarikan diri dari sang diktator dan dibunuh pada tahun 1996.

Setelah Irak memulai serangan terhadap Kuwait, sanksi Irak membuat pembuatan film menjadi tidak mungkin di negara itu, meskipun generasi baru pembuat film menjadi hidup di Baghdad

  • Literatur

Sastra Irak, dan telah, sangat ditandai oleh sejarah politik Irak.

Pada akhir tahun 1970-an, periode kebangkitan ekonomi, para penulis terkemuka di Irak diberi apartemen dan mobil oleh pemerintah Saddam Hussein, dan dijamin setidaknya satu publikasi per tahun. Sebagai gantinya, literatur diharapkan untuk mengekspresikan dan menggalang dukungan untuk Partai Ba’ath yang berkuasa. Perang Iran-Irak (1980-1988) memicu permintaan literatur patriotik, tetapi juga mendorong sejumlah penulis untuk memilih pengasingan. Menurut Najem Wali, selama periode ini, “[e] ven mereka yang memilih untuk berhenti menulis melihat diri mereka dipaksa untuk menulis sesuatu yang tidak membuat marah diktator, karena bahkan diam dianggap sebagai kejahatan.”

Sejak akhir 1980-an dan seterusnya, literatur pengasingan Irak berkembang bersama para penulis yang “penolakan terhadap ideologi dominan dan [yang] menentang perang di Irak memaksa mereka untuk merumuskan ‘realisme mentah yang brutal’ yang ditandai dengan rasa modernitas yang mengejutkan” (N. Wali ).

Sastra Irak akhir abad ke-20 telah ditandai oleh penulis seperti Saadi Youssef, Fadhil Al-Azzawi, Mushin Al-Ramli, Salah Al-Hamdani, Abdul Rahman Majeed al-Rubaie dan Sherko Fatah.

  • Olahraga

Sepak bola adalah olahraga paling terkenal di Irak. Tim sepak bola nasional Irak adalah AFC Champions Cup Asia 2007 setelah mengalahkan Arab Saudi di final, yang diadakan di Jakarta, Indonesia. Pada 2006, Irak mencapai final sepakbola Asian Games 2006 di Doha, Qatar, setelah mengalahkan mantan semifinalis Piala Dunia FIFA Korea Selatan dan akhirnya menjadi runner-up, memenangkan perak. Turnamen sepak bola di Olimpiade Musim Panas 2004 di Athena, Yunani, melihat Irak selesai di tempat keempat, dengan tim sepak bola nasional Italia mengklaim perunggu dari satu gol.

Asosiasi Sepak Bola Irak adalah badan sepak bola yang mengatur di Irak, mengendalikan tim sepak bola nasional Irak dan Liga Super Irak (juga dikenal sebagai Dawri Al-Nokba). Didirikan pada tahun 1948, dan telah menjadi anggota FIFA sejak 1950, dan Konfederasi Sepak Bola Asia sejak 1971.

Al-Shorta (Klub Polisi) dianggap sebagai klub terbesar dalam sejarah Irak, setelah memenangkan liga pada 2012–13 dan 2013–14 dan mereka juga memiliki gelar Liga Champions Arab atas nama mereka yang mereka menangkan pada 1982. Besar lainnya klub termasuk Al-Quwa Al-Jawiya, Al-Zawraa, Erbil SC, Duhok SC, Al Talaba dan Najaf FC. Bola basket, berenang, angkat besi, binaraga, tinju, kickboxing, dan tenis juga merupakan olahraga yang populer.

Asosiasi Sepak Bola Irak (Bahasa Arab: الاتحاد العراقي لكرة القدم) adalah badan sepak bola yang mengatur di Irak, mengendalikan tim sepak bola nasional Irak dan Liga Super Irak (juga dikenal sebagai Dawri Al-Nokba). Didirikan pada tahun 1948, dan telah menjadi anggota FIFA sejak 1950, dan Konfederasi Sepak Bola Asia sejak 1971.

  • Masakan

Masakan Irak atau masakan Mesopotamia memiliki sejarah panjang sekitar 10.000 tahun – untuk bangsa Sumeria, Babilonia, Asyur, dan Persia Kuno. Tablet yang ditemukan di reruntuhan kuno di Irak menunjukkan resep yang disiapkan di kuil-kuil selama festival keagamaan – buku masak pertama di dunia. Irak kuno, atau Mesopotamia, adalah rumah bagi peradaban yang canggih dan sangat maju, di semua bidang pengetahuan – termasuk seni kuliner. Namun, itu di Zaman Keemasan Islam ketika Baghdad adalah ibukota kekhalifahan Abbasiyah bahwa dapur Irak mencapai puncaknya. Saat ini, masakan Irak mencerminkan warisan yang kaya ini, serta pengaruh kuat dari tradisi kuliner tetangga Persia, Turki, dan wilayah Suriah.

Budaya Masyarakat Negara Irak

Beberapa hidangan populer termasuk Kebab (sering direndam dengan bawang putih, lemon, dan rempah-rempah, kemudian dipanggang), Gauss (bungkus sandwich daging panggang, mirip dengan kebab Döner), Bamieh (daging domba, okra, dan sup tomat), Quzi (domba dengan nasi, almond, kismis, dan rempah-rempah), dan salad di pita, Kubbah (daging cincang dengan gandum bulghur, atau nasi dan rempah-rempah), Masgûf (ikan bakar dengan lada dan asam), dan Maqluba (nasi, domba, tomat, dan terong) hidangan). Hidangan sayur isi seperti Dolma dan Mahshi juga populer.

Irak kontemporer mencerminkan pembagian alami yang sama dengan Mesopotamia kuno, yang terdiri dari Asyur di dataran tinggi utara yang gersang dan Babilonia di dataran aluvial selatan. Al-Jazira (Asyur kuno) menumbuhkan gandum dan tanaman yang membutuhkan musim dingin seperti apel dan buah-buahan batu. Al-Irāq (Irak, Babylonia kuno) menanam padi dan jelai, buah jeruk, dan bertanggung jawab atas posisi Irak sebagai penghasil kurma terbesar di dunia.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan! Terimakasih sudah membaca berita di website kami!…

Inilah Tahun Baru Masyarakat Dalam Negara Irak

Inilah Tahun Baru Masyarakat Dalam Negara Irak – Minggu ini, beberapa komunitas di seluruh dunia merayakan Akitu, perayaan Tahun Baru dalam kalender Asiria-Babilonia. Di Provinsi Duhok utara Irak, ribuan orang Asyur, Kasdim, dan Syria, yang merayakan acara ini telah berkumpul bersama masyarakat Irak dan negara-negara tetangga untuk berpartisipasi dalam perayaan tahunan.

“Saya datang dari Baghdad, bersama keluarga dan teman saya. Para selebritas tidak hanya datang dari Baghdad tetapi juga seluruh provinsi Irak, ”kata salah satu peserta perayaan. “Delegasi dari luar negeri berpartisipasi dan merayakan Tahun Baru Babilonia Asyur.” pokerasia

Menurut beberapa peneliti, Akitu, kata “awal” dalam bahasa Sumeria kuno, pertama kali dirayakan pada milenium ketiga SM dan telah diamati sejak saat itu. www.mrchensjackson.com

Sementara mayoritas Asyur di seluruh dunia sekarang mengikuti iman Kristen, mereka terus merayakan warisan budaya Asyur mereka.

Tahun Baru Masyarakat Irak1

“Kami menghidupkan kembali peradaban Irak asli dengan kehadiran komponen asli Irak,” kata peserta lain.

Sejak invasi AS pada tahun 2003, jumlah orang Kristen Asyur di Irak telah menurun secara signifikan. Menurut beberapa anggota masyarakat, sebelum invasi, setidaknya setengah juta orang Assyria tinggal di Irak sendirian. Namun, karena ancaman, meningkatnya diskriminasi, dan kebencian, banyak orang Asiria beremigrasi ke Eropa dan AS. Lebih jauh lagi, kebangkitan ISIS pada tahun 2014 dan penganiayaan serta pemindahan paksa orang-orang Kristen telah menyebabkan ribuan orang meninggalkan negara itu.

Sementara tindakan ini tidak menghalangi komunitas ini untuk merayakan warisan budaya mereka, banyak aktivis mengatakan bahwa pihak berwenang perlu terus mendukung dan melindungi komunitas Irak Asiria.

Sejak kekalahan ISIS di Irak pada bulan Desember 2017, masyarakat sipil dan organisasi non-pemerintah telah berusaha untuk memperbaiki hubungan dan mempromosikan rekonsiliasi nasional antara berbagai komunitas di Irak.

Dengan keamanan dan stabilitas akhirnya kembali ke negara itu, Pemerintah Irak harus berupaya untuk mendukung semua komunitas dan kelompok etnis-agama di Irak untuk menegaskan kembali sejarah negara itu sebagai “tempat lahirnya peradaban”.

Hari Tahun Baru adalah hari pertama tahun itu, dalam kalender Gregorian, dan jatuh tepat satu minggu setelah Hari Natal tahun sebelumnya.

Hari Tahun Baru adalah hari libur umum di semua negara yang mematuhi kalender Gregorian, dengan pengecualian Israel. Ini menjadikannya hari libur umum yang paling banyak diamati di dunia.

Beberapa negara juga mungkin memiliki 2 Januari sebagai hari libur Tahun Baru tambahan.

Negara-negara yang masih menggunakan Kalender Julian merayakan Hari Tahun Baru pada 14 Januari.

Ini secara tradisional dirayakan dengan pertunjukan kembang api di seluruh dunia pada pukul 00:00 di zona waktu setempat.

Sejarah Hari Tahun Baru

Hari Tahun Baru awalnya diamati pada tanggal 15 Maret di Kalender Romawi yang lama. Ketika Januari dan Februari ditambahkan selama salah satu dari banyak upaya untuk membersihkan kalender, mereka sebenarnya ditambahkan pada akhir tahun.

Awal tahun ini ditetapkan pada 1 Januari di 153 SM, oleh dua konsul Romawi. Bulan itu bernama Janus setelah nama dewa pintu dan gerbang Romawi. Janus memiliki dua wajah, satu menghadap ke depan dan satu menoleh ke belakang, nama yang pas untuk bulan itu di awal tahun.

Selama Abad Pertengahan, sejumlah tanggal Kristen yang berbeda digunakan untuk menandai Tahun Baru, meskipun kalender sering terus menampilkan bulan dalam kolom berjalan dari Januari hingga Desember dengan cara Romawi.

Untuk beberapa bagian Eropa, Hari Tahun Baru ditentukan oleh Paskah, yang berarti tanggal Hari Tahun Baru yang berbeda setiap tahun.

  • Resolusi tahun baru

Banyak orang mengambil kesempatan tahun baru untuk membuat resolusi. Menurut sebuah survei oleh ComRes, resolusi Tahun Baru yang paling umum termasuk berolahraga lebih banyak (38%), menurunkan berat badan (33%) dan makan lebih sehat (32%).

Tradisi menetapkan resolusi Tahun Baru dimulai sekitar 4.000 tahun yang lalu dengan orang Babilonia kuno, meskipun bagi mereka tahun itu dimulai bukan pada bulan Januari tetapi pada pertengahan Maret di bulan pertama setelah ekuinoks musim semi. Menurut sejarawan, mengembalikan rake berkarat yang Anda pinjam dari tetangga Anda adalah yang teratas dalam daftar resolusi Babel, bersama dengan janji abadi untuk melunasi hutang.

Selain festival dan tradisi berbasis Islam, hari libur Irak juga mencakup sejumlah acara budaya dan perayaan keagamaan. Perayaan Natal dinikmati oleh populasi kecil Kristen yang tetap tinggal di negara itu setelah Perang Irak 2003, sementara seni dan bentuk ekspresi lainnya diamati secara luas di seluruh negeri.

  • Tahun Baru Asyur

Tahun Baru Asyur berlangsung setiap tahun pada tanggal 1 April di semua negara di mana orang Asyur tinggal. Ditandai oleh perayaan, hari itu dirayakan dengan parade panjang dengan pakaian berwarna-warni dan kostum kuno. Siswa, pejabat, pria, dan wanita sama-sama bergabung dalam pesta, menari di jalanan dan taman selama berjam-jam. Sama seperti bagian dunia lainnya, orang Irak juga merayakan kalender Georgia Tahun Baru pada 1 Januari.

  • Festival Film Pendek Irak

Didirikan pada tahun 2005, Festival Film Pendek Irak merayakan film-film yang dibuat oleh dan untuk rakyat Irak. Serangkaian film pendek ditampilkan dalam bahasa Arab atau bahasa Kurdi di seluruh Baghdad. Acara ini diadakan 1 Agustus hingga 30 September.

  • Festival Internasional Babel

Diadakan setahun sekali, Babylon International Festival mencakup semua aspek seni dan musik. Acara ini mewakili berbagai budaya dan peradaban, merayakan sains dan budaya melalui ansambel cerita rakyat, menyanyi, musik, pertunjukan panggung, seminar, lokakarya, dan kegiatan lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk melestarikan tradisi kuno dengan mewariskannya kepada generasi muda. Acara tahunan berlangsung 22 September hingga 1 Oktober.

Tahun Baru Masyarakat Irak
  • Hari Natal

Hari Natal (25 Desember) dirayakan secara berbeda di Irak daripada di barat, diamati oleh beberapa orang Kristen yang tersisa di negara itu. Hari itu ditandai dengan pembacaan seremonial kisah kelahiran dari Alkitab Arab. Selama membaca, anggota keluarga memegang lilin yang menyala ketika mereka mendengarkan, dan begitu cerita selesai, api unggun dinyalakan menggunakan lilin dan tumpukan duri kering di halaman, yang melambangkan masa depan rumah tangga di tahun mendatang. Setelah duri berubah menjadi abu, anggota keluarga melompati sisa-sisa dan membuat permohonan. Layanan keagamaan juga diadakan di gereja-gereja lokal, diikuti oleh prosesi.

  • Liburan Sejarah

Sepanjang tahun, rakyat Irak merayakan tonggak bersejarah seperti Hari Tentara (6 Januari), Hari Pembebasan Baghdad (9 April), Hari Republik (14 Juli), Hari Gencatan Senjata atau Berakhirnya Perang Iran-Irak (8 Agustus), dan Hari Kemerdekaan Irak ( 3 Oktober).

Demikian informasi yang dapat kami bagikan seputar hari raya tahun baru masyarakat negara irak yang harus kalian ketahui! Cek juga informasi kami di seputar masyarakat negara irak di website kami! Terimakasih sudah membaca berita yang kami berikan!…

Tempat Yang Sering Di Kunjungi Masyarakat Irak

Tempat Yang Sering Di Kunjungi Masyarakat Irak – Ketika Anda memikirkan Irak, Anda mungkin memikirkan medan perang yang berasap, rudal jelajah, dan tank pengisian daya. Konflik selama bertahun-tahun telah mengepung negara ini, dan sementara Irak terus berjuang dengan perselisihan politik, ada banyak hal yang bisa dilihat di sini selain hanya bekas luka perang. Negara ini adalah salah satu yang ditutupi dengan keindahan alam, seperti saluran air berliku dari sungai Tigris dan Efrat yang perkasa. Ini sering dikenal sebagai Tempat lahir Peradaban dan ini adalah referensi ke kota-kota Mesopotamia kuno yang terkenal dengan inovasi mereka dalam sains, penulisan, sastra, kedokteran, teologi dan hukum.

Ini juga merupakan rumah tua Babylonia yang dulunya merupakan tanah menginjak Alexander Agung. Kota-kota misterius seperti Ur bercampur dengan peninggalan Ottoman dan masjid-masjid terkenal di sepanjang perbatasan dan Anda juga akan menemukan ngarai-ngarai memukau yang mengukir bulan sabit besar di dataran subur Kurdistan Irak. poker asia

Tempat Yang Sering Di Kunjungi Masyarakat Irak1
  • Erbil

Benteng Erbil yang berusia 7.000 tahun memiliki sejarah yang termasyhur dan dapat dibandingkan dengan hebat lainnya seperti Cadiz dan Byblos. https://www.mrchensjackson.com/

Kastil besar di pusat kota adalah sorotan utama di sini, dan juga Situs Warisan Dunia UNESCO.

Tempat-tempat lain yang tidak ketinggalan termasuk Museum Peradaban Erbil dan Pusat Tekstil Kurdi yang merupakan cara terbaik untuk mengetahui semua tentang sejarah dan budaya bagian dunia yang menakjubkan ini.

  • Ur

Ur dikenal dengan kisah-kisah Alkitab tentang banjir epik dan raja-raja Babilonia yang menakutkan, dan juga dikenal karena salah satu reruntuhan kuno paling indah di wilayah tersebut.

Terletak di gurun selatan Irak, Ur adalah rumah Ziggurat, sebuah bangunan tinggi dengan tembok tinggi dan tangga curam yang akan digunakan pada zaman dahulu untuk menyembah dewa bulan Akkadia.

Tentu ini adalah salah satu pemandangan paling aneh dan paling misterius di Irak.

  • Bagdad

Tak perlu dikatakan bahwa kota Baghdad telah menderita dalam beberapa kali terakhir karena pemboman yang tak henti-hentinya dan serangan oleh kelompok-kelompok pemberontak.

Untuk memasuki Zona Hijau kota Anda harus mendapatkan izin khusus, tetapi ada harapan bahwa suatu hari nanti orang akan dapat mengunjungi kota ini sekali lagi.

Ketika mereka melakukannya, mereka akan menemukan pasar tembaga, harta karun Asiria di Museum Nasional, dan monumen seperti Prajurit Tidak Dikenal.

  • Basra

Banyak orang tahu nama Basra karena itu adalah lokasi untuk salah satu pertempuran paling penting yang terjadi selama Perang Irak.

Namun, jika Anda menggaruk di bawah permukaan kota ini, dan Anda akan menemukan salah satu tujuan paling menarik di seluruh negeri.

Daerah ini ditutupi oleh hutan palem dan kota ini terletak di Sungai Shatt al-Arab yang dibatasi oleh Corniche al-Basra yang cerah di mana Anda dapat berjalan dan menikmati angin malam yang sejuk.

Ini juga merupakan tempat di mana Anda akan menemukan beberapa kuil paling terkenal dari para imam pertama Islam.

  • Karbala

Kota ini mungkin tidak terlalu banyak terdengar, tetapi sebenarnya adalah tempat di mana 30 juta peziarah datang setiap tahun.

Daerah ini suci bagi umat Islam Syiah karena Kuil Imam Husain yang merupakan tempat peristirahatan terakhir dari syahid Husain bin Ali yang meninggal pada tahun 680 M selama Pertempuran Karbala.

Juga dikatakan sebagai tempat yang diresepkan malaikat Gabriel sebagai salah satu tempat paling suci di dunia.

Karena itu, setiap tahun kota ini melihat ribuan umat datang untuk Hari Pendamaian Asyura.

  • Hatra

Duduk di padang pasir berdebu di Irak barat adalah tiang-tiang yang menjulang tinggi dan kuil-kuil berhias di Hatra.

Akibatnya, tempat ini dikenal sebagai salah satu situs arkeologi paling menakjubkan di seluruh negeri.

Di sini Anda akan melihat sekilas keajaiban Zaman Parthia di Situs Warisan Dunia UNESCO ini, meskipun dalam beberapa tahun terakhir beberapa daerah ini telah dihancurkan dan masih harus dilihat berapa banyak Hatra yang masih utuh.

  • Dur-Kurigalzu

Reruntuhan kuno Dur-Kurigalzu yang terbengkalai berasal dari 3.500 tahun yang lalu dan bagian Irak ini dulunya adalah jantung Cradle of Civilization di selatan Mesopotamia.

Dekat dengan sungai Eufrat dan Tigris yang perkasa, ini adalah rumah raja-raja Kassite yang membangun Ziggurat pada abad ke-14.

Ini masih dapat ditemukan di sini dalam bentuk batu yang mencolok dan dinding bata-lumpur yang menjulang ke menara tinggi di atas padang pasir dan ini juga akan digunakan sebagai penanda untuk karavan unta dalam perjalanan ke Baghdad.

  • Sulaymaniyah

Ini adalah salah satu kota paling ramah dan santai di Irak dan dianggap aman untuk dikunjungi oleh beberapa pemerintah asing.

Sulaymaniyah terletak di pegunungan terjal di Irak utara dan memiliki iklim sejuk dibandingkan dengan banyak kota lain di negara itu.

Ini juga memiliki pemandangan seni yang berkembang dan terkenal dengan kekayaan restoran-restorannya yang lezat di mana Anda dapat menikmati kofta berbumbu yang lezat serta biryani dan berbagai hidangan lezat lainnya.

Jika Anda ingin menikmati kota-kota oasis dan lembah-lembah Goyija dan Azmer maka ini juga merupakan tempat yang tepat untuk mendasarkan diri Anda sebelum menjelajah lebih jauh.

  • Babylon

Nama Babel menyulap gambar kerajaan kuno, taman gantung, dan pertempuran epik antara raja Alexander Agung dan Persia.

Adalah adil untuk mengatakan bahwa restorasi dan pelestarian lebih suka mengambil kursi belakang di sini dalam beberapa kali, tetapi Anda masih dapat mengambil di beberapa istana megah di sini serta sisa-sisa Homera yang luas.

Saat Anda menjelajahi Babel, ketahuilah bahwa Anda sedang berjalan di bawah jejak kaisar-kaisar besar di bagian dunia ini, dan Anda dapat mengagumi artefak seperti patung singa yang runtuh dengan anggun dan bayangkan bagaimana Taman Gantung Babilonia akan pernah terlihat.

  • Ctesiphon

Pada pertengahan abad ke-4 SM, Ctesiphon adalah pemukiman kecil Persia di tepi Sungai Tigris yang jernih.

Namun pada abad ke-1 Masehi menjadi ibu kota Parthia dan tumbuh untuk memasukkan kota Seleucia.

Ini berarti bahwa Ctesiphon menjadi salah satu kota terbesar di wilayah itu pada abad ke-7 dan di sinilah Lengkungan Ctesiphon dibangun.

Juga dikenal sebagai Taq Kasra, ini adalah kubah Sassanid yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia dan salah satu situs arkeologi paling penting di wilayah ini.

Tempat Yang Sering Di Kunjungi Masyarakat Irak
  • Mosul

Sayangnya nama Mosul telah menjadi identik dengan beberapa kehancuran terburuk di Irak sampai saat ini.

Selama beberapa tahun kota itu berada di bawah kendali pemberontak dan sekarang menjadi medan pertempuran bagi pasukan militer Irak.

Harapannya adalah bahwa Mosul akan segera dibebaskan dan bahwa kota yang memiliki lebih dari 2.000 tahun sejarah yang kaya ini akan sekali lagi menjadi tempat yang dapat dikunjungi orang.

Ada beberapa pemandangan yang benar-benar menakjubkan untuk dilihat di sini termasuk reruntuhan Masjid Umayyah yang berasal dari 640 Masehi serta karya marmer biru kobalt dari Yahya Abdul Kassem Mashad.

  • Dahuk

Kota Dahuk Kurdi terletak di sebuah lembah kecil berdebu di Irak utara dan hanya sebuah perjalanan bus singkat dari perbatasan Turki.

Ini berarti bahwa ini adalah salah satu tempat termudah untuk dikunjungi di Irak dan mungkin karena alasan ini juga memiliki reputasi sebagai salah satu yang paling ramah dan ramah.

Kota ini memiliki banyak kafe dan kedai teh dan karena ini adalah rumah dari Universitas Dahuk ada suasana kota universitas yang kuat di sini.

Ada air terjun mengoceh terletak di dekatnya serta pasar Kurdi berwarna-warni di mana Anda dapat membeli produk-produk lokal seperti rempah-rempah dan karpet.

Demikian informasi yang dapat kami berikan! Terimakasih sudah membaca berita ini!…

Inilah Pengetahuan Yang Terdapat Dari Negara Irak

Inilah Pengetahuan Yang Terdapat Dari Negara Irak – Irak adalah negara di Asia Barat, berbatasan dengan Turki di utara, Iran di timur, Kuwait di tenggara, Arab Saudi di selatan, Yordania di barat daya dan Suriah di barat. Ibukotanya, dan kota terbesar, adalah Baghdad. Irak adalah rumah bagi berbagai kelompok etnis termasuk Arab, Kurdi, Asyur, Turkmen, Shabaki, Yazidi, Armenia, Mandean, Sirkasia, dan Kawliya. Sekitar 99% dari 38 juta penduduk negara itu adalah Muslim,  dengan minoritas kecil Kristen, Yarsans, Yezidis, dan Mandeans juga hadir. Bahasa resmi Irak adalah bahasa Arab dan Kurdi.

Irak memiliki garis pantai berukuran 58 km (36 mil) di Teluk Persia utara dan meliputi Dataran Aluvial Mesopotamia, ujung barat laut pegunungan Zagros dan bagian timur Gurun Suriah. Dua sungai besar, Tigris dan Eufrat, mengalir ke selatan melalui Irak dan masuk ke Shatt al-Arab di dekat Teluk Persia. Sungai-sungai ini memberi Irak tanah subur yang signifikan. idnpoker

Pengetahuan Tentang Negara Irak1

Wilayah antara sungai Tigris dan Efrat, secara historis dikenal sebagai Mesopotamia, sering disebut sebagai tempat lahirnya peradaban. Di sinilah umat manusia pertama mulai membaca, menulis, membuat undang-undang dan tinggal di kota-kota di bawah pemerintahan yang terorganisir – terutama Uruk, dari mana “Irak” berasal. Daerah ini telah menjadi rumah bagi peradaban yang sukses sejak milenium ke-6 SM. Irak adalah pusat kerajaan Akkadia, Sumeria, Asyur, dan Babilonia. Itu juga bagian dari Median, Achaemenid, Hellenistic, Parthian, Sassanid, Roman, Rashidun, Umayyah, Abbasiyah, Ayyubiyah, Seljuk, Mongol, Timurid, Safawi, Afsharid, dan Kekaisaran Ottoman. www.benchwarmerscoffee.com

Negara saat ini dikenal sebagai Irak adalah wilayah Kekaisaran Ottoman sampai pembagian Kekaisaran Ottoman pada abad ke-20. Itu terdiri dari tiga provinsi, yang disebut vilayets dalam bahasa Ottoman: Mosul Vilayet, Baghdad Vilayet, dan Basra Vilayet. Pada April 1920, Mandat Inggris Mesopotamia dibentuk di bawah otoritas Liga Bangsa-Bangsa. Monarki yang didukung Inggris bergabung dengan lapisan-lapisan ini menjadi satu Kerajaan didirikan pada tahun 1921 di bawah Faisal I Irak. Kerajaan Hashemite Irak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1932. Pada tahun 1958, monarki digulingkan dan Republik Irak dibentuk. Irak dikendalikan oleh Partai Ba’ath Sosialis Arab dari tahun 1968 hingga 2003. Setelah invasi oleh Amerika Serikat dan sekutunya pada tahun 2003, Partai Ba’ath Saddam Hussein dicopot dari kekuasaan, dan pemilihan multi-partai parlemen diadakan pada 2005 Kehadiran AS di Irak berakhir pada 2011, tetapi pemberontakan Irak berlanjut dan meningkat ketika pejuang dari Perang Saudara Suriah tumpah ke negara itu. Keluar dari pemberontakan datanglah kelompok yang sangat merusak yang menamakan dirinya ISIL, yang mengambil sebagian besar utara dan barat. Sejak itu sebagian besar telah dikalahkan. Perselisihan tentang kedaulatan Wilayah Kurdistan terus berlanjut. Referendum tentang kedaulatan penuh Wilayah Kurdistan diadakan pada 25 September 2017. Pada 9 Desember 2017, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kemenangan atas ISIL setelah kelompok itu kehilangan wilayahnya di Irak.

Irak adalah republik parlementer federal yang terdiri dari 19 gubernur (provinsi) dan satu wilayah otonom (Wilayah Kurdistan). Agama resmi negara itu adalah Islam. Secara budaya, Irak memiliki warisan yang sangat kaya dan merayakan pencapaian masa lalunya di masa pra-Islam maupun pasca-Islam dan dikenal karena penyairnya. Para pelukis dan pemahatnya adalah yang terbaik di dunia Arab, beberapa di antaranya berkelas dunia dan juga menghasilkan kerajinan tangan yang bagus, termasuk karpet dan karpet. Irak adalah anggota pendiri PBB serta Liga Arab, OKI, Gerakan Non-Blok dan IMF.

Nama Arab العراق al-ʿIrāq telah digunakan sejak sebelum abad ke-6. Ada beberapa asal usul yang disarankan untuk nama tersebut. Satu tanggal ke kota Sumeria dari Uruk (Biblical Hebrew Erech) dan dengan demikian berasal dari Sumeria, karena Uruk adalah nama Akkadian untuk kota Sumeria di Urug, yang mengandung kata Sumeria untuk “kota”, UR. Etimologi rakyat Arab untuk nama itu “berakar dalam, berair baik; subur”.

Selama periode abad pertengahan, ada wilayah yang disebut ʿIrāq ʿArabi (“Irak Arab”) untuk Mesopotamia Bawah dan ʿIrāq ʿAjami (“Irak Persia”), untuk wilayah yang sekarang terletak di Iran Tengah dan Barat.Istilah ini secara historis mencakup dataran selatan Pegunungan Hamrin dan tidak termasuk bagian paling utara dan paling barat dari wilayah modern Irak. Sebelum pertengahan abad ke-19, istilah Eyraca Arabica umumnya digunakan untuk menggambarkan Irak.

Istilah Sawad juga digunakan pada zaman Islam awal untuk wilayah dataran aluvial sungai Tigris dan Efrat, kontras dengan padang pasir Arab yang kering. Sebagai kata Arab, عراق berarti “hem”, “shore”, “bank”, atau “edge”, sehingga nama etimologi rakyat diartikan sebagai “lereng curam”, yaitu. di selatan dan timur Dataran Tinggi Jazira, yang membentuk tepi utara dan barat area “al-Iraq arabi”.

Pengucapan Bahasa Arab adalah [ʕiˈrɑːq]. Dalam bahasa Inggris, itu adalah / ɪˈrɑːk / (satu-satunya pengucapan yang tercantum dalam Oxford English Dictionary dan yang pertama di Merriam-Webster’s Online Dictionary) atau / ɪˈræk / (terdaftar pertama oleh MQD), American Heritage Dictionary,  dan Kamus Rumah Acak. Pengucapan / aɪˈræk / sering terdengar di media AS.

Sesuai dengan Konstitusi 2005, nama resmi negara adalah “Republik Irak” (Jumhūrīyyat al-‘Irāq).

  • Era pra-sejarah

Antara 65.000 SM dan 35.000 SM Irak utara adalah rumah bagi budaya Neanderthal, sisa-sisa arkeologis yang telah ditemukan di Gua Shanidar Wilayah yang sama ini juga merupakan lokasi sejumlah pemakaman pra-Neolitikum, yang berasal dari sekitar 11.000 SM.

Sejak sekitar 10.000 SM, Irak (bersama Asia Kecil dan Levant) adalah salah satu pusat budaya Neolitikum Kaukasoid (dikenal sebagai Pra-Tembikar Neolitik A) di mana pertanian dan peternakan muncul pertama kali di dunia. Periode Neolitikum berikutnya (PPNB) diwakili oleh rumah persegi panjang. Pada masa Neolitik pra-tembikar, orang menggunakan bejana yang terbuat dari batu, gipsum dan kapur bakar (Vaisselle blanche). Temuan alat obsidian dari Anatolia adalah bukti dari hubungan perdagangan awal.

Situs penting selanjutnya dari kemajuan manusia adalah Jarmo (sekitar 7100 SM), budaya Halaf dan periode Ubaid (antara 6500 SM dan 3800 SM). [25] Periode-periode ini menunjukkan tingkat kemajuan yang terus meningkat di bidang pertanian, pembuatan alat, dan arsitektur.

  • Jaman besi

Setelah periode penurunan komparatif di Asyur, sekali lagi mulai berkembang dengan Kekaisaran Asyur Neo (935-605 SM). Ini menjadi kekaisaran terbesar yang belum pernah dilihat oleh wilayah ini, dan di bawah penguasa seperti Adad-Nirari II, Ashurnasirpal, Shalmaneser III, Semiramis, Tiglath-pileser III, Sargon II, Sennacherib, Esarhaddon dan Ashurbanipal, Irak menjadi pusat dari sebuah kekaisaran membentang dari Persia, Partia dan Elam di timur, ke Siprus dan Antiokhia di barat, dan dari Kaukasus di utara ke Mesir, Nubia dan Arab di selatan.

Pengetahuan Tentang Negara Irak

Bangsa Arab dan Kasdim pertama kali disebutkan dalam sejarah tertulis (sekitar 850 SM) dalam catatan sejarah Shalmaneser III.

Selama periode inilah suatu bentuk bahasa Akar Timur yang dipengaruhi oleh Akkadia diadopsi oleh Asyur sebagai lingua franca dari kekaisaran mereka yang luas, dan bahasa Aram Mesopotamia mulai menggantikan Akkadian sebagai bahasa lisan dari populasi umum baik Asyur dan Babilonia. Dialek keturunan lidah ini bertahan di antara orang-orang Manda di Irak selatan dan orang Asyur di Irak utara sampai hari ini.

Pada akhir abad ke-7 SM, Kekaisaran Asyur mencabik-cabik dirinya sendiri dengan serangkaian perang saudara yang brutal, melemahkan dirinya sedemikian rupa sehingga suatu koalisi dari subyek sebelumnya; orang Babilonia, Kasdim, Media, Persia, Partia, Skit, dan Cimmerian, mampu menyerang Asyur, akhirnya meruntuhkan kerajaannya pada 605 SM.

Demikian seputar pengetahuan tentang negara irak! Terimakasih sudah membaca!…

Virus Corona Pada Masyarakat Negara Irak.

Virus Corona Pada Masyarakat Negara Irak. – Bagi Saad Malik, kehilangan ayahnya karena virus corona hanyalah awal dari mimpi buruknya. Selama lebih dari seminggu, kuburan di seluruh Irak menolak untuk mengizinkan penguburan pria tua itu.

Khawatir penyakit pernafasan bisa menyebar dari mayat ke pusat populasi terdekat, otoritas agama Irak, suku dan warga kota telah mengirim mayat COVID-19 kembali ke kamar mayat rumah sakit, di mana mereka menumpuk. idn poker

“Kami tidak bisa mengadakan pemakaman untuknya dan belum bisa mengubur tubuhnya, meskipun sudah lebih dari seminggu sejak ia meninggal,” kata Malik kepada AFP, suaranya bercampur pahit.

Virus Corona Pada Masyarakat Irak1

Orang-orang bersenjata yang mengaku sebagai pemimpin suku mengancam Malik, keluarganya dan teman-temannya, dengan mengatakan bahwa mereka akan membakar mobilnya jika mereka mencoba mengubur jenazah di daerah mereka. https://www.benchwarmerscoffee.com/

“Bisakah Anda bayangkan di seluruh negara besar Irak ini, tidak ada beberapa meter persegi untuk mengubur sejumlah kecil mayat?”

Dalam Islam, seseorang harus dikuburkan sesegera mungkin setelah kematian, biasanya dalam 24 jam. Kremasi dilarang keras.

Irak telah mengkonfirmasi lebih dari 500 kasus COVID-19 dan 42 kematian akibat penyakit pernapasan, tetapi jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi karena hanya sedikit dari 40 juta orang di negara itu yang telah dites.

Pihak berwenang telah menyatakan penutupan di seluruh negeri hingga 11 April, mendesak warga untuk tinggal di rumah dan menerapkan rutinitas kebersihan yang ketat untuk mencegah penyebaran virus.

“Di mana kita akan meletakkan mayat?”

Tetapi di beberapa daerah, kekuatan lokal semakin ketat.

Di timur laut ibukota Baghdad minggu ini, tokoh-tokoh suku mencegah tim pejabat kementerian kesehatan untuk mengubur empat mayat di sebuah pemakaman yang secara khusus diperuntukkan negara bagi korban COVID-19.

Ketika delegasi mencoba membawa mayat-mayat itu ke tanah pemakaman lain di sebelah tenggara Baghdad, puluhan warga kota setempat melakukan protes.

Akhirnya, mayat-mayat itu dikembalikan ke kamar mayat.

Seorang warga Irak yang tinggal di dekat Baghdad mengatakan kepada AFP, “kami memutuskan untuk memblokir penguburan di daerah kami.”

“Kami panik atas [kesehatan] anak-anak dan keluarga kami.”

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang memimpin respon global terhadap pandemi, coronavirus ditularkan melalui tetesan dan kontak permukaan.

Tidak ada bukti ilmiah yang dapat menyebar melalui mayat, menurut juru bicara kementerian kesehatan Irak Seif al-Badr.

Dia mengatakan pemerintah mengambil semua tindakan pencegahan yang mungkin ketika mengubur mayat, termasuk membungkusnya dalam tas, mendisinfeksi mereka dan menempatkannya di peti mati khusus

Grand Ayatollah Ali Sistani, ulama Syiah terkemuka di negara itu, mengatakan mereka yang kehilangan nyawanya karena penyakit itu harus dibungkus dalam tiga kafan dan bersikeras pihak berwenang memfasilitasi penguburan.

Namun penolakan terhadap penguburan terus berlanjut, termasuk di dua kota kuil Karbala dan Najaf, di mana salah satu kuburan terbesar di dunia berada.

Seorang petugas medis Irak di Najaf mengatakan kepada AFP bahwa kementerian kesehatan telah mencoba melakukan intervensi langsung untuk meyakinkan pihak berwenang Najaf untuk mengizinkan penguburan korban COVID-19, tetapi tidak berhasil.

Petugas medis, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan ia telah menyaksikan seorang duda meminta pihak berwenang untuk melepaskan tubuh istrinya.

“Beri saja aku mayatnya dan aku akan menguburnya di rumahku sendiri,” kata suami yang patah hati itu.

“Ini adalah situasi setelah hanya 40 kematian. Apa yang terjadi jika semakin memburuk? Di mana kita akan meletakkan mayat?” tanya petugas medis.

Banyak orang di Irak telah bersiap diri menghadapi peningkatan kasus dalam beberapa minggu ke depan, tetapi rumah sakit di negara itu tidak siap untuk menangani sejumlah besar.

Mereka telah dirusak oleh konflik selama beberapa dekade dan telah menerima sedikit investasi dalam beberapa tahun terakhir, membuat mereka kehilangan obat dan peralatan.

Dokter juga telah diancam, diculik dan bahkan dibunuh dalam beberapa tahun terakhir karena tebusan atau di bawah tekanan dari kerabat pasien.

‘Hanya satu mimpi’

Menurut WHO, hanya ada 14 tempat tidur rumah sakit di Irak untuk setiap 10.000 orang.

Sebagai perbandingan, Prancis – saat ini kewalahan oleh virus yang menyebar – memiliki 60 tempat tidur untuk setiap 10.000 orang.

Untuk mengisi kekosongan itu, rakyat Irak meningkatkan diri dengan penemuan mereka sendiri.

Insinyur medis Moqtada al-Zubaidi telah menciptakan tempat tidur rumah sakit di Plexiglas, yang mencakup respirator dengan tangki oksigen, unit pendingin udara, bel untuk memanggil perawat dan televisi layar datar.

“Ini adalah penemuan dengan tujuan kemanusiaan. Kami mengusulkan nama ‘tempat tidur’ karena memberikan keamanan dan kepastian bagi orang yang sakit,” katanya.

Zubaidi sedang menunggu persetujuan dari kementerian kesehatan untuk menghasilkan lebih banyak tempat tidur, yang masing-masing berharga US $ 4.000 (€ 3.600).

Tetapi bagi banyak orang Irak yang berkecil hati dengan meningkatnya jumlah korban jiwa, tindakan seperti itu mungkin terlalu sedikit, sudah terlambat.

Salem al-Shummary, sepupu Malik, telah mencoba membantu Malik mengubur ayahnya dan dibakar oleh pengalaman itu.

“Kami tidak terganggu oleh kematian lagi. Kami hanya memiliki satu mimpi: untuk menguburkan orang mati,” katanya kepada AFP.

Irak telah mencabut lisensi pelaporan kantor berita Reuters selama tiga bulan setelah melaporkan jumlah kasus virus corona baru di negara itu mencapai ribuan, jauh lebih tinggi dari angka resmi.

Komisi Komunikasi dan Media Irak (CMC) mengutuk laporan itu, menyebutnya “mencengangkan” dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

Reuters mengutip tiga dokter yang tidak disebutkan namanya bersama dengan kementerian kesehatan anonim dan pejabat senior pemerintah yang mengatakan bahwa ribuan orang di Irak telah mengontrak COVID-19.

Laporan berita itu juga mengatakan jumlah kematian jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan secara publik, dan bahwa Baghdad menyembunyikan data dari publik – tuduhan sangat ditolak oleh kementerian kesehatan Irak.

“Ini informasi yang salah,” kata Saif al-Badr, juru bicara kementerian kesehatan, dalam pesan singkat yang dikirim ke Reuters tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Jumlah kematian resmi di Irak dari COVID-19 adalah 54, sementara jumlah kasus virus corona total 772.

Selain untuk sementara mencabut lisensi Reuter, Irak mengatakan akan mengenakan denda sekitar $ 21.000.

Mereka juga meminta Reuters untuk mengeluarkan permintaan maaf atas laporan yang “membahayakan keamanan sosial”. Tidak ada tanggapan langsung dari kantor berita.

Lonjakan yang diharapkan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Irak mengatakan pada hari Rabu jumlah kasus COVID-19 di negara itu akan meningkat tajam selama 10 hari ke depan karena pengujian menjadi lebih ketat.

Angka-angka di Irak “masih moderat sejauh ini tetapi mengharapkan lonjakan dalam beberapa minggu mendatang” karena peningkatan pengujian, kata perwakilan WHO di Irak, Adham Ismail, dalam sebuah wawancara dengan TV Al-Ayyam, saluran satelit Irak.

“Tiga laboratorium menjadi operasional untuk pengujian COVID-19 di Najaf, Basra dan Baghdad Medical City di Baghdad,” kata Ismail.

“Ini telah meningkatkan jumlah kasus yang diuji menjadi lebih dari 4.500 tes sehari, dibandingkan dengan maksimum 100 sehari beberapa minggu lalu,” tambahnya.

Irak memberlakukan jam malam pada 17 Maret dan pembatasan perjalanan sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mengatasi infeksi. Sejak itu memperpanjang jam malam nasional dua kali.

Virus Corona Pada Masyarakat Irak

Negara ini memiliki perbatasan yang luas dengan Iran, yang memiliki jumlah kasus terbanyak di Timur Tengah. Irak juga menderita sistem pelayanan kesehatan yang kewalahan setelah bertahun-tahun dikenai sanksi, perang, dan penelantaran.

Setelah pertama kali muncul di Wuhan, Cina pada akhir Desember, virus telah menyebar ke setidaknya 181 negara dan wilayah.

Data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University yang berbasis di AS menunjukkan infeksi di seluruh dunia melampaui satu juta dengan lebih dari 52.800 kematian. Sekitar 208.900 korban telah pulih.

Demikian informasi yang dapat kami bagikan kepada anda! Terimakasih sudah membaca berita ini! …

Powered by WordPress & Theme by Anders Norén